Chapter 1

33 1 0
                                    

9 tahun kemudian..

Aku berdiri di depan rumah yang bertingkat 2 itu, rumah yang menjadi tempat tinggalku selama ini. Menatapnya dengan sangat bersyukur, bersyukur karena beberapa tahun yang lalu aku bertemu dengan seorang anak laki-laki yang mau menolongku dan mempertemukanku dengan orang-orang yang baik di London dan memberi ku tempat tinggal, aneh emang. Padahal aku tidak mengenalnya sama sekali, ah ingin sekali aku bertemu dengannya sekarang dan mengucapkan terima kasih, aku bahkan tidak tau namanya yang ku ingat hanyalah warna matanya yang bewarna coklat muda itu..

-flashback-

Aku telah sampai di London, keluar dari stasiun kereta api dan mencari taksi dengan plat 2498. "2498,2498,2498" ucapku dengan sangat pelan sambil mencari-cari taksi dengan plat 2498. Aku berjalan dengan sangat pelan sambil mencari-cari taksi yang berplat 2498 itu. Tiba-tiba saja seorang lelaki tinggi muncul di depanku sambil tersenyum dengan sangat lebar. "Ciara? Ciara Portman kan? akhirnya aku menemukanmu! astaga, kau tampak pucat sekali. Ayo ikut aku" aku menggelengkan kepalaku "Tidak. Tidak mau! aku mau mencari taksi dengan plat 2498" ucapku dengan lantang. Lelaki itu tersenyum geli "Aku supir dari taksi 2498, kalau kau tidak percaya lihat mobil yang bewarna hitam yang terparkir disamping pohon" ucapnya sambil menunjuk ke arah mobilnya. Aku menyipitkan mataku dan melihat platnya, 2498. Dia tidak membohongiku, aku mengangguk malu dan tersenyum kepadanya "Maaf, aku tidak mempercayaimu" lelaki itu tersenyum kecil "Tidak apa-apa gadis kecil, sekarang ayo ikut aku" aku mengikutinya dari belakang, hatiku berdebar sangat kencang membayangkan apa yang akan terjadi kepadaku selanjutnya. Jujur saja, aku takut. "Masuklah" ucapnya sambil membukakan pintu belakang mobilnya. Aku masuk ke mobil dan duduk lalu terdengar suara anak laki-laki dari kursi depan "Hai kamu yang di belakang, selamat datang" ucapnya. Lelaki itu masuk ke mobilnya dan menghidupkan mobilnya. "Ciara, kau tidak perlu takut. Aku akan mengantarmu ke rumahku sekarang dan yang duduk di depan, yang duduk di sebelahku ini anak laki-lakiku satu-satunya. Namanya...." anak laki-laki yang duduk di sebelah lelaki itu langsung memotong ucapannya "Ayah! biarkan aku mengenalkan diriku sendiri" lalu ia membalikkan badannya dan menatapku dengan terkagum-kagum? entahlah. "Hai, aku Chris. Chris Thomson. Dan yang lagi menyetir ini ayahku, namanya Bill Thomson, kau bisa memanggilku Chris. Salam kenal" anak yang bernama Chris itu menjulurkan tangannya sambil tersenyum lebar. Aku membalas juluran tangannya "Ciara. Ciara Portman" ucapku sambil tersenyum kecil. "Ciara" ucapnya, "Nama yang bagus". Aku hanya bisa tersenyum. Lalu ia kembali duduk dan berbincang-bincang dengan ayahnya itu, sedangkan aku menatap ke jendela dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya..

Aku membuka mataku, sepertinya aku ketiduran dimobil. Aku menatap sekelilingku, kamar dengan ukuran sedang, dinding bewarna biru langit, dan kasur yang empuk. Aku bangun dari tempat tidur dan berjalan mengitari kamar ini. "Nyaman" ucapku sambil tersenyum. "Hai, Ciara apakah kau sudah bangun? ini aku Chris" terdengar suara ketokan pintu dari luar. Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya. "Hai" sapa Chris. Aku hanya tersenyum dan mempersilahkannya masuk. Ia berjalan sambil membawa nampan makanan "Ini makanan, ku tebak kau pasti belum makan kan?" aku tersenyum dan berkata "Aku tau kok itu makanan, akan ku makan. Terima kasih" Chris hanya bisa tersipu lalu ia menatapku dengan tatapan yang tidak bisa ku artikan.

Aku membalas menatapnya, "kenapa kau melihatku seperti itu? ada yang aneh?" ucapku sambil terheran-heran. "Ah, tidak-tidak!" Chris menyangkalnya lalu ia pun tertawa kecil. "Kau masih belum bertemu dengan mamaku, Ciara. Dia sangat antusias begitu mendengar kau akan datang ke sini" ucap Chris lagi. Aku bingung, "Jadi semua ini sudah direncanakan?", Chris memilih diam dan tersenyum. "Aku bingung Chris" ucapku dengan pelan lalu mulai menyantap makanan yang dibawa oleh Chris. "Kau perlu beradaptasi disini Ciara, tenang saja keluargaku akan dengan senang hati membiayai kehidupanmu kau tidak perlu takut" ucap Chris. "Kau tau, sebelum aku datang ke sini ada seorang anak laki-laki seumuranku? ah tidak, sepertinya ia lebih besar daripadaku tiba-tiba menyuruhku ke London, ini kan sangat aneh padahal aku tidak mengenalnya sama sekali" ucapku dengan bingung. "Tapi kamu mau kan? percayalah anak laki-laki itu benar-benar ingin menolongmu, dia anak yang baik. Aku mengenalnya dari kecil", "Kau mengenalnya?!" ucapku dengan terkejut. Chris tertawa dan mengangguk "Ya, aku mengenalnya"

Starry NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang