Chapter 2

1.2K 65 0
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Genre : Drama & Romance

Rate : T+

Warning : AU, OOC, EYD berantakan, dll
.
.
.
Don't Like Don't Read

.

.

Sasuke tampak duduk di sofa berwarna abu-abu, di sebuah rumah bercat coklat.

"Maaf, aku hanya bisa menghidangkan teh saja," ujar gadis berambut merah panjang sambil membawa nampan berisi 2 gelas teh hangat.

"Tak apa, terima kasih," ujar Sasuke.

"Kalau boleh tahu, ada masalah apa?" lanjut gadis itu.

"Aku akan menikah. Tapi karena Kakekku sedang sakit, maka pesta pernikahanku ditunda," ujar Sasuke datar.
.
Deg
.
Gadis itu nampak terkejut, saat mendengar kata "Menikah"
.
"Begitu, ya. Kuharap, kau bisa memakluminya. Sabar, ya," saran gadis itu, bernama Sara.

"Kau bilang, aku harus bersabar! Kau tak mengerti apa yang kurasakan, Sara!" bentak Sasuke.

'Sasuke, sifatmu masih sama seperti dulu,' batin Sara sedih.

.

.

.

Sakura tampak berlari ke area perumahan di Kota Konoha.

"Sasuke pergi dari rumah? Kenapa bisa begitu, Kak Itachi?" ujar Sakura terheran.

"Kakekku sakit, dan Sasuke tak terima dengan keputusan Ayah. Karena pernikahan kalian ditunda jadinya," ujar Itachi.

"Oh, begitu. Aku bisa memakluminya," lanjut Sakura.

"Kalau begitu, ayo kita cari Sasuke," ajak Itachi.

"Ah, iya," sahut Sakura setuju.
.

Beralih Sara dan Sasuke.
.
"Sasuke, apa kau tak pernah berpikir. Bagaimana jadinya, kalau salah satu anggota keluargamu tak hadir di pesta pernikahanmu. Mengertilah, Sasuke," timpal Sara.

"Ah, benar juga," ucap Sasuke.

"Nah, begitu," sahut Sara tersenyum.

"Kalau begitu, aku pulang dulu. Sampai jumpa, Sara," lanjut Sasuke berbalik pergi.

"Tunggu!" tahan Sara.

"Ada apa? " tanya Sasuke seraya menoleh ke arah Sara.
.
GREBB
.
"Sasuke, asal kau tahu. Aku masih menyayangimu," bisik Sara sambil memeluk Sasuke.

"Sara, apa yang kau katakan? Bagaimana kalau ada yang melihat? Terlebih lagi Sakura, dia bisa marah," ucap Sasuke.

"Hanya sebentar. Aku hanya ingin merasakan kehangatanmu yang kurindukan," ujar Sara semakin menenggelamkan kepalanya di dada bidang bungsu Uchiha itu.

Sasuke hanya diam, dia tahu kalau mantan pacarnya masih menyayangi dirinya. Alasan kenapa mereka putus, adalah Sasuke marah karena Sara tak datang di acara hari jadian mereka yang ke dua tahun. Namun, Sasuke terlanjur marah, tanpa tahu apa alasan Sara tak datang.

.

"Sasuke, kau rupanya di sini. Sudah kuduga!" ujar Itachi yang berdiri di depan rumah Sara.

Kebetulan Sasuke berdiri di depan pintu yang terbuka.

"Kak Itachi, ap-" ucap Sakura terhenti.

"Kak Itachi? Kenapa bisa tahu aku di sini?" tanya Sasuke, setelah Sara melepaskan pelukannya.

"Aku hanya mengira saja. Tapi, rupanya dugaanku tepat," sambung Itachi.

"Sasuke, siapa gadis itu? Main peluk tunangan orang," sahut Sakura menatap tajam ke arah Sasuke.

"Eh, Sakura?! Ka-Kau juga kemari!" serunya terkejut, dan tak menyangka Sakura juga datang.

Gadis itu berdiri tepat di samping kiri Itachi.

"Aku yang menghubungi Sakura, dan menyuruhnya datang untuk membantuku mencarimu," jelas Itachi.

"Sasuke, siapa dia!" bentak Sakura.

"Oh, ini Sara," ujar Sasuke tampak terkejut.

Sakura terdiam, dan kini pandangan matanya tertuju pada Sara.

"Ah, sa-salam kenal," ucap Sara langsung membungkukkan badan, karena panik saat Sakura menatapnya tajam.

"Kak Itachi, Sara apanya Sasuke?" tanya Sakura sedikit berbisik.

"Dia mantan pacarnya Sasuke," jawab Itachi.
.
Deg
.
"Begitu, ya," lanjut Sakura datar.
.
Apa kau merasa terkejut, Sakura?
.

"Sara, kami pulang dulu," pamit Sasuke.

"Ya, hati-hati," sahut Sara.
.

.

.

.

Di tengah perjalanan pulang, Sakura langsung menginterogasi Sasuke.

"Kenapa kau tak pernah menceritakannya padaku selama ini, Hah!" ucap Sakura ketus.

"Dengarkan aku, Sakura. Aku hanya tidak mau kau te..."

"Cukup!"

"Sakura, kumo-"

"Jadi selama ini, kau tak serius padaku. Dan aku ini hanya mainanmu, begitu?" timpal Sakura tampak terisak.

"Aku tidak bermaksud menjadikanmu mainanku," ujar Sasuke meyakinkan calon Istrinya.

"Lantas apa alasannya? Kenapa kau tak menceritakan tentang mantan pacarmu padaku, salah satunya Sara!" sela Sakura tampak kesal.

"Jangan dibahas lagi. Lebih baik pikirkan rencana kita setelah menikah," ujar Sasuke.

"Uh, Sasuke! Kenapa kau mengalihkan pembicaraan?!" keluh Sakura cemberut.

"Hei, kalian. Jangan berantem melulu, sekarang sudah tengah malam," sela Itachi.

"Wah, benar juga. Nanti tidur mereka terganggu," sambung Sakura.

"Kalau begitu, aku antar kau pulang. Ngeri juga kalau ada preman, atau perampok yang tiba-tiba menyerangmu," sahut Sasuke.

"Uh, kau sungguh menyebalkan! Jangan sampai hal membahayakan menimpa diriku!" gerutu Sakura.

"Kak Itachi, apa tak apa pulang sendirian?" tanya Sakura khawatir.

"Tenang saja. Aku bisa jaga diri," sahut Itachi tersenyum.

"Kyaaa! Kak Itachi keren!" seru Sakura ceria.

"Wah, terima kasih pujiannya," lanjut Itachi tersenyum.

"Kak Itachi keren? Apa tak salah, tuh," sindir Sasuke.

"Memang kenyataannya, kok. Kenapa aku dulu tak menyatakan cinta pada Kak Itachi saja," sahut Sakura sambil memegang tangan Itachi.

"Hei apa kau bilang!? Kau berniat mencampakanku," ucap Sasuke tak terima.

"Kau itu seperti anak kecil saja. Aku cuma bercanda, kok. Kenapa diambil hati," timpal Sakura cemberut.

"Sakura benar. Dasar kekanakan," ejek Itachi.

"Kau jangan mengataiku, Itachi Uchiha," lanjut Sasuke sambil menarik tangan Sakura, kemudian meninggalkan Itachi.

"Woi! Awas nanti, kalau sampai rumah," seru Itachi kesal.
.

.

.

.
TBC

After WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang