10. Terulang kembali

39 5 4
                                    

"Mas Arysi! Tolong bibi mas!" Teriak bi siti diujung telpon sana.

"Ada apa bi?" Tanya Arysi panik.

"Ini mas, mbak Venus pingsan. Terus badannya panas tinggi. Mas Arysi bisa kesini ndak? Tolong bawain mbak Venus kerumah sakit."

"Iya bi, Arysi kesitu sekarang. Bibi tunggu dirumah ya." Jawab Arysi panik sendiri setelah mendengar penuturan bi siti.

"Enggih mas enggih." Jawab bi siti diujung teleponnya.

Sambungan terputus. Arysi segera mengambil kunci mobil dan sweater nya, karna hari memang sudah mulai menunjukan pukul 22.53 malam, hampir tengah malam.

***

"Kok gue kepikiran Venus terus sih? Dia lagi apa ya kira-kira jam segini?" Tanya Affan pada dirinya sendiri sambil terus mempertahankan posisi terlentang nya.

"Jadi kangen gue sama sikap datar nya." Ujar Affan lagi dengan senyum yang seketika mengembangkan.

***

"Gelap." Venus membatin sesaat.

Tubuhnya tak merasakan apapun. Hanya rasa nyeri yang terus mendera kepalanya. Perlahan Venus membuka matanya. Pertama kali membuka mata, yang dia lihat hanya warna putih yang mendominasi pandangannya. Venus coba mengangkat tubuhnya, namun rasa nyeri dikepala membuat dirinya mengurungkan niatnya.

"Loe udah sadar." Ujar seseorang yang memang duduk disamping tempat dirinya berbaring lemah.

"Ini dimana?" Tanya Venus dengan suara yang terdengar sangat serak.

"Loe sekarang dirumah sakit, tadi loe pingsan dirumah. Terus bi siti telpon gue suruh nganter loe kesini." Jelas Arysi.

"Oh, makasih." Ucap Venus lirih.

"Udah sekarang loe istirahat dulu aja, kondisi loe masih belum pulih bener. Jadi loe gak usah masuk besok, kata dokter juga loe harus banyak istirahat dulu disini."

"Terus gimana nanti-"

"Nanti gue yang izinin loe. Loe tenang aja, gue juga nanti pulang sekolah kesini lagi." Ucap Arysi sambil mengembangkan senyumnya pada Venus.

"Terserah." Jawab Venus, yang masih sempet-sempet nya bisa bersikap datar lagi.

"Kalo gitu gue pulang dulu ya, udah mulai pagi. Gue juga harus pergi berangkat ke sekolah." Ujar Arysi yang hanya diangguki oleh Venus. "Cepat sembuh peri tidur." Celetuk Arysi sambil mengacak puncak kepala Venus dengan lembut, lalu pergi.

***

"Jenius Angel kemana ya? Kok belum keliatan, biasanya udah berangkat. Apa dia baik-baik aja? Kemarin kan dia bolos pelajaran. Apa dia sakit? Masa sih? Aarrgghh, pusing gue mikirin loe terus dari kemaren." Batin Affan yang memang tengah mengkhawatirkan Venus.

Arysi yang baru saja tiba didalam kelas, langsung diserbu berbagai pertanyaan oleh Affan yang memang mengganggap Arysi lebih dekat dengan Venus. Yang notabene cowok supel itu.

"Ri, loe tau gak Venus kemana?" Tanya Affan sambil mendudukan dirinya di dekat Arysi.

"Loe nanya ke gue?" Tanya Arysi sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Gue serius nih, loe tau gak Venus kemana?" Tanya Affan lagi.

"Dia ada kok."

"Dimana? Dia gak keliatan hari ini, dia gak masuk?" Tanya Affan.

"Iya, dia sekarang lagi dirumah sakit." Jawab Arysi datar.

"Seriusan loe?" Tanya Affan kaget mendengar berita bahwa Venus masuk rumah sakit.

My Secret Diary (Serupa Tapi Tak Sama) [Completed] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang