If I Know (Akaashi Keiji)✅

7; Let me forget

Normal Pov

Sejak hari itu, Ui selalu mengabaikan panggilan dan email dari Akaashi. Bahkan dengan sengaja Ui selalu menghilang dari kelasnya karena dia tau jika Akaashi akan mencarinya.

Sudah banyak yang menyebutkan rumor bahwa Ui putus dengan Akaashi. Dan Ui sama sekali tidak menggubrisnya, yang dia tau adalaah Mayumi sering bersama dengan Akaashi sekarang ini, entah apa alasannya.

Bahkan dengan sengaja, Ui juga menghindari Mayumi dan memohon pada Emi agar tidak membahas hal itu lagi setelah Emi menanyakan kebenaran daei keputusan Ui yang ingin menakhiri hubungannya dengan Akaashi.

Kali ini Emi menemani Ui menuju kantin karena Ui lupa membawa bekalnya. Saat Ui sedang asik makan dan mengobrol, matanya mendapati Akaashi yang masuk bersama Mayumi dan Bokuto. Entah bagaimana, mata Bokuto dapat menenukan Emi dari lautan manusia yang berada di tantin.

"Emi-channnn!!!! Hey hey hey!" Seru Bokuto dengan semangatnya seperti biasa.

Pandangan Ui dan Akaashi bertemu, Ui segera mengalihkan pandangannya dan segera mebghabiskan makanannya yang tinggal sedikit itu.

"Ui," panggilan itu tak digubris oleh Ui walaupun jantungnya berdetak lebih cepat.

"Aku ke kelas duluan, setelah ini akan ada tugas yang dikumpulkan kan, Emi-cchi?" seru Ui yang bergegas membereskan barangnya.

Saat Ui akan berjalan keluar dari kantin, sebuah tangan menahannya. Ui hanya melirik sekilas.

"Tolong lepaskan," seru Ui yang mencoba tenang.

"Kita harus bicara, Ui."

"Maaf, tapi aku sedang sibuk! Akaashi-senpai!" Ui segera menyentak tangan Akaashi sehingga dirinya segera berlari kecil menuju kelasnya dengan rasa yang berkecamuk.

Akaashi tercengang karena Ui memanggilnya dengan 'Akaashi-senpai'. Akaashi menghela nafas seraya menatap pintu keluar dengan nanar.

"Sebenarnya kalian ada masalah apa sih?!" Kesal Mayumi.

"Bukan apa-apa," Akaashi segera berlalu dari sana.

Mayumi dan Emi saling pandang sedangkan Bokuto memasang wajah polosnya.

"Ada yang tidak beres," seru Mayumi.

"Memang."

***

Ui memandang taman di depannya dengan hampa, dan akhir-akhir ini Ui sudah tak bersemangat lagi seperti biasanya. Bahkan Emi pun ikut terkena imbasnya, yaitu keheningan berkepanjangan.

"Ui-chan! Gomen ne!" seru Emi yang berlari menghampiri Ui.

"Daijobu."

Emi menghela nafas pelan karena jawaban Ui yang sangat singkat dengan pandangan sayu yang membuatnya terkesan sangat tidak peduli. Biasanya Ui akan berwajah merajuk karena enggan menunggu Emi yang telat, namun kali ini berbeda dan itu membuat Emi sedikit gusar.

"Ayo, kau tidak mau berlama-lama kan, Ui-chan?"

"Hm, ayo."

Ui dan Emi berjalan menyusuri kota untuk menuju tempat yang dituju Emi, yaitu untuk mencari hadiah untuk Bokuto selaku pacar dari sahabatnya itu. Sungguh mengejutkan bukan?

Entah bagaimana ceritanya, Ui juga tidak tau jika Emi sudah jadian dengan sang ace dan juga kapten tim voli putra itu a.k.a Bokuto Koutarou.

Ui berpencar dengan Emi karena ingin melihat-lihat, dirinya menangkap jimat yang sangat bagus dan segera mengambilnya lalu membayarnya di kasir tanpa sepengetahuan Emi. Entah kenapa Ui sangat ingin membeli jimat itu tadi.