-
Jakarta
Minggu, 12 Oktober 2025
7.24 amBaik Taehyung maupun Joohyun tidak pernah menyangka jika rumah tangga mereka bisa sampai pada titik ke duapuluh tahun. Bila mengingat masa-masa awal mereka menikah dan berumah tangga yang penuh drama, untuk mencapai hari jadi yang ke lima tahun saja sudah terbayang berat, apalagi ke duapuluh tahun ini.
Joohyun terbangun karena deritan alarm yang berbunyi di nakas. Ia bangkit sebentar untuk mematikannya kemudian kembali berebah di tempat tidur. Lalu ia menoleh dan mendapati satu wajah yang masih tertidur lelap dengan polosnya. Wajah yang selama duapuluh tahun ini selalu ia jumpai dalam keadaan bahagia maupun sedihnya.
Joohyun tersenyum. Ia mendekat ke arah Taehyung dan menempelkan bibirnya di bibir Taehyung kilat, setelah itu ia menepuk pelan pipi Taehyung agar makhluk itu terbangun. "Ayo bangun. Malu tuh sama matahari."
Taehyung menggeliat perlahan. Ketika membuka mata, ia menemukan Joohyun yang sedang menatapnya dengan tenang. Sontak ia tersenyum, tiba-tiba ia ingat bahwa hari ini adalah hari yang sangat spesial.
"Ciyeee," cengenges Taehyung. "Selamat tanggal 12 untuk yang ke-20 kalinya!"
Kemudian ia bangkit dan memeluk Joohyun dengan erat. Sementara Joohyun membalas pelukan Taehyung dengan perasaan sukacita. "Tapi jangan puas dulu ya, Sayang. Kita harus tetep berjuang lagi sampe ke limapuluh bahkan delapanpuluh kalinya."
Taehyung tersenyum dalam dekapan Joohyun. "Makasih ya, Bae, udah percaya sama aku buat jadi pemimpin di keluarga ini."
Joohyun menepuk dan mengelus punggung Taehyung pelan. "Aku juga makasih, Tae, kamu udah percaya sama aku buat jadi ibu dari anak-anak kamu."
Taehyung melepas pelukannya lalu menatap wajah Joohyun yang setenang rembulan. Lengkap dengan senyumnya yang tidak memudar. "So what should we do to celebrate it?"
"Jalan-jalan yuk? Berdua aja," usul Joohyun yang disambut baik oleh Taehyung, karena Joohyun memang jarang inisiatif mengajaknya pergi tanpa anak-anak.
"SETUJU!"
Saking senangnya, ia langsung mendaratkan bibirnya ke bibir Joohyun sebagai bentuk dari selebrasinya. Joohyun tidak melawan, ia justru mengikuti alur permainan yang diberikan oleh Taehyung.
Namun, ketika sedang asyik-asyiknya, tiba-tiba pintu kamarnya terbuka. Menampakkan ketiga malaikat penjaga mereka sambil membawa kue yang sudah dihiasi dengan lilin berangka 20.
Mereka kaget bukan main.
Eunwoo spontan menutupi mata Jihoon, dan yang diberi perlakuan justru merasa kesal. "Waduh terciduk."
Refleks Joohyun langsung merapikan rambutnya yang sudah agak berantakan sementara Taehyung sendiri merasa canggung maksimal.
Jihoon protes, membuang tangan Eunwoo ke sembarang arah. "Yaelah Kak, kan gua mau liat juga."
Sementara Taeyong sangat berusaha untuk mencairkan suasana. Ia memberi aba-aba kepada adik-adiknya untuk bersorak seperti yang sudah direncanakan walaupun jatuhnya jadi agak canggung.
"HAPPY ANNIVERSARY PAPA MAMA!!!"
Sementara Taehyung dan Joohyun hanya cengengesan. Malu. "HEHEHE makasih ya, Sayang. Gemes banget sih sini deketan."
Mereka pun mendekat sambil membawa kue yang lilinnya masih menyala. "Tiup dulu nih lilinnya, ntar keburu meleleh."
Taehyung dan Joohyun pun meniup lilin itu setelah mereka memanjatkan beberapa doa dan harapan untuk keluarga dan rumah tangga mereka ke depannya. Setelah itu, Taeyong menaruh kuenya di nakas.
"Kan udah duapuluh nih," tutur Eunwoo perlahan. "Aku cuma mau pesen, jangan males kunci pintu kamar kalo gak mau terciduk."
"Heh kamu," omel Taehyung. "Papa udah ajarin kalo mau masuk tuh ketok dulu."
"Yaelah Pa, tinggal kunci aja ribet bener," tambah Taeyong dengan entengnya. "Kan Papa juga jadi enak, gak keganggu."
Joohyun menyambar. "HEH apaan sih kenapa jadi ngomongin ginian?"
"Yaudah nih ganti topik," Eunwoo kembali buka suara. Ia memasang mimik menjengkelkannya. "Aku mau adek cewek dong, Ma. HEHEHE."
Krik krik
Sontak Taehyung dan Joohyun pun tercengang. Ditambah lagi dengan celetukan Jihoon yang membuat hati-Joohyun terutama, merasa gerah.
"Kalo aku mau adek cowok, Ma."
Joohyun meringis. "Ampun deh kalian gak sadar umur Mama berapa?"
Mereka tertawa.
"Sejujurnya kalian gak tau sekuat apa usaha kita buat bikinin kalian adek cewek," ceplos Taehyung dengan lancarnya, sementara Joohyun otomatis melotot. "Mungkin adonannya kurang mantep kali ya? Kayaknya butuh suasana baru. Ya kan, Bae?"
Taeyong, Eunwoo, dan Jihoon sungguh tidak bisa menahan tawanya. "PAPA DAH HAHAHAHAH."
"Iya, jadi nanti-"
Sebelum Taehyung semakin liar mencekoki anaknya dengan hal-hal yang berbahaya, Joohyun langsung membekap mulutnya. "Bisa diem gak, Tae? Gak usah ngomong macem-macem sama anak gua."
Taeyong terkekeh melihat kelakuan orang tuanya. "Nih Pa, cuma mau ngingetin. Hari ini jangan bikin Mama ngamuk. Awas aja kalo gak dapet jatah ngadunya ke kita-kita juga."
"HADEHHH capek deh," umpat Joohyun setengah murka, kemudian ia bangkit dari kasur dan berniat berjalan ke luar kamar, meninggalkan ruangan yang mendadak membuatnya panas. "Emang bener anak Papa lah kalian."
Taehyung panik, bangkit dan berlari mengejar Joohyun. "Eh bentar Bae, terus gimana nih rencana honeymoon kita? Harus jadi loh ya pokoknya!!!"
Sementara anak-anaknya hanya tertawa geli mendengar ungkapan ayahnya barusan. "HAHAHAH HONEYMOON KATANYA??? YAUDAH FIX DAPET ADEK CEWEK INI MAH."
-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Household
Fanfictionkumpulan potongan kisah kehidupan keluarga kim taehyung dan bae joohyun beserta anak-anaknya. ©2018, au