**II**

6 2 0
                                    

Seandainya kamu nyata aku ingin sekali mengatakan bahwa aku mencintaimu.

Di rumah.

"Bu aku pergi."pamitku kepada ibuku lalu melangkah ke pintu.

"Tunggu adikmu vaxkey,kalian akan jalan sama"."ucap ibuku.

"Nggak mau bu,dia jalan sendiri aja.Kan dia sudah tau jalan kesekolah."jawabku membantah.

Ya iya sih,hari ini hari pertama adikku melisca sekolah di SMA Harapan bangsa.Tepatnya satu sekolah denganku.

"Kamu,kenapa nggak mau jalan sama adikmu?"tanya ibuku.

"Bu nggak usah,aku juga mau jalan sama teman"ku.Lagian aku nggak mau jalan sama si cupu itu."ucap melisca yang membuatku naik darah.

"Melisca jangan begitu,dia tetaplah kakakmu."ucap ibuku memarahi melisca.

"Sudahlah bu,ibu sudah dengar tadi apa yang putri bungsu ibu katakan kan.Jadi sekarang aku mau pergi."ucapku lalu keluar dari rumah.

Di sekolah.

Hah bosannnnn,nggak ada teman.Mau cari teman tapi semuanya pada anak"cabe.

"Hei fokus,jangan hanya melamun."ucap aries perempuan yang duduk disampingku.

"Iya."jawabku singkat.

"Hmm lagian kamu kan anak pandai,jadi nggak ada masalah juga kalau kamu nggak fokus toh kamu anak cerdas."ucap aries.

Aku nggak menanggapi ucapannya dan hanya fokus aja ke pelajaran kimia.

Tring.....tring....

Bel istirahat,sekejab ruangan kelas kosong.Semua murid menganggap kelas itu adalah penjara...hahaha ada"saja.Iya sih aku juga berpikir begitu.hehehe

"Makan ke kantin yuk."ajak aries kepadaku.

Awalnya aku kira dia bukan mengajakku jadi aku hanya diam saja sambil membaca buku sastra.

"Lo nggak capek,otak lo itu juga butuh istirahat.Lama"lo jadi botak loh."ucapnya mengejekku.

Ok aku pasrah,dia sekarang telah mengejekku jadi aku mengerti bahwa yang dia ajak itu adalah aku.

"Kamu mengajakku."tanyaku padanya dan dia balas dengan anggukan.Yaaaaa mungkin kali ini aku terima tawarannya karena sebenarnya diantara semua murid nggak ada yang berani ngomong sama aku.Mungkin karena aku pendiam."Kayaknya dia bisa jadi temanku"itulah yang aku pikirkan sekarang,karena daripada aku di interogasi terus sama ibu dan ayah apalagi adikku melisca.

Di kantin.

"Lo punya teman?"tanyanya dengan meminum jus jeruknya.

"Nggak."jawabku sambil memakan nasi goreng yang ku pesan tadi.

"APA"teriaknya,astaga sungguh aku ingin menarik mulutnya itu.
Apa dia nggak bisa biasa saja.

DELUSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang