Disclaimer : Masashi Kishimoto
Genre : Drama & Romance
Rate : T+
Warning : AU, OOC, Kissing Scene, EYD berantakan, dll
..
.
.
.
3 tahun kemudian...
.
"Sayang, ayo bangun!" seru Sakura dari arah pintu kamar."Ngh! Aku masih mengantuk," gumam Sasuke dengan mata terpejam.
.
BRUK
.
"PAPA!" ucap anak perempuan berambut hitam bermata onyx."GYAAA!" teriak Sasuke terkejut.
Sakura tertawa.
"Kenapa tertawa, ada yang lucu!" ketus Sasuke cemberut.
"Ayahmu memang lucu kan, Sarada?" ucap Sakura membopong Sarada, buah cintanya dengan Sasuke.
"Iya, Mama!" sahut Sarada tersenyum.
"Kau sama saja menyebalkan seperti Mama, Sarada," timpal Sasuke duduk di tepi ranjang.
"Apa kau bilang! Jangan bicara sembarangan," sela Sakura menatap sinis ke arah Sasuke.
"Papa hari ini libur, Sarada. Kau ingin jalan-jalan ke mana?" tanya Sasuke menatap putri semata wayangnya.
"Hm?" guman Sarada heran.
"Jawab, Sayang," pinta Sasuke.
"Bagaimana, kalau ke taman ria saja," sahut Sakura antusias.
"Aku tanya ke Sarada, kenapa kau yang jawab!" timpal Sasuke ketus.
"Hei, sejak kapan kau ikut-ikutan gaya bicaraku, hah!" sela Sakura tak terima.
"Papa, usulan dari Mama benar. Aku ingin sekali naik Bianglala," ucap Sarada tampak tak suka melihat orang tuanya berdebat.
"Baiklah. Ayo kita ke taman ria," sahut Sasuke menepuk-nepuk kepala Sarada.
"Horeee!" seru Sarada ceria.
Sakura hanya tersenyum lembut melihat suami dan putri kecilnya.
..
.
.
Zona Park Konoha¤
.
"Naik itu! Naik itu" ucap Sarada menunjuk wahana komedi putar."Iya, Sarada. Sakura, ayo kita naik itu," ujar Sasuke sambil menarik tangan Istrinya.
"Tidak, aku di sini saja," tolak Sakura.
"Baiklah. Jangan ke mana-mana," lanjut Sasuke.
"Papa! Naik itu!" ucap Sarada menarik baju Sasuke.
"I-Iya." Sasuke berjalan sambil menggandeng tangan mungil putrinya.
..
.
Sedang asyiknya merekam momen Sarada dan Sasuke, tiba-tiba...
.
"Sakura!" sapa seseorang."Eh? Kalian?" ujar Sakura menoleh, terlihat 3 orang yang berjarak 3 meter darinya.
Sai, Ino dan anak laki-laki berambut pirang.
"Apa itu anakmu?" lanjut Sakura menatap ke arah anak kecil di samping kanan Sai.
"Iya, dia anakku. Namanya Inojin Yamanaka, umurnya 2 tahun," ujar Ino.
"Wah. Mirip sekali denganmu," lanjut Sakura.
"Tentu saja. Kau ke sini bersama Sasuke dan anakmu, kan? Kalau tidak salah namanya Sarada, ya?" tanya Ino terlihat mencari-cari keberadaan Sasuke juga Sarada.
"Ya, kau benar.Tuh, di wahana komedi putar," jelas Sakura.
"Sakura, anakmu umur berapa?" tanya Sai.
"3 tahun," sahutnya singkat.
"Ibu, belikan permen," ucap Inojin.
"Sudah dulu, Sakura. Sampai jumpa!" ujar Ino.
"Ya."
"Lama tak jumpa, Sai, ino!" sapa Sasuke setelah turun dari wahana bersama Sarada.
"Wah, anakmu mirip sekali denganmu!" seru Sai.
"Ya, pasti. Anakmu justru mirip sekali Ino. Apalagi rambut pirangnya," lanjut Sasuke.
"Wah, Sarada imutnya seperti Sakura," puji Ino.
"Pastinya," sahut Sakura.
"Ayo, Ibu. Aku mau permen!" ucap Inojin menarik-narik rok selutut milik Ino.
"I-iya, Sayang. Sampai jumpa lagi," seru Ino.
..
.
.
.
Kini mereka bertiga berjalan-jalan di taman ria.
.
"Oh, sampai lupa. Kita belum naik bianglala," ujar Sakura."Iya, juga. Sarada, kan tadi pagi bilang ingin naik bianglala. Sampai lupa," sahut Sasuke sambil menepuk jidatnya.
"Ayo, Papa Mama!" seru Sarada ceria.
"Iya, Sayang," sahut Suami-Istri itu.
..
.
.
Mereka bertiga sudah berada di dalam bianglala.
.
"Wah, tinggi sekali!" seru Sarada melihat dari kaca bianglala."Benar, dan kita bisa melihat keindahan seluruh kota," ujar Sakura memangku Sarada.
.
"Sakura, maafkan aku," ucap Sasuke."Eh!?" Sakura terkejut.
"Sudah membuatmu menangis. Maafkan aku, Sakura," ucap sasuke menundukan kepala.
"Sasuke..." ujar Sakura menatap sendu.
..
.
.
Hari menjelang sore, terlihat Sarada sudah tertidur pulas dipangkuan Sasuke.Mereka bertiga masih di dalam bianglala. Karena Sarada merengek tak mau turun.
.
Sasuke mengecup kening Sarada yang terlelap. Sakura tersenyum lembut."Sakura, terima kasih sudah memberiku Uchiha kecil," ucap Sasuke menatap lembut Istrinya.
"Ya, sama-sama," sahut Sakura.
Wajah mereka semakin dekat, lalu bibir mereka bertemu. Ciuman panjang yang menumbuhkan kasih sayang, momen kebersamaan keluarga baru Uchiha.
..
.
.
.
THE END
.
Maaf, cuma segini. (Aslinya memang begini. Fanfic lama, sih.
Nggak ada ide. Cuma ngedit doang)
KAMU SEDANG MEMBACA
After Wedding
FanfictionSebuah buku membuat Sakura merasa cemas dan takut akan Sasuke. Bagaimana setelah menikah nanti, apa benar-benar berubah drastis seperti yang tertera di buku itu? . Sebenarnya buku apa yang dibaca Sakura?