3 minutes boyzfriend x THE BOYZ

12. Hwall

Udah cukup. Gue lelah hari ini. Ingin rasanya cepet-cepet pulang ke rumah, berbaring di kasur gue yang nyaman. Gue lelah karena gue gagal . Dari 11 cowok gak ada satu pun yang berhasil jadi namchin gue. Udah gue udah menyerah cukup. Pulang sekolah kali ini gue mampir dulu ke pinggir danau dekat taman kota. Menatapi bebek-bebek yang berenang ria di danau itu.

"Jangan menyerah dong"

"Lah lu kok ada disini terus bisa baca pikiran gue lagi kan gue lagi ngomong dalem hati"

"Gue tadi lewat sini dan ngeliat lu kayak yang lagi kesel. Dan biar gue tebak lagi lu gagal dapet cowok kan atau lebih tepatnya lagi bukan gagal tapi hanya sebentar hanya 3 menit kan. Lu pacaran hanya 3 menit kan?"

'Gimana dia bisa tahu?' gumamku dalam hati

"Iyalah gue tahu. Dari raut wajah elu aja udah ketahuan. Ngaku bener kan. Jujur. Kalau bener kamu harus traktir aku tteokbokki kalau aku salah kamu yang aku traktir. Harus jujur gak boleh boong. Inget boong dosa loh"

Ni bocah maksa bener ya. Tapi dia bener tapi gue gak punya duit buat traktir dia

"Lu bener tapi gue gak punya uang buat traktir lu"

"Haha becanda kali. Gue gak kaya gitu orangnya. Tapi bener kan. Coba teriakkin"

"Iya BENEERR"

"Lebih keras"

"BENER. JINJJAYO. BENER..BENER...BENER"

"Lah kenapa kamu teriak-teriak sih?"

"Tadi disuruh teriak"

"Pantes aja mudah dikibulin hehehe. Gak becanda lagi. Tapi kamu udah merasa tenang kan?"

Bener juga dia. Dengan ngeluarin semua unek-unek gue, gue udah ngerasa baikkan

"Emangnya yang kamu mau itu kayak gimana sih. Kok dari ke-11 cowok di sekolah tadi gak ada yang berhasil sih?"

"Sebenarnya mereka menarik. Tapi kenapa gue gak nemu yang cocok. Gue itu bingung apa yang harus gue lakukan gitu"

"Kalau aku"

"Ne, kenal saja tidak"

"Kita kan satu sekolah. Masa kau tidak kenal. Ah aku tahu kelas dan jurusannya saja beda yakan?"

"Mungkin"

"Kau tahu, ada seseorang di dunia ini yang membuat gue ingin melindunginya. Karena dia itu suka banget apes, dan orangnya itu hobi ngeluh dan gue gak suka denger orang ngeluh. Gue ingin ngejadiin dia orang yang paling bersemangat di dunia ini".

"Lu ngomong apaan sih. Gue gak ngerti maaf ya"

"Iya dan dia agak ogeb gitu kayak lu"

Gue dikatain ogeb

"Tapi dia itu menggemaskan. Hanya saja gue suka ngeliatin dia  dari kejauhan. Karena gue takut kalau dekat nanti dia  bisa menjauh"

"Kenapa harus takut. Kalau kamu punya keberanian rasa takutmu perlahan berkurang"

"Benarkah"

"Tentu saja. Kau bisa mencoba saranku ini"

"Kalau begitu aku akan mencobanya"

"Kamu pasti bisa. Semangat. Ah aku harus pulang hari sudah sore"

"Tunggu" memegang tanganku. "Kamu gak nyadar. Orang itu kamu. Kamu itu unik, aneh tapi menarik. Dan aku suka itu. Kali ini di depan bebek-bebek ini aku ingin menjadikanmu sesuatu yang ingin aku jaga sampai nanti"

Apa lagi ini. Gak, gue gak boleh goyah. Gue gak akan kemakan gombalan aneh lagi. Suasana hening bahkan bebek-bebek di danau itu terdiam.

"Gimana? Sebelumnya gue gak pernah seserius ini. Dan ini juga baru pertama kalinya gue segugup ini. Tolong jangan kecewain gue. Gue lelah terus merhatiin lu dari jauh. Dan seperti kata elu tadi gue harus berani dan ini adalah keberanian gue di depan elu"

Gue terdiam. Terlalu banyak pertimbangan bagi gue. Tapi seperti kata dia, gue harus berani. Sebenarnya gue juga kenal dan suka sama Hwall namun gue takut buat kenalan sama dia. Dia itu terlalu perfect buat gue. Gue hanya bisa berpura-puran nggak kenal dia. Dia juga harapan yang gue harepin dari bintang jatuh tadi malem. Dengan penuh keberanian gue menganggukkan kepala gue.

"Apaa" dia terkejut. "Coba teriak" tanyanya

"Iyaaa"

"Sekali lagiii"

"IYAAAAA"

"Kenapa lu teriak?"

"Tuh kan mulai" aku kesal. Dia berlari begitu saja dan aku mengejarnya. Memang kami baru kenal dekat seperti ini. Tapi rupanya dia memiliki rasa yang sama denganku. Walau ketika bertemu kami terlihat saling tak mengenal. Tapi dalam hati kami saling berharap satu sama lain.
.
.
The End :))
.
.
Gimana ceritanya. Boring yaa? Maaf aku masih pemula dan aku akan berusaha lebih baik lagi. Gomawo deobi.
.
.
Don't forget to vote and comment. Saranghaeyo