Wedding Day,

26 14 5
                                    

Hejin melangkahkan kakinya menuju altar yang di penuhi mawar putih.
Tamu undangan bertepuk tangan saat melihat pempelai wanita di ujung altar.pempelai wanita tampak cantik dengan dress panjang yang terkesan mewah dan di penuhi brilian yang cantik.di sisi kanan penggantin,ada seorang pria yang begitu bahagia menggantarkan putrinya menikah..

Hejin berjalan dengan anggun untuk menghampiri pria yang memakai jas putih yang menantinya di ujung sana.

Hejin gugup dan merasa aneh.
Maksudnya,ia tidak merasa bahagia dengan pernikah ini.Bahkan lagu romantis yang mengiringi pernikahan nya terdengar menyesakkan

Sehun menatap hejin dalam,'apa ini keputusan yang tepat?'

Setelah hejin di ujung sana,sehun mengulurkan tangannya ke arah hejin.Gadis itu tersenyum kecut lalu meraih tangan sehun dan melepaskan tangan papahnya.

Hejin seperti ingin berkata"maafkan hejin pah"

Pendeta mulai meminta mereka mengucapkan janji sehidup semati

"Saya oh sehun menerima kim hejin sebagai satu-satunya istri dari pernikahan yang sah,untuk dimiliki dan di pertahankan,sejak hari ini dan seterusnya,dalam suka dan duka,semasa kelimpahan maupun kekurangan,sewaktu sakit dan sewaktu sehat,untuk dikasihi, diperhatikan serta dihargai seperti tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan kita"

Hejin menghembuskan nafasnya ragu dan seolah ia ingin menanggis

"Saya kim Hejin menerima Oh Sehun sebagai satu-satunya suami dari pernikahan yang sah,untuk dimiliki dan di pertahankan,sejak hari ini dan seterusnya,dalam suka dan duka,semasa kelimpahan maupun kekurangan,sewaktu sakit dan sewaktu sehat,untuk dikasihi, diperhatikan serta dihargai seperti tuhan mengasihi umatnya sampai maut memisahkan kita"

Setalah mengucapkan janji sehidup semati,pendeta meminta Oh sehun untuk mencium gadis yang kini sah menjadi istrinya.

Mendengar kata² itu hejin ingin berkata "tolong jangan menggambil ciuman pertama ku,aku hanya memberikan ciuman ini untuk pria yang mencintai ku"

Cup.

Hejin terpaku dan bola matanya membesar,sesuatu yang lembap dan lemput menempel di bibirnya.
Sehun mendiamkan bibir mereka dan kemudian melepaskannya.Tepukan penonton semakin keras dan terdengar bersemangat.

Hejin melirik ke sebuah kursi deratan yang paling depan.papahnya Herdan meneteskan air mata bahagia sambil memeluk foto ibu hejin,setidaknya hejin sudah melaksanakan amanah dari ibunya dan membuat papahnya bahagia.

*******
Malam pertama hejin,ia dibawa ke rumah sehun.

"Hejin,sehun cepat turun na mommy udah masak nih ayo makan!"

"Iya mom"sehun turun bersama hejin

Makan keluarga pun terasa janggung untuk hejin

"Sehun,apa kau tidak ingin memiliki rumah sendiri?"mommy yang kepo

"aku sudah membeli"sehun dengan datar

Hejin melihat ke arahnya dengan bingung

"Baguslah kau bisa pindah besok!" daddy sehun yang bangga melihat anaknya tumbuh dewasa

"Ouh,bagai mana hejin masakannya?

"Enak tante!"hejin dengan senyum manisnya

"Jangan panggil tante panggil aja mommy,mommy and daddy okey"

"Okey,mom!"hejin senyum senang karena sudah lama hejin tidak memanggil mommy

*******

Dikamar sehun yang luas dengan nuansa putih dan hitam mewah dengan barang-barang yang berkelas.
Sehun diam di kasur king hize yang besar sambil membaca majalah, sedangkan hejin dia duduk di sofa kamar sehun dengan gugup

women shopping × men-perfect Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang