Jessie memukul helm yang dikenakan Redi dengan santai,
"Gue Jessie lah!! Lo kira gue siapa? Emang ragaku ada dua?""Ya nggak gitulah. Maksud gue tumben-tumbenan elo bilang makasih, biasanya langsung mukul lengan gue."
"Memangnya bilang makasih itu salah?"
"Ya nggak salah. Cuma gue kaget aja sama perilaku lo yang sekarang, ternyata elo sekarang udah berbeda ya. Sekarang elo jadi lebih dewasa, nggak kayak dulu sukanya main ngehajar orang!!"
"Jadi elo sekarang minta apa? Di hajar? Atau minta gue turun dari motor lo? biar elo nggak usah banyak omong!"
"Yaudah turun aja!!"
"Berhentiin dulu napa nih motor!! Ya masak gue salto dulu baru bisa turun."
"Kalo bisa silahkan!"
"Ahh badut lo, sekali aja gue di bonceng ama lo. Yaudah gue turun nih!" Ucap Jessie dengan di ikuti gerak tubuh jessie yang ingin meloncat dari motor.
"Ehh, gue cuma bercanda kok!! Nggak usah baper napa!!"
"Ye besar."
"Yah ngambek nih anak!!"
Beberapa menit kemudian, barulah sampai ke rumah Redi yang modern.
"Ini rumah lo?"
"Iya, ini rumah gue. Ayo cepet masuk!!"
"Ada emes lo nggak?"
"Ada. Emangnya kenapa?"
"Gue lewat pintu belakang aja ya?"
"Ngapain lewat belakang? Kayak pencuri aja!!"
"Gue nggak tau, gimana caranya buat nyapa emes lo!"
"Jadi lo agak kaku gitu sama emes-ebes, semua temen lo?!"
"Ya, bisa di bilang begitu!!"
"Kalo gitu, gue bantu lo buat ngejawab semua pertanyaan dari emes gue. Tapi, elo harus lewat pintu depan!!"
"Tega amat elo dah! Yaudah deh, nggak papa yang penting lo bantu gue!"
"Siyap! Semua bisa di atur. Jadi tunggu apalagi? Cepet masuk!"
"He'em."
Jessie pun memasuki ruang tengah dengan membuntuti Redi dari belakang.
"Ehh Redi udah pulang!! Tapi, di belakangmu itu siapa?"
"Biasa ma, temen SMP."
"Wah dia cantik ya!!"
Redi menyikut lengan Jessie, dan Jessie menoleh dengan cepat. Redi berbicara dengan nada yang sangat pelan,
"Bilang 'Makasih, tante!!' sambil senyum!""Ma-makasih tante!!" Jessie tersenyum paksa di depan emes Redi.
"Iya sama-sama. Tapi tante masih belum tahu nama kamu siapa?"
"Dia namanya Jessie mah!! Udah dulu ya ma, ntar lukanya keburu bengkak!!"
"Loh, memangnya Jessie kenapa?"
"Habis berantem mah!!"
"Hah? Sini biar mama yang ngobati!! Sana ambilkan kotak obatnya."
"Iya, ma." Ucap Redi sambil melangkah pergi dari ruang tamu.
"Kamu habis berantem? Sama siapa?"
"Engh...anu...itu te..."
"Ma, jessie jangan mama tanyain terus. Kasian tuh Jessie nya malah keringat dingin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obese Women
ActionGue benci dunia yang jahat ini. Bisakah dunia ini gue ubah? Gue nggak suka, hanya karna berat badan seseorang lebih. Itu akan bisa menginjak-injak harga dirinya. Dunia nggak adil !! Apakah semua orang harus memilik berat badan ideal? Baru tak mendap...