ANTARA KAGUM DAN ADA RASA

19 5 1
                                    

*Tringg Tringg*
Bel istirahat berbunyi

Aku dan Chika sangat lapar, sehingga kamipun ke kantin yang letaknya lumayan jauh sih dari kelas kami,  dan harus melewati kelas XII .

Btw,  aku belum kasih tau ke kalian ya hehe aku kelas XI IPA 2 guys. 
Itu anugerah banget sih, karena aku yang orangnya pemalas nyatat ini bisa masuk di kelas IPA, IPA2 lagi hehe. Sombong nih ceritanya.

Seperti biasa,  kita gak berani lewat di depan kelas mereka dan kita selalu mutusin buat lewat di belakang kelas mereka aja.

Secara kan kita gak berani ngeliat tatapan sinis mereka dan ngerasa risih gitu diliatin dengan tatapan seperti itu.

Saat kita lagi jalan, sesuatu terjadi. Yaitu seseorang yang ngelempar permen karet dari jendela dan mengenai rambutku.

"ahh sial, woy siapa yang ngelempar!" teriakku ke arah jendela dengan kesal. Chika yang ada di sampingku sedang tertawa ngakak, "ihh Shine, awas loh rabies hahaha".

"lo kok ketawa sih Chik, bantuin kek ah! "
"iya iya sini gue bantuin bersihin haha" lanjutnya sambil tertawa.

Sampai pada akhirnya seseorang yang melempar permen karet datang dan menghampiri aku dan Chika.

Seketika Chika senyap, tidak tertawa lagi. Kita berdua terdiam, terpaku melihat seseorang yang sedang memakai jaket hodie hitam polos, berkulit putih,  rambut jambul, alis tebal, lengkap dengan memakai earphone di kedua telinganya dan celana yang dia kenakan agak dibotolin.

Astagaa aku dan Chika seperti melihat...

"lo gapapa  kan?" tanyanya yang memberhentikan khayalku sejenak.
"oh gapapa" kataku kaget sambil menghentikan tatapan ke arahnya.

"maaf ya" sambil mengulurkan tangannya. "iya gapapa". Demi apapun dia natap mataku dengan seperti itu,  ah lagi-lagi aku baper. Kali ini aku mulai deg-degan, seperti cinta pandangan pertama aja.

"emm maaf kak kita harus ke kantin keburu bel masuk bunyi hehe" kata Chika yang memberhentikan tatapan kami. Ahh andai aja Chika gak keburu gitu, aku kan masih mau menatap mata kakel ganteng itu untuk lebih lama lagi.

"Ohh iya, silahkan" jawabnya kaget dan mempersilahkan kami untuk menuju kantin.

"Chik gue gak salah liat kan itu kakel keren pake bangett, demi apa dia genggam tangan gue tadi sambil natap gue kaya gituu" kataku sambil memikirkan kejadian tadi.

"Elu mah Shine,  Tio udah nungguin gue di kantin dah lama noh. Tapi iya juga sih kalau diliat tadi keren banget hehe tapi.. lebih keren lagi doi gue hehe" katanya sambil senyum-senyum gak jelas.

"Iya deh iya maap hehe.  Iyain aja deh asal lu bahagia gue bahagia hehe".

Ternyata Tio udah mesenin kita makanan + minuman,  dan semuanya udah dia bayar, gila baik banget tuh orang. Kapan coba punya pacar kayak gitu.

"Hei, maaf ya telat" sapa Chika pada Tio, "udah gapapa sayang hehe" jawab Tio dengan nada lembut. Aku yang ngedenger jadi iri, nasib jomblo.

"Ini loh yo,  Shine abis kena lempar permen karet di rambutnya, tapi ternyata yang ngelempar buat Shine gak jadi ngamuk kayak singa. Padahal tadi pas dilemparin dianya ngamuk hehe" ejek Chika.

"Awas ae lu Chik,  katain gue singa enak aja. Tapi bener sih, hehe" kataku yang sedang salting.
"nah kann apa gue bilang"

"btw yo,  lo kenal gak sama kakel ganteng kelas XII itu?"

"yang mana nih,  gue aja kagak tau orangnya gimana gue kenal enggaknya"

"ituloh yang pakai... Ehh itu tuh orangnya" kataku sambil menunjuk cowo ganteng itu. Ahh mataku tak bisa  terkendalikan,  selalu mengikuti kemanapun dia pergi. 

FLASHBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang