Princ3

8.9K 1.6K 128
                                    

"Capek banget aku, hufftt....."

Prillyza menyeka keringat didahinya setelah duduk dikantin dan bersandar disandaran kursi.

"Haii princessku....."

Prillyza mendelik mendengar suara yang teramat sangat dikenalinya.

"Ck. Mau apa kau disini?"

"Menjemputmu!"

"Apa?"

"Rajaza meminta aku menjemputmu, katanya dia berhalangan jemput!"

'Mati aku! Abang tega banget sih kasih perangkap tikus begini?' Batin Prillyza jengkel.

"Tenang aja, aku sedang tidak sibuk, jadi kau jangan ngerasa menyusahkan aku, nanti kalau kita punya anak, aku juga tidak akan merasa susah kalau kau minta jemput anak-anak kita sekolah...."

Mata Prillyza melebar. Apa katanya? Hadeuh. Bukan merasa menyusahkan tapi merasa disusahkan. Sikap pria ini sangat tak menyenangkan. Tak nyaman sama sekali. Sudah ditolak secara halus tapi tetap saja sikapnya begitu. Pantang menyerah sih tapi bikin jengah.

"Maaf ya, aku ada janji..."

"Eeh, mau kemana my princess?"

Pria bernama Arthur itu mencekal lengan Prillyza.

"Arthur, lepaskan aku, tidak enak dilihat orang......"

Prillyza semakin tak nyaman, dan semakin jengkel saja dengan Rajaza kakaknya. Kakak macam apa yang tega-teganya membuat adiknya tak nyaman begini?

Iya, Arthur ganteng, anak orang kaya, saingan perusahaan papanya. Dia bagaikan pangeran yang dikelilingi banyak wanita. Tapi Prillyza tak tertarik dan Arthur penasaran dengan ketidak tertarikannya padahal semua wanita pasti akan meleleh melihat senyum dan lesung pipitnya.

"Aku kan menjemputmu, jadi aku akan antar kemanapun kau mau pergi!"

"Tidak usah, aky bisa pergi sendiri saja, terima kasih, aku pergi dulu..."

"Kau tanggung jawabku saat ini karna kakakmu menitipkan kau kepadaku, Pril!"

Arthur mengiringi langkah Prillyza yang tetap bergerak meski ditahan olehnya.

"Ck.... ya udah, kau mengantarku tapi kau tidak boleh mengeluh!"

"Kapan sih aku mengeluh kalau mengantarmu ? Kau saja tidak pernah mau aku antarkan, ini saja keberuntungan Rajaza tidak bisa dan menyuruh aku!"

"Oke, satu lagi..."

"Apalagi?"

"Kau jangan banyak omong!"

"Iyaaa my princesss, aku bakal lakban mulutku!"

"Jangan bersikap seolah aku mau padamu, aku cuma mau diantarkan, bukan mau jadi apa-apamu!"

"Ck, iyaaa, kenapa harus bicara begitu? Aku ikhlas mengantarmu!"

"Kau sudah membuat aku tidak nyaman tau, sebenarnya aku nggak mau ngomong kayak gini, tapi aku harus jujur padamu, kau sendiri yang membuat aku tidak nyaman.... paham?"

"Iya, iyaa..."

Arthur berlari kecil begitu mereka sampai mendekati mobilnya yang terparkir dihalaman 'Education University', sebuah kampus dimana baru saja Prillyza mengikuti 'Schooling Test', diusianya yang ke 21. Sebenarnya dia sudah menyelesaikan 4tahun masa belajarnya setelah memasuki universitas lain.

Sebagai putri seorang pengusaha terkaya dinegeri itu, ia tak punya kegiatan apa-apa lagi selain belajar dan berbisnis. Memasuki universitas lanjutan hanyalah sebuah kegiatan yang ingin ia lakukan agar tak merasa bosan dan memiliki banyak teman lalu dapat mengembangkan beberapa bisnis yang dirintisnya.

PRINCESS for The PRINCE (Tersedia Versi Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang