0.4

1.9K 240 54
                                    

Histeris, meraung, dan mengaum seperti harimau. Sesekali mengeraskan tubuh untuk menarik paksa dirinya yang dipegangi beberapa orang. Membelalak sambil mengancam akan menyerang mereka yang enggan melepaskan meski sudah diminta. Histeris lagi untuk meraung dan mengaum kemudian. Menularkan dengan cepat rasa takut campur bingung kepada hampir seluruh penghuni kelas. Termasuk Yoon-ssaem yang sudah beranjak dari mejanya dan berdiri di antara kerumunan siswanya.

Pemuda cantik itu ikut memegangi siswa yang dicurigai kerasukan astral. Berseru-seru pada sang ketua kelas agar segera ke ruang kesehatan untuk memanggil guru yang berjaga. Lalu membisikkan kalimat penenang disertai usapan lembut di bahu pada siswa tersebut.

"Kau! Bagaimana bisa Lunar sepertimu ada di sini?" Siswa yang semula hanya meraung itu tiba-tiba menuding Jihoon dengan wajah ketakutan. "Jangan mendekat. Pergi jauh-jauh dariku!" imbuhnya seraya menyeret tubuh untuk menjauh dari jangkauan Jihoon yang berusaha menerabas kerumunan untuk memuaskan rasa penasaran. Tampak jelas kalau siswa tersebut ketakutan dengan kehadiran Jihoon.

Sementara Jihoon hanya bisa mengerutkan kening. Sama sekali tidak paham kenapa siswa kerasukan itu seperti ketakutan ketika dirinya mendekat. Akan tetapi, kebingungan Jihoon segera lenyap setelah melihat sesuatu seperti tatto di bagian leher siswa tersebut. Dia mengenali gambar abstrak berwarna abu-abu itu. Seketika raut wajahnya berubah, dari bingung campur penasaran menjadi kesal tak keruan.

Jihoon berdecak sebal. Merasa diikuti.

"Jihoon-ah, mundurlah. Sebaiknya kau tidak usah mendekat!" pinta Soonyoung seraya mencekal lengan pemuda mungil di depannya. Genggaman tangan Soonyoung sangat kuat dan terkesan posesif hingga Jihoon memilih untuk mengangguk pelan daripada meronta minta dilepaskan. "Kemarilah. Ikut denganku!" Lalu tersenyum dan melangkah riang di belakang Soonyoung. Melupakan siswa kerasukan dan bekas tatto tadi.

Mereka berdua hendak keluar kelas. Meninggalkan iruk-pikuk kelas yang kembali riuh karena siswa tadi lagi-lagi meraung dan histeris. Namun, sesaat sebelum benar-benar lenyap di balik pintu kelas, Jihoon menjentikkan sebelah jemarinya yang bebas dari cekalan Soonyoung dan siswa tadi pun langsung berhenti histeris. Tak sadarkan diri.

Red Moon

Lunar adalah sebutan untuk astral campuran yang mendiami bulan. Keberadaan mereka dianggap sebagai kutukan karena perwujudan mereka yang setengah-setengah; separuh astral, separuh hewan. Selain perkara wujud, Lunar dipandang sebelah mata karena memiliki kemampuan sehingga sering dijauhi karena dugaan meminjam kekuatan Demon dengan menjual jiwa padahal tidak demikian.

Kekuatan yang dimiliki Lunar berasal dari kawin silang antar beberapa jenis astral. Murni dari astral golongan tertentu, bukan dari meminjam kekuatan Demon. Ada beberapa tingkatan untuk kekuatan Lunar. Tergantung dari golongan astral yang menjadi rekan kawin silangnya. Sejauh ini, hanya ada sedikit Lunar yang memiliki kekuatan mahadahsyat dan itu pun karena dijadikan tempat penyegelan jiwa siluman.

Wujud Lunar bisa berubah sesuai keinginan. Mereka bisa menyembunyikan sosok hewan mereka setelah memperoleh ciuman dari orang yang dicintai.

Lunar banyak diburu untuk diambil kekuatannya ketika masih tinggal di tapal batas. Untuk itu banyak dari mereka yang memilih mengasingkan diri ke bulan demi menyelamatkan diri. Mereka memasang tameng di sekitar bulan sehingga tidak sembarang yang bisa masuk ke dalam lingkungan bulan. Akan tetapi, ada saja Lunar nakal yang terlalu penasaran akan kehidupan di luar bulan sehingga memilih kabur diam-diam untuk menghilang kemudian. Hilangnya mereka sudah menjadi hal lumrah dan momok menakutkan---tentu saja mereka yang keluar bulan sudah dipastikan mati dibunuh astral lain untuk diambil kekuatannya.

Red MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang