Chapter 5

9.1K 828 44
                                    

Happy reading~
.

.

.

"JAEJOONGIE!" Dara kembali meneriaki nama Jaejoong, tapi rasanya tubuhnya tidak bisa berbuat apa-apa. Dia merasa tidak berguna, membiarkan orang-orang membawa Jaejoong begitu saja.

"JAEJOONGIE! Hiks!"

"Noona bangunlah."

Dara membuka matanya, saat ini dia mendapati Jaejoong yang tengah menatapnya dengan khawatir.

"Noona aku disini, gwaenchana?"

"Jaejoongie hiks! Seharusnya aku yang bertanya padamu, bagaimana kau bisa kembali? padahal tadi ada dua orang yang memukulmu sampai pingsan dan membawamu pergi."

Jaejoong menyodorkan minum untuk Dara,"Minumlah dulu Nona, tenangkan dirimu. Aku tidak pergi kemanapun setelah Noona tertidur tadi."

Dara meminum minuman dari Jaejoong, "Jadi itu hanya mimpi buruk? tapi terasa nyata jeongmal huks..."

"Buktinya aku baik-baik saja disini Noona."

Dara tampak tersenyum lega, ia bertekad akan melindungi Jaejoong. Bisa jadi mimpi tadi pertanda hal buruk terjadi pada lelaki cantik itu.

"Sekarang Noona istirahatlah lagi, aku belum selesai mencuci mobilmu."

Dara memukul kepala Jaejoong dengan pelan, kebiasaannya jika lelaki cantik itu susah untuk diberi tahu.

"Sudah kubilang itu bukan pekerjaanmu, kau jangan kecapek-an Joongie."

Jaejoong tersenyum dan mengusap perutnya, "Tidak apa-apa Noona, mereka saja senang aku ajak membersihkan mobil. Mereka bayi-bayi yang kuat."

"Selalu saja mereka yang kau jadikan alasan."

Wajah Jaejoong tiba-tiba saja terlihat murung.

'Aku merindukanmu Yunnie, tapi sampai saat ini aku tidak bisa membuatmu ingat sedikitpun padaku.'

"Kau kenapa?"

"A-anniya... Bayi-bayiku lapar."

"Mobil nanti saja. Kka ajak bayi-bayimu makan. Tapi jangan sentuh cake strawberryku."

"Cake Strawberry? Sudah masuk ke perutku tadi, kukira itu untu-hmp!" Jaejoong segera menutup mulutnya dan bergegas keluar kamar Dara.

"JAEJOONGIE GANTI CAKE KU!"

"Potong dari gajiku Noona!"

Saat Jaejoong keluar disaat itu pula bel rumah terdengar, lelaki cantik itu segera membuka pintu tanpa melihat siapa yang bertamu.

"Ternyata kau benar disini, hyung!" Jaejoong terkejut saat tamu itu tiba-tiba saja memeluknya.

"Jangan menghindar lagi kumohon." sadar siapa yang memeluknya, Jaejoong berusaha melepaskan pelukan orang itu yang ternyata Junsu.

"Lepaskan... A-aku bukan hyungmu lagi. Aku tidak merindukanmu." bohongnya meskipun dalam hatinya ia sangat merindukan adiknya.

"Jae, Suie selama ini benar-benar mencarimu kemana-mana. Bahkan dia tak pernah pulang hanya demi mencarimu." Yoochun yang datang bersama Junsu berusaha membantu agar Jaejoong tidak menghindar kali ini.

Dara bergegas keluar karena mendengar suara orang lain dirumahnya, ia takut mimpinya menjadi kenyataan. Wanita itu segera berlari dan mengabaikan kandungannya.

"Pulanglah bersamaku hyung. Eomma dan Appa merindukanmu."

"Tidak mungkin."

"Jae siapa yang datang?"

Wasurenaide | ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang