Dari pada mendam dalam leptop mending di up wkwkw..
Happy reading..
Pagi ini aku kembali diterpa masalah yang sama, terlambat bangun, jalanan macet, sarapan beli dijalanan, lalu baju tumpah oleh saus, lengkap sudah ketidak teraturan ini.
"slamat pagi pak"sapa sekretarisku seperti biasa
"dewi kamu keruangan, ambilkan tisu basah. Ok"perintahku
"baik pak"jawabnya
Dia ketok pintu ruanganku, aku sibuk membuka dasi dan mulai membersihkan pakaianku yang tertumpah saus.
"dewi, kamu suruh deh mang didin, beli kemeja di ditoko depan, nih uangnya"perintahku kembali pada dewi.
"bapak ketumpahan saus lagi pak?"Tanya dewi sekretarisku
"iya..kamu gak liat"kesalku
"baik pak, saya akan suruh mang didin secepatnya."katanya lagi
"sekarang"perintahku kesal
"baik pak,.. baik" buru-buru dia keluar ruangan dan mencari mang didin, OB kantor ku.
Telepon genggamku berdering, mengagetkanku yang sibuk dari tadi membersihkan pakaianku.
"ya hallo.."jawabku seadanya
"heii bro,..ketus banget"jawab diseberang sana
"aaaa...lo ky..gue lagi sibuk, ada apaan"jawabku lagi
"sewot amat sih. Lo kenapa?lagi dapet lo??"gurau lucky dengan tertawa yang membuat telinga ku semakin panas
"aahh.. lo. Ada apaan sih, gue kesel nih, pakaian gue ketumpah saus lagi."
"hahaha..."tambah menjadi ketawanya lucky diujung telepon itu
"ky..lo kalau hanya mau ngetawain gue, gue tutup teleponnya nih."ancamku
"eeiiit...eeiit. Jangan gitu dong bro, santai bro. gini gue pengen nunjukin sesuatu sama lo. Lo pasti kaget deh."ujarnya
"apaan, gk usah pake teka-teki deh, bilang aja skarang"
Tapi tiba-tiba pintu ruangan ku diketuk.
"masuk"
"ok..gue bilangin."kata lucky diseberang telepon
"ahh..lo ky"umpat ku. Ternyata yang ngetuk pintu lucky, dia kembali dengan tertawanya yang keras.
"lo berhasil buat gue kesal."kataku
"bro,,.. lo srius amat sih, baju ketumpahan saus aja lo udah sewot gini, gimana lo ketumpahan ...."lucky mengentikan candaannya
"ketumpahan apaan?"Tanya ku
"ah.. udah lah"senyum lucky
Aku hanya menggeleng dan akhirnya melepaskan kemejaku, udah capek membersihkan dengan tisu basah tapi tetap juga gak bersih-bersih.
"lo liat ini" Lucky melemparkan sebuah majalah di hadapanku, dan tersenyum bangga
"apaan nih"
aku mengambil majalah itu, dan hal yang pertama membuat mataku berbinar. Dihalaman pertama terpampang jelas,hasil jepretan lucky.
"cepet amat sih ky. Baru kemaren kok udah muat"tanyaku penasaran
"lucky...."decak bangganya
"bener lo. Kok bisa sih? Gue ganteng juga ya"pujiku sendiri, sambil membolak balikkan majalah itu.
YOU ARE READING
You and I
أدب الهواةSuara itu terus bersandar ditelingaku. Merengkuh pasti tak bisaku hindari. Kian kulupakan kian menerjang hebat tak terpisahkan. Gelak tawanya, riang pesonanya tak menyurutkan keheningan ini yang terlalu lama hinggap.