Pembunuhan Keluarga

516 32 3
                                    

Terjadi pembunuhan sadis sekeluarga, polisi menemukan kepala mereka menjadi hiasan di tembok. Tubuh mereka berserakan di lantai, tubuh mereka juga terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Lagi-lagi ada tulisan tersebut dan bisa di duga bahwa pelakunya adalah sang psikopat itu lagi. Namun, terdapat tulisan tambahan.

Tolong!
Tolong aku!
Aku tak bisa berhenti membunuh!

Tulisan itu sangat menggemparkan pihak kepolisian, polisi terus mencari jejak pelaku namun tak ditemukannya jejak pelaku. Darah merah kental mewarnai tembok dan juga lantai di rumah tersebut. Rumah itu kini telah di berikan garis polisi, para tetangga di mintai keterangan dan juga satpam komplek yang selalu berjaga tiap malam. Menurut keterangan mereka, mereka sama sekali tak mengetahui dan tak menaruh curiga kepada rumah keluarga milik pak Eza. Eza Ardi, merupakan kepala keluarga yang juga tewas dalam insiden ini.

Warga sekitar tak menduga bahwa pak Eza serta keluarga meninggal dengan cara yang sadis ini. Bagi mereka, keluarga pak Eza merupakan keluarga yang sangat baik, mereka sangat ramah kepada siapapun. Warga sangat segan kepada keluarga pak Eza. Pak Eza merupakan seorang tentara angkatan Udara, pak Eza memiliki seorang Istri yang sangat cantik bernama Alina Zahra, mereka memiliki 3 orang anak, anak mereka juga menjadi korban dari kejadian tersebut. Tak hanya keluarga kecil itu, tapi ART mereka juga telah menjadi korban. Tubuh mereka yang telah terpotong-potong menjadi hiasan yang menggantung di atap kamar.

Sekali lagi, psikopat itu menggemparkan seluruh masyarakat. Mereka telah di himbau untuk waspada dan jika menemukan orang yang mereka curigai, silahkan melapor kepada pihak yangberwajib.

*****

Saat ini aku memang sedang berada di bawah pohon di taman kampusku. Udara yang sejuk membuatku menjadi nyaman menulis cerita ini. Ku terus mengetik sambil mendengarkan musik melalui headphone milikku, ku terus mendengarkan lagu kesukaanku.

Tak lama kemudian, tibalah temanku yang datang dengan wajah yang sangat lesuh. Dia sepertinya hari ini sangat tidak bersemangat untuk berangkat ke Kampus.

"Hei, kenapa kau?" tanya David sambil memberikan tempat duduk kepada Anton.

Albert Antony putra, itu adalah nama lengkapnya. Pria bertubuh ideal, berwajah tegas, hidungnya yang mancung, matanya yang sedikit sipit, kulit yang putih sedikit kecoklatan, dan bibir yang tipis. Dia duduk di sebelahku dan kemudian bersandar di pohon besar tersebut.

"Gua.. habis kebanyakan minum alkohol." jawabnya sedikit ragu.

"Wow, lo minum alkohol tanpa gua?" jawab David dengan nada kecewa.

"Gua minum dengan pacar gua, mana mungkin gua ngajak lo yang masih jomblo sampai sekarang." jawabnya sedikit tertawa.

"Apa saja yang kalian lakukan?" tanya David sedikit penasaran.

"Gua manghabiskan malam dengan dia, dan gua terus memuaskan rasa nafsu gua dengan dia."

"Bagaimana keadaan dia sekarang?"

"Masih lemas di atas kasurnya." jawabnya dengan begitu santai.

"Semoga Tuhan tidak menghukummu." jawab David sedikit tertawa.

"Hei.. ayolah, kita nikmati semua ini, kita tidak mungkin merasakan ini di setiap waktu, selagi mereka mau kenapa kita tidak menurutinya?" jawab Andreas dengan santai.

Psycopath BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang