Happy reading~
.
.
.
"Semuanya belum berakhir, Jae!"
Jaejoong ketakutan seraya memeluk perut besarnya, tubuhnya bergetar hebat. Nyaris saja dirinya kehilangan nyawa ditangan Boa lagi. Wanita itu hendak menikamnya lagi dari belakang, untung saja kali ini ditahan seseorang.
Yunho dan Jaejoong mengira setelah peristiwa itu terjadi, Boa tidak akan datang lagi. Tapi ternyata wanita itu buron selama 4 bulan.
Perut Jaejoong tiba-tiba saja terasa nyeri, mungkin saat itu anak-anaknya akan lahir
.
"Aku bersumpah akan membuat hidupmu tidak tenang selama Yunho belum jadi milikku!""Bawa dia pergi kumohon."
"Aku akan membunuhmu dan anak-anakmu haha!"
"Yunho akan jadi milikku! Tunggu aku bebas dari penjara."
"Aku akan membalas semuanya camkan itu!"
.
"Boo?"
Jaejoong tersentak dalam lamunannya kemudian mentap suaminya yang kini juga menatapnya.
"Ada yang sedang dipikirkan, hn?"
Lelaki cantik itu menggeleng seraya mengecup bibir hati Yunho, "Sarapanlah terlebih dahulu, nanti terlambat."
"Eomma~ Appa~"
Jaejoong dan Yunho menoleh, melihat kedua anaknya yang kini berusia 5 tahun memanggil mereka dengan kompak.
Hari ini kedua anaknya mulai bersekolah lagi setelah libur panjang, keduanya terlihat sangat menggemaskan dengan seragam baru mereka, membuat Jaejoong langsung menggendong keduanya bersamaan ditangan kiri dan kanannya.
"Bayi-bayi Eomma sudah berat, eum?"
"Ukie udah bethal eomma."
"Min juga udah besal."
Yunho dan Jaejoong terkekeh melihat kedua anaknya, Changwook dan Changmin namanya.
"Ne kalian sudah besar, poppo untuk Eomma mana?"
Anak kembar itu langsung mencium pipi Jaejoong bersamaan, kemudian bergantian mencium bibir sang Eomma. Lantas Yunho juga ingin mencium bibir Jaejoong, namun kedua tangan anaknya dengan kompak menahannya.
"Appa engga boleh poppo bibil Eomma."
"Ne! Bibir Eomma punya Ukie thama Minnie."
Jaejoong tak kuasa menahan tawanya, kemudian mengajak anak-anaknya ke meja makan. Yunho hanya cemberut seraya membantu Jaejoong menurunkan Changmin dan Changwook agar duduk di kursinya masing-masing.
"Benar-benar tidak adil, Appa tidak akan ajak jalan-jalan lagi. Tidak ada mainan lagi." ucapan Yunho membuat Changmin dan Changwook terkejut, Appanya marah.
"Appa~" kompak keduanya memanggil.
"Boo tolong oleskan selainya." Yunho mengabaikan panggilan anaknya, sementara istrinya tengah berusaha menahan tawa.
"Nanti malam ada festival kembang api Boo, dandan yang cantik. Kita kencan. Anak-anak kita titipkan saja pada neneknya."
"NO~" koor lagi keduanya membuat Jaejoong menatap Yunho agar berhenti menjahili kedua anaknya.
Changmin lebih dulu menghampiri Yunho dan menggucang lengannya, "Minnie mau ikut Appa."
"Tidak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wasurenaide | ✓
FanfictionAku tidak peduli disaat mereka tidak menginginkan keberadaanku, tapi kumohon tetaplah mencintaiku dan mengingatku.