Happy reading~
"Shelly!" Seseorang berteriak tepat ditelinga seorang perempuan yang sedang sibuk membaca buku disalah satu bangku kantin sekolah.
Yang dipanggil Shelly pun terperanjat bahkan saking terkejutnya buku yang dia pegang terjatuh kebawah.
"Apa si win! Ga usah teriak2 kali!" Shelly menjawab dengan kesal dan memukul kecil lengan Windi.
"Hehe btw si Novi mana, Kaka Lo?" Cengirnya serta bertanya dan duduk disamping Shelly.
"Ngapain Lo nyariin dia? Suka Lo" bukannya menjawab malah memberi pertanyaan dengan nada yang ehmm... Terkesan kesal/?
"Ya enggalah!" Sahut Windi cepat.
"Terus?"
"Yaelah gue cuma nanya doang kali" Windi mendengus, suka heran sama temannya yang satu ini sifatnya suka berubah-ubah jika membicarakan Novi, kakaknya.
"Dia lagi ke perpus" jawabnya merapikan helaian rambut hitam panjangnya keselipan telinga. Membuat wajah tombol serta cantik itu jadi terlihat.
"Oh"
"Eh ayo ke kelas udh mau masuk nih, Lo ga inget kalo sekarang pelajaran si botak" Windi bergidik ngeri saat mengingat guru dengan kepala pelontos serta berperut buncit yang mendapat gelar 'guru killer' dari seluruh murid sekolah SMA Bakti.
"Sialan, Lo ga inget dulu pernah mojok?"setelah berbicara Shelly tertawa menanggapi dan berdiri berjalan menuju kelas meninggalkan Windi yang mencerna ucapan Shelly barusan sampai tersadar.
"Yak! Kampang" setelah menyahut Windi berlari menyusul Shelly yang berlari menghindarinya dengan tertawa tak jelas.
Shelly berlari dengan menengok-nengok kearah belakang sampai tak menyadari jika ada seseorang yang juga berjalan berlawanan arah.
Brukk!
Shelly terjatuh dengan pantat yang menerpa dinginnya lantai saat berhasil menabrak seseorang yang ada didepannya, mendongak dengan kesal niat hati ingin memaki orang yang menabraknya eh ralat ditabraknya pun ia urungkan.
"Ka Nov" ucap shelly pelan
"Kamu ngapain si lari ga jelas gitu" ujarnya membantu Shelly berdiri mengulurkan tangannya.
Shelly menerima uluran tangan itu. terkejut saat Novi menariknya lengannya dengan cepat dia berdiri dan terbalalak karena Novi memepetkan dirinya ke tembok.
"Ka ngapain nanti ada yang liat!" Ucap shelly berusaha mendorong Novi yang malah tambah memepetkan dirinya ke tembok.
"Ga ngapa2in kok, cuma mau itu2 aja" sahutnya santai tangan Novi bergelinyar ke arah punggung belakang Shelly dan mengelusnya pelan disana membuat Shelly mengerang karena geli.
"I–itu2 apa?! Jangan aneh2 ini di sekolah!" Bentaknya mendorong Novi agak kasar sampai membuat perempuan berambut pendek itu mundur beberapa langkah darinya. Shelly dengan cepat membereskan seragamnya yang agak kusut itu daani menunduk malu, Novi terkekeh akibat perlakuan adiknya yang malu2 itu.
"Jangan malu2 biasanya juga malu2in" Novi tertawa akibat perkataannya sendiri.
"Berarti itu2 dirumah ga aneh dong?" Lanjutnya yang membuat Shelly tambah malu.
"Apaan! Gila Lo k–" ucapan Shelly terpotong
"Woy Noviand wijayah! Shelly wijayah!" Teriak seseorang dengan suara berisik serta cemprengnya menerpa pendengaran kakak beradik itu yang menampilkan wajah jengkel.
"Hobi Lo teriak2 ya" ucap Novi sambil mengusap telinganya yang terasa berdengung
"Bukan, hobi gue baperin anak orang cuks" sahutnya bangga dengan nada sombong. Aduh perempuan ini. Shelly dan Novi harus tepuk kaki melihat temannya sedang berbangga diri ini.