Bab 2 - (Masih) Melupakannya

6.9K 1.3K 737
                                    

"You hurt her but you act like she hurt you."

-Antariksa-

***

Antariksa : Ra

Aurora : iyaaa??? Senengnya di chat duluan...

Antariksa : gpp hanya memastikan km masi hidup atau engga

Aurora : Anta

Antariksa : Apa?

Aurora :  🐯🐯🐯

Antariksa : Udah jam 9, lg ngapain?

Aurora : Baru pulang, td makan di cafe. Tapi Rora laper lagi 😞

Antariksa : Cepetan pulang, ga baik cewe diluar malem-malem.

Antariksa : aku takut kamu kenapa-napa

Aurora : okeee!!! Good night Anta 😘

Aurora : kangen Rora ga?

Antariksa : G

Aurora : ﹋o﹋︶︿︶

Antariksa : cm pgn peluk 

Aurora : rora otwww ke Jakartaaa, Antaaa!!! Rora sebrangi lautan!!!

Antariksa : ga perlu. nanti km nyasar

 Antariksa :  kalau udah sampe di rumah tlpn aku ya?

Aurora : siappp sayang

Antariksa : hati-hati

Antariksa : kalau ada apa-apa teriak

Antariksa : pokoknya hati-hati jgn sampe kenapa-napa

Antariksa : kalau aku di Bandung ga akan aku biarin km plg sendiri, ra.

Aurora : RORA MAKIN RINDUU SM ANTAAA!!! 😭😭😭

Antariksa : me too 😊

Aurora : HUAAAA AKU PENGEN CIUM ANTAAA!!!

Aurora tersenyum, memasukkan Hpnya ke dalam tas kecilnya. Kakinya melangkah memasuki kompleks perumahan itu. Ia tingga di rumah salah satu keluarga jauh dari Papanya untuk sementara ini. Nanti setelah ia sudah bekerja, ia akan mencari rumah untuk di tempati.

Sambil berjalan, perempuan itu menendang kerikil yang ada di depannya. Cuaca malam ini bagus, bulan tidak bersinar terang dan bintang bisa menguasai gelap.

Senyum Aurora terbit ketika melihat kucing yang sedang tidur di sebuah batu besar. Dengan iseng, perempuan itu mendekatinya dan menusuk-nusuk perut kucing itu.

"Cing.. kucing,"

Kucing itu menaikkan ekornya lalu mengeluarkan suara tidak senang.

"Hohoho, kucingnya ngambek."

Kucing itu langsung bangun dan ingin beranjak. Namun Aurora dengan nakalnya malah menarik ekornya, membuat kucing itu menggeram dengan suara seramnya.

Aurora menusuk perutnya dengan jarinya.

"Rrrr... ngeong!!!"

Melihat kucing itu akan berlari, Aurora buru-buru menarik ekornya, hingga membuat kucing itu marah dan refleks mencakar tangan Aurora dengan kuat hingga berdarah. Lalu melihat Aurora yang berang, ia lari dengan cepat.

Fade AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang