*Tiiiin Tiiiin*
Suara bel motor itu membuat Caca berdiri dari tempat duduknya tadi. Dia berjalan lalu membuka gerbang rumahnya.
"Bik, Caca nya ada?". Tanya Verra, temannya.
Caca lalu menghadap ke arah Verra.
"Lah? Ini serius lo Ca?". Tanyanya dengan wajah yang kaget sekaget- kagetnya melihat penampilan Caca.
"Iya serius. Biasa aja kali. Gue udah mutusin mau pakai jilbab". Jawab Caca sambil menutup gerbangnya lagi.
"Heh, yaudah yuk naik". Ucap Verra.
Caca lalu naik ke motor Verra.
Mereka pun pergi kesalah satu restoran yang berada dikotanya.
Setelah memarkir motornya, Verra mengajak Caca masuk."Ngapain kesini Ver?". Tanya Caca bingung.
"Udah ikut aja".
Mereka lalu duduk.
"Ntar aja pesen makanannya ya". Ucap Verra.
"Lohh kenapa?". Tanya Caca.
"Tunggu seseorang". Jawab Verra
"Kok gabilang-bilang sih lo mau ngajak orang lain?". Tanya Caca lagi.
"Ihh sengaja biar lo mau ikut. Tenang aja, ini gue kok yang mau ketemu".
"Hadehh Verra-Verra".
"Heheh. By the way, lo serius mau pakai jilbab?". Tanya Verra.
"Iya seriuslah. Doain aja semoga istiqomah".
"Tapi ya, lo itu ngga cocok tau berhijab gitu. Kayak keliatan tua. Tadi aja gue kira pembantu lo yang buka gerbang. Hehe sorry".
"Haha iyaa tapi jilbab itu kan kewajiban. Mau gimana lagi. Yah gue harus turutin kewajiban itu sebagai seorang muslimah".
"Iyayaya, tapi selama itu hal positif, gue dukung kok. Lo kan sahabat gue".
"Thanks ya".
Ditengah pembicaraan mereka, 2 orang laki-laki datang menghampiri Caca dan Verra.
"Hai". Sapa salah seorang laki-laki itu.
"Eh hai". Jawab Verra pada laki-laki itu.
"Lo bener Verra kan?". Tanya laki-laki tersebut.
"Iyaa bener. Yuk duduk". Ajak Verra.
Sementara Caca kini sedang menunduk karena gugup.
Aih, aku kan ga biasa deketan gini sama cowok.-batinnya.
"Ini temen lo Ver?". Tanya lelaki itu.
"Iyaa temen gue. Ca, ngapain sih nunduk terus?". Tanya Verra.
"Ehh iya". Jawab Caca salah tingkah.
Caca lalu mengangkat kepalanya menghadap ke Verra.
"Kenalan dulu dong". Ucap salah seorang lelaki itu.
"Caca". Caca mengenalkan dirinya pada laki-laki itu.
"Gue Rangga".
"Gue Firman".
"Yaudah yuk dipesen aja langsung". Ucap Verra.
"Mantap Ver"
"Mba Mba". Ucap Verra memanggil pelayan restoran tersebut.
Pelayan tersebut lalu menghampiri kami.
"Silahkan mas, mba". Ucap pelayan itu sambil memberikan buku menu yang ada direstoran.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Young Marriage
Spiritual"Menikahlah sebelum mapan, karena setelah menikah, Allah akan membuka pintu rezeki selebar-lebarnya. So, nyari rezeki berdua itu jauh lebih memudahkan dan pastinya menyenangkan"