"I have a surprise for everyone." Charles mengumumkan. Dia kembali ke kehidupan mereka sekali lagi dan anak anak bahkan tidak tahu kalau mereka hampir kehilangan tradisi hari Minggu mereka dengan Charles. Erik senang melihat kesalahpahaman itu terhapus dan dilupakan dan persahabatan mereka kembali seperti semula, bahkan mungkin lebih kuat sekarang.
Mereka menghabiskan sebagian besar hari Minggu ini berbicara tentang segala macam hal -dari film hingga politik- sementara anak anak bermain bersama mereka tanpa bertengkar dan tanpa Pietro mengancam untuk merusak boneka Wanda.
"It's Magneto and Professor X!" Pietro berteriak, berbisik ke Wanda, keduanya bersembunyi di belakang sofa yang ditempati Charles dan Erik.
"Can you hear what they're saying?" gadis kecil itu membalas dengan cara yang sama
"If you shut up, I might!" dia membentak
"Hey! Don't be mean to your sister." Erik memarahi
"No, he's not being mean. We're just playing this new game and that's his character." Wanda menjelaskan dengan cepat ketika ia muncul dari balik sofa
"What is this new game?" Erik lalu bertanya
"And who are Magneto and Professor X?" Charles menambahkan
"It's you." Pietro mengatakan dengan bangga
Erik dan Charles tertawa. "What?"
Wanda dan Pietro saling bertukar pandang seolah olah berdiskusi untuk memberi tahu mereka atau tidak. Akhirnya mereka mengangguk satu sama lain dan Wanda melanjutkan penjelasannya.
"You," dia menunjuk Charles, "are Professor X - one of the most powerful telepaths in the world! "
"Oh, that's flattering," Charles tersenyum, "I like my character."
"We based him on you because you always seem to know what we want.." Wanda berkata
"And we're still not 100% sure if you're not using real telepathy for it." Pietro menambahkan, mengerutkan kening
"And, daddy, you're Magneto." Wanda menyeringai, "And you can control metal."
"Is this because I have a hardware shop?" Erik tertawa kecil
"Yeah. And because you're so good with metal and always repair whatever breaks around here."
"That's lovely," kata Charles penuh sayang, tersenyum lembut pada Erik. "And maybe also because you're so magnetic." tambahnya sambil tertawa kecil
Erik mencoba mencari sesuatu untuk dikatakan, tapi Pietro menyela.
"Magneto and Professor X are old friends who become enemies."
"What?" Seru Charles, pura pura kaget. "Why would you come up with that? That's sad!"
"Don't worry!" Wanda berbisik misterius "In the end it turns out they were in love all along."
"Oh, is that so?"
"Yes. So they live happily ever after!"
"Why would they be in love? Why not just be friends?" Erik bertanya, bingung.
"Because you two look really sweet together." Wanda memberinya senyum menggemaskan "And they're based on you."
Charles tertawa hangat dan ceria, sementara Erik merasakan dadanya mengepal. Dia ingin menggumamkan respon tetapi tubuhnya memutuskan untuk memerah sebagai gantinya.
"Well, Wanda, that's all very nice but does Pietro agree with this backstory?" Tanya Charles
"Oh, yes, he does! He came up with it!" dia berkata dan mengecilkan suaranya lagi, "He told me you like boys so you can like my daddy."

KAMU SEDANG MEMBACA
Sundays With Chales
FanfictionOriginal story by Cherikella I just do the translation to my language which is Bahasa. Erik adalah seorang single parent yang berjuang untuk mengurus anak anaknya. Hidupnya berantakan, ia terus terusan terperangkap dalam masalah - finansial, emosion...