ANANDA

73 8 4
                                    



ANANDA.

Ananda Syaqiela Varda.

Ia mengeja lagi namanya di map pendaftaran Puteri Sekolah 2018. Dengan mantap, ia letakkan berkasnya di meja pendaftaran, lalu kembali ke kelas.

SMA Mulia adalah sekolah swasta yang menunjang sekali prestasi non-akademik siswa. Oleh karena itu, tiap tahunnya selalu diadakan yang namanya Queen Of SMALIA.

Nanda adalah salah satu dari dua puluhan murid cantik dan berbakat di SMA Mulia. Ia berharap banyak agar bisa diterima, dengan begitu ia bisa meyakinkan Papanya untuk masuk Agensi Model.

"Nda!"Nanda menoleh, ia melihat saudari kembarnya tengah tersenyum dari kejauhan. Lalu berlari mendekati Nanda.

"Darimana, Man?"Tanya Nanda

"Studio Band."

Amanda, kembaran Nanda. Sama-sama cantik namun memiliki hobi yang sangat berbeda. Nanda suka modeling sementara Manda suka sekali bermain musik. Bahkan, Manda sudah sering ikut kompetisi band diluar. Hingga Papanya luluh, dan mengiyakan jika Manda dan band nya ingin debut.

"Jadi ngirim formulir puteri sekolah?" Nanda mengangguk.

Di persimpangan jalan menuju kelas, Manda menarik Nanda untuk tetap jalan lurus menuju kantin. Ini jam istirahat, dan perut gadis itu kelaparan. Nanda menunduk suaranya berubah lirih, "Gue takut, Man."

"Lo tau, Athiya? Anak Ipa Alva Edison?" Manda mengangguk menatap kembarannya dengan penasaran.

"Dia ikutan dong. Gue takut kalah saing." Nanda tidak yakin bisa mengalahkan perempuan terhot versi cowok SMA Mulia.

Manda menghentikan langahnya, membuat Nanda ikut terdiam dan menatap kembarannya itu, "Lo pasti bisa, Nda. Fighting!" Manda mengangkat tangannya, Nanda tersenyum lalu memeluk kembarannya itu.

Mereka sudah sampai di kantin. Kantin penuh sekali karena ini jam istirahat. Nanda kini mendapat giliran untuk memesan makanan. Nanda menuju ke kantin bu Darni. Memesan dua nasi pecel dan dua teh botol.

Nanda berbalik, akan kembali ke meja. Karena pesanannya akan diantar oleh bu Darni. Ketika berbalik, Nanda ditabrak laki-laki yang sedang berjalan kedepan, namun menoleh kebelakang. Tangannya membawa segelas jus jeruk.

Jus itu tumpah, mengenai seragam keduanya. Nanda mendongak, menatap kedua mata hazel laki-laki itu, "LO! KURANG AJAR BANGET, SIH! LIAT SERAGAM GUE, BASAH!" Hardiknya sembari menunjuk seragam putihnya yang terkena noda berwarna oranye, lelaki itu hanya tersenum sinis.

"Lo ngalangin jalan." Jawab lelaki itu santai, ia meminum jus jeruk dari gelas mika yang masih tersisa.

Tangan Nanda terulur, menunjuk lelaki didepannya ini dengan galak, "HEH COWOK GAK TAU DIRI! JELAS-JELAS LO YANG JALAN GAK PAKE MATA!"

"Gak usah ngegas, dong!" Sentak lelaki itu.

"TANGGUNG JAWAB BAJU GUE BASAH!" Teriak Nanda lagi.

Lelaki itu menghembuskan nafasnya berat. Ia kesal juga, namun jus yang tumpah itu mengenai seragam Nanda bagian atas, sedangkan ia hanya basah di celana. Itupun sedikit.

Ia melepas jaket bomber yang dipakainya, lalu memakaikan pada tubuh Nanda yang terlihat kecil dengan bomber itu. Setidaknya, dalaman Nanda tidak terlihat oleh mata keranjang siswa disini.

ANANDA & ANANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang