Kecemburuan seorang pacar wajar.Yang ga wajar kalok dia nggak cemburu ngeliat lo jalan sama cowok lain.-Bagaskar Prayogi-
Author POV.
Diandra berlari tergesah-gesah.Waktu sudah menunjukkan pukul 07.05 berarti Diandra memiliki waktu kurang lebih 10 menit untuk sampai di gerbang sekolah.
Dia berlari terus tanpa perduli dengan nafasnya yang sudah tidak beraturan.Kini gerbang sudah terlihat di depan mata, kira jaraknya sekitar 3 meter lagi dari tempatnya berpijak.Diandra mengatur nafasnya sejenak, beralih untuk melihat arloji yng ada di pergelangan tangan kirinya tinggal 5 menit lagi.
Dia berlari sekuat tenaga, agar segera sampai dan masuk ke dalam gerbang tersebut tanpa harus terlambat dan di hukum.Namun saat jarak nya tinggal 7 langkah lagi, muncul orang yang mengenakan pakaian compang-camping.Dengan penampilan yang sangat-sangat menakutkan.Rambut gimbal dengan banyaknya kotoran di sekitarnya, terdapat juga beberapa lendir di sana,
Berewok yang lebat, dengan sisa-sisa makanan di sana.Membuat yang memandang itu akan bergidik ngeri.Namun tidak dengan Diandra.Dia tidak sempat bergidik ngeri.Karna saat melihat orang tersebut sekilas, Diandra langsung lari terbirit-birit menabrak seseorang yang berdiri tepat di depan gerbang.
Alam sadarnya sudah tidak bisa di kendalikan.Diandra membalikkan tubuh orang tersebut, lalu Diandra berlindung di belakangnya.Sehingga saat ini orang tersebut langsung berhadapan dengan orang 'Aneh' yang tadi sempat Diandra lihat.Bukan.Bukan orang 'Anehh' melainkan orang' Gila'.
Orang tersebut tampak terdiam seketika, membuat Diandra semakin ketakutan.Bagaimana jika orang ini juga sama sepertinya, takut dengan orang gila tadi. 'Kan nggak lucu jika mereka berdua harus berdiam diri ketakutan melihat orang gila tadi.Dengan segera Diandra menepiskan pikiran tersebut.Dia sudah tidak perduli dengan terlambatnya dia masuk sekolah.Yang dia perdulikan saat ini adalah keadaanya, dirinya yang harus melawan orang gila.
"Woy!Sini! Temen lo ada di belakang gue!"suara seseorang membuat Diandra mengalihkan pandangannya.Menongolkan sedikit kepalanya dari balik badan orang asing ini.Ternyata dia seorang cowok, dan sialnya lagi dia sedang berbicara dengan orang gila itu.
Tunggu!Berbicara dengan orang gila?
Temen?
Di belakang?
Lah, gue dong?
Diandra terus berbicara dalam hati, mencoba mencerna kata-kata dari cowok asing ini.
Tersadar atas ke bodoh an cowok ini, Diandra memukul bahunya dengan kencang sehingga menimbulkan suara disana"Lo gila?mau bunuh gue?"
Cowok tersebut mengangkat sebelah alisnya"Bukan gue yang gila, tapi dia?"kata cowok tersebut sambil menunjukkan tangannya ke arah orang gila itu.
Diandra meringis"Aduh, kabur aja yok! Dia itu berbahaya"kata Diandra.
"Kabur?"tanya cowok tersebut"Lo kira gue banci harus kabur gara-gara ada orang gila!"
Diandra mendengus kesal"Yaudah terserah lo!Gue duluan.Bye!"Diandra sangat kesal, dia menghentak- hentak kan kakinya di jalan lalu berlari dengan cepat menuju gerbang.
Beruntung gerbang belum di tutup, padahal sudah jam 07.20
Saat sampai di kelas, dia langsung menekuk wajahnya.april bertanya-tanya apa gerangan yang membuat seorang Diandra menekuk wajahnya pagi-pagi begini.
"lo kenapa sih?" April bertanya di depan wajah Diandra.
"Gue kesel banget sama si Gaskar!"jawab Diandra.Tampak jelas nada kesal di setiap Kata yang di ucapkan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Prestige
Teen FictionKetika kata yang kau ucap, kata yang kau ikrarkan di depan orang banyak mrnjadi kenyataan beberapa tahun kemudian. Padahal bukan nama itu yang ingin kau sebutkan, bukan kata-kata itu yang ingin kau ucapkan. Tapi hati dan mulutmu bertolak belakang sa...