Bae Joohyun kembali menikmati coklat panasnya dimalam yang dingin, tetap berada didepan perapian yang setia menyalurkan kehangatan. Joohyun menerawang kepada saat saat dimana ia menghabiskan waktu bersama Sehun.
Bayangan ketika Sehun melontarkan lelucon hangat dan mengocok perut terpatri jelas di ingatan Bae Joohyun. Saat Sehun menghancurkan dapur karena dengan nekadnya memasak ketika Joohyun sakit. Lalu saat Sehyun hadir membawa kehangatan baru.
Ah tidak, gadis itu menggeleng. Dia tidak akan bisa bangkit kalau terus menerus terkurung dalam masa lalu bukan?
Dan Joohyun sangat berterima kasih pada seseorang yang menekan bel rumahnya, hingga wanita itu bisa melupakan Sehun sejenak.
Joohyun menggerakkan tungkainya dan membuka pintu, namun melihat siapa yang datang, Joohyun lebih memilih menarik niatnya untuk berterimakasih. Di depannya, berdiri sesosok pria tinggi dengan setelan jas mahal, sepatu mengkilap, rambut hitam yang terpotong rapih, dan tampang angkuh seorang Park Chanyeol.
Ya, Joohyun jelas tahu siapa yang kini bertamu ke rumahnya. Seorang pria yang sejak masa sekolahnya terkenal sangat sombong dan angkuh serta sering kali menghina murid lain. Muak, tentu saja. Selama 6 tahun dia harus rela satu sekolah dengan pria sesongong itu karena sistem sekolahnya eskalator, berlanjut hingga SMA. Dan kini ia datang membawa sejuta pertanyaan dibenak Bae Joohyun.
"Kau akan terus membiarkan aku disini?," suara itu tetap sama. Berat dan menyeramkan. Joohyun sampai merasa terintimidasi bahkan dirumahnya sendiri.
"Ada apa Park Chanyeol-ssi?," tanya Joohyun mengabaikan pertanyaan Chanyeol sebelumnya. Pria itu hanya melayangkan tatapan sinisnya.
"Biarkan aku masuk, dan aku akan bicara," Joohyun mengerutkan dahinya. Dengan hak apa Chanyeol bisa memaksanya begitu.
"Baiklah, maaf, silahkan masuk," Joohyun menggeleng menyadari sikap kekanakan nya, mereka sudah dewasa, seharusnya Joohyun bisa melupakan perlakuan buruk Chanyeol semasa mereka satu sekolah dulu.
"Mau minum apa?," tanya Joohyun sambil menatap Chanyeol yang sudah duduk manis di sofa empuk ruang tamu nya.
"Tidak, tidak perlu. Lagipula aku hanya sebentar di sini," jawab Chanyeol masih dengan nada angkuhnya. Kalau boleh jujur, Joohyun merasa telinganya panas mendengar nada bicara Chanyeol.
Joohyun mengangguk kemudian duduk berhadapan dengan Park Chanyeol. Ia menunggu pria didepannya memulai percakapan, karena Chanyeol yang punya urusan.
Sementara itu Chanyeol hanya menatap wanita didepannya sambil bersandar santai di sofa merah itu.
"Bae Joohyun, 35 tahun, menikah di usianya yang ke-21 dengan pria bernama Oh Sehun. Mereka mempunyai anak perempuan bernama Oh Sehyun, berumur 11 tahun yang bersekolah di sekolah yang sama dengan Seungyeol. Namun pernikahannya kandas, karena Sehun menemukan wanita baru yang lebih ia cintai, Kim Aeri,"
"Joohyun tinggal sendiri, di perumahan X jalan Y nomor 26, karena hak asuh Sehyun jatuh pada Sehun, dia sedang membutuhkan uang yang katanya untuk membangun kehidupan baru,"
"Pernikahannya kandas karena Sehun menemukan wanita baru yang ia cintai,"
"Kandas, karena Sehun menemukan wanita baru yang ia cintai,"
Apa mantan suaminya akan meninggalkan istrinya lagi saat menemukan wanita baru untuk kesekian kalinya?
Chanyeol terus mengingat apa yang bawahannya katakan padanya. Soal Joohyun, kehidupan gadis itu, dan tempat tinggal. Ia berterima kasih karena setidaknya punya teman senasib, namun apa yang dilihatnya sungguh diluar dugaan, ia pikir Joohyun akan menangis sepanjang waktu, namun nyatanya wanita itu tengah menunjukkan senyum tipisnya.
"Chanyeol-ssi, ada apa?," suara Joohyun mengagetkan Chanyeol dan menyadarkan laki-laki itu dari pikirannya.
"Ekhem... Aku, aku telah mendengar kabar mu dengan Oh Sehun," Joohyun menghela napas, mendengar seseorang bicara soal perceraiannya membuat hati Joohyun kembali menganga.
"Kau, apa kau tahu tentang kabar ku dan Wendy?," tanya Chanyeol. Joohyun memiringkan kepalanya sejenak.
"Tentu saja, siapa yang tidak tahu, namamu terpampang di setiap stasiun televisi," ucapan Joohyun berhasil membuat Park Chanyeol tertawa. Padahal Joohyun sedang tidak melucu.
"Sebenarnya ada apa kau kemari Chanyeol-ssi?," pertanyaan itu membungkam tawa Chanyeol, laki-laki itu kembali bersikap angkuh, membuat Joohyun geleng-geleng kepala.
"Aku ingin kita menikah," Joohyun melotot kaget, sementara Chanyeol buru-buru mengklarifikasi ucapannya.
"Bukan pernikahan serius, maksudku, kita menikah sah dan tercatat dalam negara, tapi soal perasaan, tentu saja tidak," ucapan Chanyeol kembali membuat Joohyun geleng-geleng kepala.
"Dengar, aku ingin Wendy kembali padaku, aku ingin membuatnya menyesal dengan pernikahan ini," ucap Chanyeol.
"Pernikahan ini pun tak akan berlangsung selamanya, hanya sampai Wendy kembali padaku," lanjutnya.
"Lalu, kau akan menerima bayaran 10 juta won tiap bulannya, aku tahu kau sedang membutuhkan uang," kini Joohyun membelalakan matanya.
"Darimana kau ta—,"
"Aku mendengar percakapanmu dengan seorang wanita di cafe kemarin malam," mendengar itu, Joohyun menghela napas.
"Kau hanya perlu mengikuti arahan ku, aku juga akan memberikan uang jajan untuk mu, diluar bayaran yang akan aku berikan," ucap Chanyeol lagi.
"Apa kau setuju?," Joohyun nampak berpikir keras. Ia benar-benar membutuhkan uang itu, tapi kenapa harus dengan menikahi Park Chanyeol?
Tapi wanita itu berusaha tidak peduli, uang itu lebih penting, kesembuhan nya lebih penting, wanita itu masih ingin hidup untuk melihat Oh Sehyun tumbuh.
Dengan sekali tarikan napas, Joohyun dengan mantap menjawab, "baiklah, aku setuju,"
Setelah mendengar jawaban Joohyun, Chanyeol mengangkat sebelah bibirnya, ia menunjukkan smirk kemenangannya, rencananya akan berjalan sebentar lagi.
---
Ahh🙈
Voment juseyo~-tengkyu-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine [Chanrene] - (On Going)
FanfictionBae Joohyun harus rela ketika suami nya pergi meninggalkannya untuk wanita lain. Bae Joohyun harus rela ketika hak asuh Oh Sehyun, putri kecil nya, jatuh kepada ayahnya. Bae Joohyun harus rela ketika kesakitan nya belum hilang ia harus mendapat kes...