Pukul 2 pagi, Venus terbangun dari tidurnya. Semalam tidurnya tidak begitu nyenyak. Venus keluar dari dalam kamarnya, dan pergi menuju kamar mandi, untuk cuci muka. Saat membuka keran di wastafel, Venus langsung mengingat sesuatu. Nampak tengah berfikir keras untuk mengingatnya.
Degg...
Besok Venus harus mengikuti seleksi olimpiade sains di sekolahnya. Venus bergegas kembali menuju kamar, menyalakan kembali ponselnya yang sempat ia matikan. Terlihat banyak notifikasi dari grup olimpiade, sampai ibu Lynn menelpon nya beberapa kali. Venus sangat menyesalinya. Dia harus pulang pagi ini juga.
Venus berlari menuju kamar papanya. Venus mencoba untuk menggedor-gedor kamarnya. Hingga pintu itu terbuka.
"Ada apa Venus, sepagi ini kamu membangunkan papa?" Tanya Mr.Fredy dengan mata setengah terpejam.
"Venus harus pulang pagi ini pa." Ucap Venus mulai panik.
"Kenapa kamu minta pulang pagi ini?"
"Venus harus pulang, karena Venus harus ikut seleksi olimpiade sains yang akan diadakan pagi ini. Dan Venus udah di tunjuk untuk mewakilkan sekolah." Jelas Venus dengan keadaan yang begitu panik.
"Ya udah, kamu kemasi semua barang-barang kamu. Biar Mr.And yang membeli tiketnya, tapi papa gak bisa pulang sama kamu."
"Kenapa?"
"Papa harus menemani oma disini untuk beberapa hari. Jadi kamu pulang sendiri, nggak papa kan?"
"Iya pa, Venus gak papa pulang sendiri."
"Ya udah cepat kemasin barang-barang kamu." Ucap Mr.Fredy, yang dijawab anggukan oleh putri semata wayangnya itu.
****
Sudah beberapa jam Venus menaiki pesawat, akhirnya sampai juga. Tapi sepertinya dia akan terlambat beberapa menit ke sekolah. Jadi dia memutuskan untuk mengganti pakaian seragam sekolahnya di toilet umum, sementara Mr.Rais pulang kerumah untuk mengambil tas, sepatu dan buku.
Setelah selesai berganti pakaian, Venus langsung masuk kedalam mobil yang baru saja berhenti dan langsung pergi menuju sekolah tanpa harus pulang terlebih dahulu. Dijalan, Venus sibuk dengan dunianya sendiri. Sambil memakai sepatu, Venus menyempatkan untuk membaca buku materi yang akan di keluarkan dalam seleksi nanti.
"Mr.Rais, bisa lebih cepet lagi nggak?" Pinta Venus mulai khawatir.
"Baik nona." Balas pengawalnya itu.
Mobil yang membawa Venus melaju semakin kencang. Untungnya hari ini tidak terjadi macet yang amat parah, hingga memudahkan Mr.Rais untuk menerima perintah dari majikan mudanya ini.
****
Akhirnya Venus sampai juga didepan gerbang. Dan benar saja Venus terlambat 10 menit. Untungnya gerbangnya masih belum ditutup dengan rapat oleh satpam yang tengah berjaga.
Venus langsung keluar dari mobil, dan berlari. Sementara Mr.Rais mulai meneriaki namanya didalam mobil, Venus tidak perduli. Yang terpenting sekarang Venus harus segera sampai didalam kelas.
Di lorong, terlihat masih banyak siswa siswi yang masih berkeluyuran di sana. Hingga Venus sulit sekali untuk lewat. Venus berlari-lari kecil, hingga Venus menabrak orang didepan nya, hingga terjatuh.
Bruukk...
Cuupp--
Sebuah ciuman singkat tepat mengenai bibir mungil Venus. Walau singkat, namun Venus dapat merasakan lumatan hangat yang menempel di bibirnya. Matanya membulat sempurna saat melihat orang yang ditabrak nya itu. Affan. Refleks, Venus langsung berdiri dan pergi meninggalkan Affan yang masih terduduk di lantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Secret Diary (Serupa Tapi Tak Sama) [Completed] ✓
Teen FictionVenus ananta pradipta. Cewek yang cuek, gak peka, datar, dan dingin. Satu sekolah dengan Affan surya negara. Siswa baru, yang langsung mengusik ketenangan Venus. "Hai, Venus" sapa Affan. Tatapan tak suka pun mulai ditunjukkannya. Venus bener-bener t...