Happy reading~
.
.
.
Yunho refleks mendorong Jaejoong dengan tangan lemahnya.
"A-apa yang k-kau la-lakukan, J-jae?"
Jaejoong sudah tahu Yunho akan bereaksi seperti ini, tetapi dia sudah memulai usahanya agar Yunho kembali mengingatnya, walau akan sulit.
"Sudah kubilang aku ini..." Jaejoong merasakan dadanya sesak entah kenapa, "Is..."
"Me-memangnya k-kau ti-tidak ber-bersama calon istrimu? Ke-kenapa di... Disini terus?"
Boa menghampiri Yunho, "Sayang, tolong jangan memaksakan diri. Kau masih belum pulih."
"Bukannya aku tidak sopan, Yunhoku benar, kenapa kau ada disini terus? Memangnya kau tidak ada urusan? Disini kau hanya mengganggu dan melakukan hal yang menjijikan padanya."
Sementara Yunho saat ini tengah menutup matanya sesaat, bicara sedikit saja rasanya sangat lelah.
Jaejoong menghampiri Boa dan menampar wajah wanita itu dengan sangat keras sampai sudut bibir wanita itu terluka, dia sudah sangat kacau tetapi wanita itu malah memperburuk suasana hatinya.
"J-Jae! Ap-apa yang..."
"Yak!"
Jung Appa langsung menarik Jaejoong yang hendak memukul wanita itu lagi, tenaga lelaki cantik itu sangat kuat sampai Jung Appa merasa kewalahan, walau bagaimanapun Jaejoong tetaplah laki-laki. Kemarin saat ia diperlakukan kasar tapi tidak melawan, semata-mata menghormati mertuanya.
"Boa kau tidak apa-apa, nak?"
"Ahjumma~ hiks sakit."
"Eom-eomma pang-gil dok-dokter..."
Jaejoong melihat kepanikan di wajah suaminya yang khawatir kepada Boa sebelum ia diseret keluar oleh Appa Jung.
"Yunnie! Tolong aku!"
"Brengsek! Kau membuatku muak!"
Brak!
Jung Appa tak segan menendang Jaejoong keluar, lelaki cantik itu tidak kesakitan sedikitpun, rasanya sudah kebal. Sudah berapa kali ia diperlakukan begini?
Seorang petugas keamanan Rumah Sakit menghampiri mereka, "Astaga kalian lagi."
"Maaf, usir dia keluar. Menganggu anakku yang sedang sakit."
Jaejoong memberontak namun petugas itu berhasil mengunci lengan lelaki cantik itu dan menyeretnya keluar.
"Cih! Seharusnya sejak kemarin aku melakukannya."
Jung Appa masuk dan menghampiri ketiganya, Yunho masih nampak khawatir pada Boa, sebagian pipi wanita itu terlihat memar.
"Aku tidak apa-apa sayang... Uhh hanya sedikit sakit."
"A-aku ti-tidak tahu J-jae bisa sekasar itu padamu. Se-seingatku dia sangat-sa..sangat."
"Sangat apa? Dia sangat kasar bukan nak? Sudah jangan pikirkan laki-laki liar itu, sekarang Eomma mau obati luka kekasihmu dulu. Biar Appa yang menjagamu sementara."
"Iya tenang saja, kau obati dulu saja luka nak Boa, lagi pula laki-laki gila itu tidak akan datang lagi kemari, aku jamin." terlihat seringaian dari lelaki tua itu, sepertinya tidak puas melakukan hal keji pada Jaejoong; menantu yang tidak pernah ia anggap.
.
.
.
Jaejoong memutuskan untuk pulang ke rumahnya, rasanya sangat lelah dan semuanya menjadi kacau gara-gara Boa. Ia tidak boleh kalah begitu saja, tidak boleh pasrah begitu saja, walaupun tidak ada satupun yang berada di pihaknya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wasurenaide | ✓
FanficAku tidak peduli disaat mereka tidak menginginkan keberadaanku, tapi kumohon tetaplah mencintaiku dan mengingatku.