Part 3

31 5 0
                                    

"Udah inget sekarang. Jadi, sekarang elo ikut gue!!" Ucap lelaki itu.

"Heh? Elo mau ajak gue kemana?"

"Jangan banyak bacot. Diem dan ikuti aja gue."

'Sekali aja gue punya musuh kek dia.' Gerutunya sepanjang jalan.

***

Ya, dia Redi musuh Jessie saat masih duduk di kelas 6 SD.

Memang benar saat Jessie masih di kelas 6, dia udah terkenal di penjuru sekolah, karna pertengkarannya dengan laki-laki sekelasnya, yang tak kunjung usai.

Faktor yang membuat Jessie dan Redi bertengkar, salah satunya adalah karna Jessie pernah menabrak motor bagian belakang Redi yang sampai detik ini masih belum juga di ganti rugi oleh Jessie.

Dan faktor yang lainnya, karna Jessie tak pernah menyonteki ulangannya ke Redi, maupun tugas sekolahnya. (Padahal Jessie sendiri nyonyek temennya.)

Maka dari itu, mengapa pertengkaran mereka berdua masih bertahan hingga sekarang. Kebanyakan temen sekelas mereka, mengusulkan sebaiknya agar mereka berdua baikan.

Tapi, kedua pemikiran yang berbebeda itu menolaknya dengan mentah-mentah. Dan jikalau mereka berdua bertemu di manapun, mereka selalu bertengkar.

Tapi, entahlah kalau sekarang, mungkin pemikiran mereka sudah agak dewasa.

***

Sesampainya, mereka berada di tempat yang di inginkan oleh Redi. Jessie pun langsung angkat bicara.

"Jadi, elo mau ngomong apa?" Ucap Jessie, sambil meyilangkan kedua tangannya ke depan dada.

"Elo mau nggak tolongin gue?"

"Emangnya, elo minta tolong apa?"

"Gue minta tolong, bantuin gue nyari kado buat temen cewek masa kecil gue. Elo bisa kan?" Redi menatap mata Jessie, dengan tatapan memelas.

"Emmm, gue gak sebegitu tau kesukaannya. Tapi, dia suka warna apa?"

"Warna pink, mungkin. Soalnya, dia selalu memakai baju warna pink, dan seluruh kamarnya pun berwarna pink."

"Ohh.... kalau begitu kenapa elo, nggak belikan dia sepatu aja?" Tawar Jessie.

"Dia nggak sebegitu suka dengan sepatu."

"Lalu, dia pernah bilang nggak, kalau semisal dia suka apa?"

"Dia pernah sih bilang, kalau dia suka kartun melody."

"Nahh!! Itu dia. Elo belikan dia bando betuk telinga kelinci atau nggak elo belikan seikat bunga mainan gitu, yang di atasnya ada boneka melodynya."

"Gue nggak tau yang elo maksud, gimana kalau elo ikut gue beli aja?" Kata Redi

"Idih gue nggak mau ah!!"

"Kalau lo ikut, gue anggap lunas utang ganti rugi lo. Tapi, kalau elo nggak ikut, gue tagih utang ganti rugi lo ke rumah. Gimana?"

"@#;$ !! Yaudah deh, gue temenin. Tapi, beneran loh, kalau utang gue lunas?!" Kata Jessie frustasi.

"Iya-iya tenang aja. Elo bisa pegang omong gue."

Mereka berdua pun langsung menuju ke tempat parkir, dan setelah mereka sampai di tempat parkir. Jessie melihat Pak Budy berada di kursi pengemudi, dengan raut wajah yang khawatir.

Jessie pun menghampiri Pak Budy dan menepuk pundaknya,

"Pak!!"

"Astagfirullah!! Nak Jessie ngagetin aja."

Obese WomenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang