Untuk Sang Pedal

37 5 1
                                    

Malam ini aku termenung menunggu
Rela berpapasan dengan riuh ramai kota
Rela bertatapan dengan gemerlap suasana
Demi kamu yang tengah kutunggu

Kayuh demi kayuh
Disusul hujan peluh
Gemertak tulang
Menggigil gigi

Di sini dan tengah sendiri
Aku termenung menunggu
Entah apakah itu perlu
Entah apa kamu tahu

Aku tak tahu berartikah resah ini
Mungkin memang karena hatiku belum tersentuh dan lugu
Mungkin karena aku tersulut pubertas masa remajaku
Hingga saat ini kurelakan waktuku untuk menunggu

Aku berpikir....
Sabar dia akan datang
Sabar dia pasti datang
Sabarlah sebentar lagi dia akan datang

Aku duduk
Aku berpikir
Aku bernapas
Aku berkhayal

Ini tentang khayalku di antara keramaian
Khayalku dari tepi kota
Berharap dia datang menyambut uluran tangan
Tangan rapuh tak bertuan

Seruan Insan Untuk SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang