Happy 10k views! Wah terima kasih buat limpahan cinta dan kasih sayang kalian buat keluarga kim ya. Semoga mereka semakin bisa menghibur kalian di chapter-chapter selanjutnya yaaa 💖💖💖
Ini aku kasih chapter spesial buat kalian hihi.
"Sudah sampai!"
Daniel mematikan mesin mobil saat sudah sampai di depan rumah asri berpagar tinggi. Rumah Keluarga Kim.
Jihoon melepaskan sabuk pengaman, lalu menunggu Daniel membukakan pintu mobilnya. Sudah terbiasa diperlakukan seperti putri oleh Kang Daniel, menyerah karena protes pun pasti tidak akan didengar.
Angin malam menyapa saat Jihoon keluar dari mobil. Daniel menaikkan tudung hoodie milik Jihoon. Memastikan si mungil tetap hangat. "Dingin ya? Yuk langsung hyung antar masuk." Sambil menggenggam tangan kanan Jihoon, Daniel melangkah memasuki rumah keluarga Kim.
Di teras depan rumah, terlihat sosok Ayah Kim berdiri sambil menyilangkan kedua tangan di depan dada. Memperhatikan dua remaja yang sedang berjalan ke arahnya.
"Selamat malam om." Daniel menyapa sopan. "Maaf terlambat mengantarkan Jihoon."
Keluarga Kim menerapkan aturan tidak boleh pulang lebih dari jam 8 malam. Aturan itu tidak berlaku untuk Jihoon saja, tetapi untuk Taehyung dan Jungkook juga. Aturan yg dibuat oleh sang kepala keluarga dengan harapan menambah waktu untuk kumpul bersama keluarga.
Hari ini ia mengajak Jihoon untuk menemaninya ke dokter hewan sepulang sekolah. Memeriksakan dua kucing milik Daniel, Rooney dan Peter yang akhir-akhir ini tidak berselera makan.
Daniel merencanakan akan segera pulang setelah memeriksa dua kucingnya. Tapi Jihoon ingin sekalian ditemani mencari sesuatu di pusat perbelanjaan yang berada di dekat klinik hewan. Dan ujungnya mereka lupa waktu setelah bermain di game center hingga pulang terlambat seperti sekarang, pukul 10 malam.
"Nggak apa-apa." ujar Taehyung masih dengan posisi awalnya. "Asal masih diantar pulang aja."
"Makasih om. Sekali lagi maaf." Daniel mengangguk hormat. Ngeri menatap wajah tegas Taehyung terlalu lama.
"Ayah jangan nakutin Daniel hyung!" Jihoon mendekati sang ayah dengan langkah dihentak. Tangan mungilnya memukul main-main perut sang ayah, lalu meninggalkan cubitan kecil di pinggang.
"Siapa yang nakutin? Ayah biasanya juga begini." Taehyung mendorong bahu Jihoon untuk segera masuk rumah. "Masuk sana, ibu lagi nonton sambil ngemil keripik kentangmu."
Jihoon melotot. Hidungnya kembang kempis. Langsung saja berlari masuk ke dalam. Sayup-sayup terdengar teriakan, "Ibu! Dibilangin jangan sentuh teman-teman Jihoon, ih!"
Tersisa Daniel yang masih berdiri di hadapan Taehyung.
"Kamu ngerokok?"
Daniel sedikit berjengit kaget. Tiba-tiba saja Taehyung menanyakan hal lain. Ia kira akan dimarahi karena sudah terlambat memulangkan anak manisnya.
"Saya bukan perokok, om. Tapi emang sesekali ngerokok kalau lagi banyak pikiran." Daniel menjawab kalem. "Tapi tenang om, saya gak pernah ngerokok di depan ataupun di dekat Jihoon."
Taehyung mengangguk masih dengan wajah tanpa ekspresinya yang terlihat cukup seram. "Oh gitu. Saya toleran sama remaja nakal karena saya juga pernah muda. Bahkan mungkin dulu saya lebih nakal dari kamu sekarang." Taehyung terlihat mengeraskan rahang. "Tapi saya paling nggak bisa toleran sama remaja yang pembohong."
"Maksud om?" Daniel bingung.
"Kamu habis ngerokok kan?"
"Hari ini saya nggak ngerokok sama sekali om."
"Kamu kira saya nggak bisa ngenalin aroma asap rokok di badan kamu sekarang?"
Daniel membaui lengan kemejanya, mengecek apakah ada bau khas asap rokok dibajunya. Dan hasilnya, ada, sedikit tercium.
Tapi hari ini aku gak ngerokok. Daniel berpikir keras. Mengulang kegiatan yang dilakukannya selama pergi bersama Jihoon. Ah, jangan-jangan yang di toilet tadi?
"Kamu tau kan Jihoon punya asma? Dia bener-bener gak bisa kena asap rokok sedikitpun."
"Tapi om, saya beneran nggak ngerokok sama sekali hari ini. Asap ini--"
"Udah, saya nggak mau dengar alasanmu." Taehyung masih dengan posisinya. Namun matanya terlihat sedikit kecewa. "Jujur, saya kecewa berat. Saya udah percaya 100% sama kamu untuk jagain Jihoon. Tapi ini yang saya dapat."
Daniel terdiam. Bukan membenarkan apa yang dituduhkan oleh Taehyung. Ia hanya takut menambah sorot kecewa di mata Taehyung yang diarahkan padanya jika ia kembali membantah.
"Udah malam, silakan pulang ke rumah. Tolong jangan dekati Jihoon sementara ini."
Pintu tertutup tepat di depan wajah Daniel yang masih terdiam dengan tatapan kosong.
Surprise! Iya, ini chapter spesial pengantar menuju konflik perdana.
Wayoloh Ayah Taehyung marah! Drama banget emang si Ayah wkwk
Apakah benar Daniel merokok? Ini konfliknya Daniel doang? Woojin nggak kena juga? Kalian mau satu-satu atau sekaligus? Hati aku sih gak akan kuat kalo sekaligus dua-duanya :"
Jangan hujat aku ya hihi. Sampai jumpa lagi~
-nafa-
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] galaxy ✧ taekook ft park jihoon
Fanfiction✨ Karena bagi Taehyung, Jungkook dan Jihoon adalah semestanya ✨ Keseharian keluarga super yang terdiri dari Ayah ganteng, Kim Taehyung dan Ibu cantik, Jeon Jungkook serta Kim Jihoon, si anak semata wayang yang selalu ceria. • a family au with taekoo...