Bab 5: Skandal

82 8 2
                                    

Inget Vote dan Coment!!!


-----------------


Anjali sedang menunggu Kenath di bawah pohon sambil mendengarkan lagu. Lagu yang penuh dengan pesan-pesan negatif tentunya.

"Dar!" Kenath mengagetkan Anjali dari samping. Anjali melepas earphone-nya dan memandang Kenath dengan tampang watados. "Ehm. Sayangnya saya tidak kaget." Kata Anjali.

"Lagi dengerin lagu apa? Girl In Red? Ckckck. Dunia emang udah mau kiamat." Kata Kenath.

"Sans lah. Gue Cuma dengerin lagunya doang kok. Gue masih lebih suka Shawn Mendes daripada Ariana Grande." Jawab Anjali. "Dan.."

Kenath mengikuti kata-kata Anjali. "Dan..."

"Pasti lo liat-liat isi hp gue ya?" tanya Anjali.

Kenath udah mesem-mesem. Dia udah takut kalo Anjali mau ngamuk kayak waktu di kantin seminggu lalu. Tapi dugaan dia salah.

"Gapapa sih kalo lo liat-liat hp gue. Emang gue siapa? Emang lo siapanya gue yang mau nyebarin rahasia dan chat-chat jorok gue? Lagian gue ga penting kan buat manusia-manusia di sini?" kata Anjali lalu dia jalan meninggalkan Kenath.

"Woi kutil onta! Tunggu!" teriak Kenath lalu dia mengejar Anjali yang jalannya cepet banget.


Anjali berhenti jalan ketika Kenath udah ada di sampingnya sambil ngos-ngosan. "Lelet amat sih lo. Makanya tinggiin badannya!" ledek Anjali.

"Yaya. Tau yang lebih tinggi dari gue. Lagian ya, gue itu tingginya udah setara sama temen-temen gue!" sahut Kenath.

"Berarti temen-temen lo pendek dong? Hahaha." Kata Anjali diakhiri tawanya.

"Coba lo nunduk bentar." Suruh Anjali. Kenath mengikuti perintah Anjali. Lalu dengan cepat, Anjali ngetekin Kenath yang lagi nunduk. "Kan!! Lo itu pendek!" teriak Anjali kesenangan. Kenath udah mau pingsan dia nyium bau ketek Anjali.

"Sialan lo!! Ketek lo bau banget!" teriak Kenath.

Anjali melepaskan Kenath lalu dia berlari. "Kejar gue!!" teriak Anjali seraya berlari menjauh dari Kenath.


Anjali menunggu Kenath di parkiran. Kenath larinya lama banget. Bahkan Anjali sempet makan permen dulu sambil nunggu.

"Jangan kejar-kejaran ah. Capek gue." Kata Kenath yang masih mengatur napasnya di sebelah Anjali.

"Ya sih. Ngapain ya kita jadi kejar-kejaran?" tanya Anjali pada dirinya sendiri.

"Capek gue njay. Lo larinya cepet banget. Makanya punya kaki tu jangan panjang-panjang," Kata Kenath lalu dia mengambil botol minum Anjali yang disimpan di tasnya. "Gue minum ya."

"Gimana airnya? Ada yang aneh?" tanya Anjali.

"Hm... Agak asem." Jawab Kenath lalu dia mengembalikan air minumnya pada Anjali.

"Gue kasi sianida. Makanya agak asem." Kata Anjali sembari memasukkan botolnya ke tas.

"Haha. Gue ga percaya." Jawab Kenath sarkas. "Karna lo udah buat gue capek, lo harus bayar dengan permohonan maaf ke gue."

We Can't_KenathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang