episode 3 : Let's dating [데이트하자]

8 1 1
                                    


"uri deuiteu haja" -sungho

kata kata yang berarti, mari pacaran itu membuatku kaget sekaligus terharu

aku mengangguk-angguk dan membiarkan sungho berdiri kembali setelah tadi sempat berlutut dihadapanku.

setelah aku mengatakan "iya" , entah kenapa tiba-tiba hujan turun. mungkin kita memang ditakdirkan bersama hujan

Kami berlari dan meneduh. karena kita meneduh dibawah pohon. tempat yang tidak terkena hujan cuma sedikit. jadi jarak antara kita bedua cuma beberapa cm

Sungho yang terlalu tinggi membuatku harus mendongak untuk menatapnya. Kami bertatap-tatapan, tingkat kecanggungannya bertambah setelah sungho menatapku dengan hasrat. Aku langsung mempalingkan wajahku.

Setelah agak lama meneduh hujan tak kunjung selesai, walaupun agak reda.

"Apa kita akan terus seperti ini?"

"Oh.. iyaa ayuk kita berlari ke toko itu" kata sungho setelah sadar dari lamunannya

Kedua kalinya kami berlari menerjang hujan menuju toko disebrang.

Akhirnya hujan reda dan mereka memutuskan untuk pulang segera sebelum hujan kembali turun.

"Naiklah.. apa yang kau tunggu?" -sungho

"Hmm.. aniya, oke"

Saat dijalan sungho terus melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Tentu saja itu membuat aku takut dan akhirnya memeluknya dengan erat. Entah memang sengaja atau gimana tapi aku merasa dia menikmati pelukanku

Didepan rumah haera sudah menunggu

"Makasih ya.. sungho-ssi"

"Panggil aku oppa, Hahaha" -sungho

"Hehehe, itu masih canggung kau tahu"

"Ouke, aku akan menunggu sampai kau terbiasa" -sungho

"Iyaa.. kabari aku jika sudah sampai rumah"

"Ne.. jalgaaa~" -sungho sambil menutup kaca helm nya

Akupun melambai-lambaikan tanganku. Ia melaju dengan cepat sampai-sampai hanya itungan berapa detik dirinya sudah tak terlihat lagi. Akhirnya aku masuk ke dalam rumah

"Lama sekali aku khawatir" -haera

"Mianhae, banyak sekali hal terjadi"

"Iyakah? ceritakan padaku" ucap haera menggebu

"bentar tolong bawakan tasku, aku ingin mandi"

Setelah selesai mandi dan mengganti pakaian aku menceritakan semua yang terjadi kepada haera

"Jinjja? kalian pacaran. Omo! apa yang aku bilang. kalian memang ditakdirkan"

"Kau tau.. tidak banyak orang yang memiliki kesempatan bertemu dengan takdirnya" -haera

"maksudmu?"

"Iya.. banyak orang yang menjemput ajal sebelum bertemu dengan takdirnya. banyak juga yang kehilangan nyawa karena takdirnya dan ada juga yang hidup bahagia karena takdirnya. kau tahu? menurutkh takdir itu seperti pisau, kadang bermanfaat kadang membawa petaka" jelas haera

"aku tidak percaya takdir yang kau maksud itu"

"kenapa tidak? sekarang kau sudah bertemu dengannya" -haera

Downpour [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang