Jhope mendapatkan luka memar yang cukup besar diwajahnya, hal itu membuatnya jadi bahan ejekan Mingyu, Jin dan Seungkwan.
"Ya! Berhentilah mengejekku." ucap Jhope dengan nada yang kekanak-kanakan.
"Bukankah pengalaman tadi menarik? Sangat sulit untuk mengingat seseorang jika hanya baru bertemu sekali dan sangatlah jarang seseorang mendapat pukulan ketika mereka baru bertemu untuk pertama kalinya.. Mungkin dia adalah takdirmu.." ucap Jin sambil tersenyum.
"Takdir apaan? Takdir untuk menjadi musuh???"
"Seorang wanita takkan menyentuh seorang pria jika ia tidak tertarik dengannya." Tambah Jin.
"Huh?! Apakah mungkin, kalau ternyata dia menyukaiku?...." tanya Jhope penasaran
"Mmmm... bisa jadi, atau malahan tidak sama sekali..." jawab Jin.
Jungkook berjalan memasuki kediaman Ratu Yoona. Dari depan, kedatangannya, selalu dilihat aneh oleh para pelayan yang melewatinya. Bahkan, para pangeran yang sedang berada disana seperti penasaran akan apa yang hendak dilakukannya di tempat ini.
Tentu saja, Jungkook datang kesini untuk menemui ibunya. Meskipun sempat ditahan oleh beberapa pengawal, Jungkook tetap menerobos masuk, dan ternyata... didalam kamar, ibunya tengah tertawa riang bersama Taehyung dan Suga.
Kedatangannya-nya hanya disambut oleh tatapan aneh sekaligus wajah 'tidak senang' yang ditunjukan oleh ibunya sendiri.
Jungkook tetap menunjukkan senyuman manisnya, memberikan salam penghormatan "Bagaimana kabarmu?" tanya Jungkook
"Aku baik-baik saja." jawab Ratu Yoona dengan ketus, "Ah nikmati waktumu dengan baik selama berada di istana ini."
Telihat, jika Jungkook sangatlah ingin berbicara lebih dekat dan akrab dengan ibunya. Namun, hal itu sangat berkebalikan dengan reaksi Ratu Yoona yang nampaknya menginginkan agar Jungkook segera pergi dan meninggalkan ruangannya.
Jungkook menangkap maksud ibunya itu, ia pun hendak pergi, namun ingin memberikan hiasan rambut yang telah ambilnya dari pasar. Sayangnya, baru saja akan mengambilnya dari balik baju, Taehyung malah memberikan hadiah yang sama terlebih dahulu.
"Ini aku ada hadiah untuk ibu." Taehyung menyodorkan hiasan rambut kepada Ratu Yoona.
"Wahh, terimakasih. Ini sangat indah, aku sangat menyukainya." ucap Ratu Yoona yang sangat senang menerima hiasan rambut tersebut. Sementara Jungkook, ia malah terjerumus pada perasaan canggung, kikuk dan kecewa. Pada akhirnya ia pun mengurungkan niatnya dan segera pamit dan beranjak pergi.
Diluar, para pangeran yang lain melihat ekpresi murung Jungkook. Mereka agak kebingungn, sekaligus penasaran akan kejadian apa yang terjadi di dalam tadi.
Nampaknya, Seungkwan lebih mengerti akan perasaan Jungkook. Ia pun menghampirinya, berusaha bertingkah, seakan-akan dirinya tak mengetahui kejadian barusan.
"Nampaknya, kau kelelahan.. Lebih baik, mandi-lah agar fikiranmu kembali segar..." ujarnya
Di lain tempat, di dalam kegelapan, Eunha berjalan sendirian, sambil membawa sebuah obor,.. berusaha mencari jalan menuju ke tempat pemandian yang sebelumnya ia datangi.
Keadaan Jungkook sekarang, ia sedang berjalan sendirian memasuki tempat mandi para pangeran. Beberapa pelayan datang untuk mengantarkan baju untuknya, kemudian pergi lagi karena Jungkook hanya ingin sendirian saja.
Perlahan, Jungkook melepas pakaiannya. Ia melihat kondisi sekelilingnya, setelah memastikan tak ada siapapun ia langsung melepas topeng-nya dan berlajan masuk ke dalam kolam. Baru juga menceburkan dirinya, tiba-tiba muncul Eunha dari dalam air, Eunha terkejut,... ia terdiam tak bisa berkata apapun ketika melihat sosok Jungkook yang berdiri tepat dihadapannya tanpa memakai topeng seperti biasanya.
Terlihat bekas luka yang cukup panjang dari alis hingga kebagian dibawah matanya.
Jungkook pun tak kalah terkejut, sejenak ia terdiam, kebingungan harus berkata apa. Refleks, ia langsung menutupi bekas luka itu dengan telapak tangannya.
"Kau!!! Lupakan apa yang telah kau lihat barusan! Pokoknya, kau tak boleh mengingatnya, hapus itu dari ingatanmu!!!" tegas Jungkook yang masih menutupi bekas lukanya
Namun, Eunha masih terdiam seribu bahasa, kebingungan harus memberikan respon yang seperti apa.
"Kalau kau tidak melupakannya, maka aku sendiri yang akan membuatmu memiliki luka yang sama sepertiku!!!!" ancam Jungkook yang langsung berjalan pergi meninggalkannya.
Tanpa sadar, ia menjatuhkan hiasan rambut yang asalnya ingin diberikannya untuk Ratu Yoona. Eunha melihat benda itu, ia-pun mengambilnya. Sempat berniat untuk mengembalikannya, namun ia terlalu takut untuk memanggil lagi Jungkook. Ia-pun memilih untuk untuk membawa benda itu pulang bersamanya.
Sesampainya dirumah, Eunha langsung dibuat terkejut sekaligus tak enak hati karena ternyata seisi rumah tengah menunggunya dengan cemas. Apalagi, kondisinya sekarang sangatlah basah kuyup ditengah angin malam yang sangat dingin.
Mina beserta seorang pelayan menutupi tubuhnya dengan pakaian kering, kemudian membawanya masuk kedalam rumah.
Setelah selesai mandi, Mina membantu Eunha untuk mengeringkan rambut. Disaat inilah, Eunha berusaha untuk mengorek informasi mengenai sifat dan karakteristik Jungkook yang diketahui oleh warga disekitar sini.
"Jungkook adalah seorang pria yang sangat tanggung, kejam dan ditakuti. Ia sangat hobi berburu binatang liar, kemampuannya sudah tak bisa diragukan lagi." cerita Mina
"Konon katanya, setiap orang yang pernah melihat beksa luka diwajanya akan lansgung dibunuh saat itu juga." sambung Mina
Mendengar kalimat tersebut, semakin mebuat Eunha ketakutan. Ia pun menarik nafas dalam-dalam, berusaha meyakinkan dirinya sendiri, bahwa dirinya akan baik-baik saja.
Sementara di istana Ratu Yoona terduduk diam, merenungkan sesuatu sembari berendam di bak pemandian. Ia mengingat obrolannya dengan Suga tadi siang...
Usut punya usut, ternyata mereka tengah merencanakan sebuah hal jahat. Mereka berdua akan mensabotase sebuah pertujukan saat acara perayaan, yang tujuannya untuk membunuh pangeran mahkota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Moon Lovers (Bangchin version)
FanficEunbi seorang gadis dari zaman modern yang tiba-tiba kembali ke zaman kerajaan. Dan berubah menjadi Eunha, yang harus menyambung hidup. Bisakah ia bertahan menjadi seorang Eunha? Kisah apa saja yang harus ia lalui?