Jangan lupa Vote dan Coment!!
-------------------
Di istirahat ke-2 Anjali pergi ke kantin lagi. Dia mau nyari makan sekalian nyari Kenath. Buat apa nyari Kenath? Karena dia ada urusan sebentar sama Kenath. Kalian akan tau nanti.
Sampe di kantin, Anjali celingak-celinguk cari Kenath tapi ga ada. Bahkan sekuriti yang biasa jaga itu meja juga ga ada. Jadi, Anjali memilih buat ngisi perutnya dulu daripada nyari Kenath.
Habis makan, Anjali jalan-jalan keliling sekolah. Siapa tau ketemu sama Kenath, tapi dia malah ketemu sama cewek yang ada di MnG kemarin. Yang jadi guest star. Anjali pun berhentiin itu cewek.
"Stoop." Kata Anjali sambil rentangin tangannya satu pas cewek itu lewat di sebelahnya. "Lo tau dimana kelasnya Kenath?" tanya Anjali.
"Tau. Emang kenapa?" tanya cewek itu judes.
"Gue ada urusan bentar." Jawab Anjali.
"Oh. Dia ada di kelas X Ipa 2." Kata cewek itu lalu dia pergi dari hadapannya Anjali. Anjali pun segera pergi ke kelas X Ipa 2.
Beberapa perempuan berkumpul di depan pintu kelas Kenath. Anjali udah tau mereka cewek-cewek mau ngapain. Ya pasti nyari Kenath. Siapa lagi yang jadi idola cewek-cewek di SMA selain Kenath? Kecuali ada muser lain yang sekolah di sini.
Anjali menerobos para cewek-cewek itu lalu nyari Kenath yang lagi foto-foto. Anjali bingung, ini cewek ke sekolah mau belajar apa nyari Kenath.
"Kenath." Panggil Anjali. Kenath nengok. Kenath juga bingung sebernernya si Anjali itu salah satu hatters-nya dia, atau fans-nya. Ketemu mulu perasaan.
Anjali nyamperin Kenath. Kenath nyuruh cewek-cewek itu pergi. Anjali ngerasa terharu, harusnya Kenath ga usah sampe ngusir itu cewek-cewek cuma buat dia. Padahal Kenath ngusir itu cewek-cewek karena udah capek dan sumpek, bukan buat Anjali. Cocok dah ni berdua, sama-sama punya ke-gr-an yang tinggi!!
"Ga usah kali sampe ngusir mereka." Kata Anjali.
"Biarin. Sumpek gue." Jawab Kenath. Anjali malu. Dia udah ke-gr-an duluan.
"Gue cuma mau bilang, kalo lo meet sama temen muser-muser lo itu, minta fotonya dong buat—"
"Kan. Lo itu sebenernya fans gue!" pekik Kenath senang. Anjali ngeliat Kenath jijik.
"Gue belum selesai ngomong bapak Kenath. Jadi kan gini, sahabat gue mau ikut MnG yang kemarin, tapi dia ga bisa dateng, jadi gue yang gantiin karena dia udah harus sekolah di luar kota. Gue juga kemarin belum sempet fotoin kalian karena perut gue sakit. Jadi, gue minta tolong, kalo lo meet sama temen-temen muser lo itu, tolong fotoin. Gue ga mau kecewain sahabat gue. Jadi gue mau ngasi foto yang ada cuman satu di dunia. Tolong!!" kata Anjali sambil mesem-mesem ke Kenath. Tentu Kenath ga gampang percaya.
"Mana buktinya?" tanya Kenath sambil goyang-goyangin ke-empat jarinya. Minta bukti, bukan goyang dua jari.
Anjali ngambil hp yang ada di sakunya. Dia nyari chat-nya sama Diana, sahabatnya. Dengan cepat Anjali ngasi hp-nya ke Kenath.
Kenath ngangguk-ngangguk sambil baca chat-nya Anjali-Diana. Tapi karena kepo yang berlebihan, Kenath nge-scroll itu chat sampe atas dan baca chat-nya. Ga sopan emang, cuman Kenath kepo sama isi chat perempuan. Soalnya Salma ga mau ngasi liat isi chat-nya dia.
Kenath kaget. Anjali sama Diana itu isi pembicaraannya sama kayak laki-laki. Kotor, Banyak bahasa kasar, topik pembicaraannya juga ga jauh dari anu, anu, dan cogan. Pokoknya isinya penuh dengan talk dirty.
"Iyuh. Chat lo jorok banget! Kasar lagi!" pekik Kenath lalu dia ngembaliin hp-nya Anjali.
"Biarin kali. Ga ada yang dirugiin juga." Jawab Anjali lalu dia nerima hp-nya.
Kenath ngangguk. "Iya juga sih."
"Jadi, lo mau gak bantu gue?" tanya Anjali.
"Yaudah. Gue mau." Jawab Kenath. Anjali lompat-lompat lalu dia lari keluar kelas sampe nobrok-nobrok cewek-cewek yang masih berdiam diri di depan pintu kelas dan bahkan diantaranya ada yang ngerekam Anjali sama Kenath. Tapi mereka berdua ga sadar.
Pulang sekolah, Anjali masih sibuk buat catatan sosiologi di kelas. Padahal udah setengah jam yang lalu mereka pulang. Tapi Anjali masih diem di kelas. Balas dendam sama kakaknya kata Anjali.
"Cewek." Kata seorang laki-laki ngehampirin Anjali. Anjali nengok. Dilihat dari dasinya dia kelas XI.
"Kenapa kak?" tanya Anjali.
"Kamu deketin Kenath ya?" tanya cowok itu. Pikiran Anjali udah macem-macem. Bukannya takut di pukulin atau digodain, tapi disaat seperti ini jiwa fujo-nya malah keluar. Anjali mikir jangan-jangan si kakak kelas itu suka sama Kenath.
"Enggak. Emang kenapa? Kakak suka sama Kenath? Gapapa kok kak. Aku dukung." Kata Anjali sambil ngangguk-ngangguk.
Cowok itu udah pengen nampar Anjali, tapi dia inget kata seseorang, jangan pake kekerasan dulu kalo Anjali belum ngelawan.
"Kamu jangan deketin Kenath lagi. Sekarang atau selamanya." Kata kakak kelas itu. Anjali ngangguk. Dia ga mau jadi orang ketiga antara kakak kelas ini sama Kenath.
"Enggak kok kak. Aku ga bakal ngerebut Kenath dari kakak." Anjali ngerapiin bukunya lalu masukin ke dalam tas.
"Akhirnya ada yang gay beneran!!" teriak Anjali kegirangan lalu dia lari keluar kelas.
Kakak kelas itu ga bisa ngapa-ngapain. Dia Cuma membatu. Baru pertama kali dia ngeliat cewek kayak Anjali. Bahkan dia sampe lupa apa yang harus dia lakuin ke Anjali. Jadi dia cuma membatu sampe Anjali keluar sekolah.
-------------------
Saya masukkan unsur gay dan semacamnya hanya untuk episod ini aja. Habis itu gak lagi-lagi deh. Khilaf saya.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Can't_Kenath
FanfictionAwalnya benci, lama-lama jadi cinta. Bukan. Ini bukan cerita se-klasik itu. Ya, memang awalnya benci, Anjali yang benci pada Kenath. Tapi, setelah rasa benci itu hilang, masalah baru datang pada Anjali yang mengharuskannya menjauh dari Kenath untuk...
