" Jadi, x sama dengan akar dari lima pangkat tiga ?" tanya Tony kepada Anton yang sedang sibuk berhitung. Setelah beberapa detik, ia menjawab," Bukan kali, itu kan kalau pembuktian nggak boleh di kali silang."
" Iya, aku tahu. Tapi masalahnya mau diapain lagi kalau nggak di kali silang. Jawabannya jadi undefined," ucap Tony kurang setuju dengan pendapat Anton.
" Lah, kok kamu bisa dapat undefined? Jawabannya sudah pasti dalam angka real kali. Coba aja cek," ucap Anton dengan sedikit emosi dan tidak sabaran, sedangkan aku hanya duduk di depan mereka berdua dengan terdiam. Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Tadinya kupikir dengan duduk di dekat mereka berdua, aku bisa menyerap ilmu mereka. Bukan ilmu gaib, tapi ilmu pengetahuan hanya sepertinya hal itu hanyalah sia-sia. Aku melihat salah satu soal pengerjaan mereka saja sudah membuatku pusing. Mereka membicarakan apa, aku juga sama sekali tidak mengerti. Beruntung juga sih aku tidak dimasukkan dalam spesialis apa-apa di dalam grup semacam kelompok belajar begini.
Untuk tambahan informasi, ternyata sekolah setiap kamis dan Jumat memberikan waktu ekskul selama 1 jam yang menurutku cukup lama. Karena itulah, sekali pertemuan saja sudah membuatku bosan apalagi kalau seterusnya. Mungkin kalau ada Peter, aku masih bisa ngobrol dengannya, tapi masalahnya ia tidak masuk sekolah hari ini. Ditambah lagi, Jenny tidak datang-datang ke dalam ruang ekskul. Selama 35 menit, hanya aku dengan dua bocah super jenius ini yang berada di dalamruangan. Saking jeniusnya sampai-sampai aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan. Seakan aku hanyalah patung yang mengamati mereka mengerjakan satu soal demi soal.
Kadang aku berpikir, untuk apa kita belajar hal-hal yang tidak akan sepenuhnya diaplikasikan dalam pekerjaan kita nanti? Apa gunanya coba? Contohnya saja fisika, Soal menyuruh kita menghitung momentum cincin yang menggelinding lalu menumbuk permen karet. Diketahui Massa cincin M dengan jari-jari R dan gaya gesek yang membuat cincin itu bergelinding adalah f gesek serta massa permen karet m dan asumsikan permen karet itu gepeng dan tidak berpengaruh dengan penggelindingan cincin. Jika setelah tumbukan cincin dengan permen karet itu cincin tetap menggelinding bersama-sama dengan permen karet dengan kecepatan yang berbeda dengan kecepatan cincin(V0) sebelumnya, hitunglah kecepatan akhir cincin dan permen karet itu.
Memang rada-rada aneh. SUdah begitu yang diketahui di soal tidak ada angkanya sama sekali. Memang kurang kerjaan banget, tapi apa boleh buat. Kadang, di fisika tuh bukannya orang tenggelam di tolongin, tapi malah di hitung massa orang di dalam airnya. Huhh, lagian, Anton kok bisa seneng ngitung hal-hal yang nggak begitu penting. Entahlah. Yang pasti pendapat orang itu berbeda-beda.
Aku tetap mengamati mereka karena tidak ada kerjaan lagi. Beberapa menit kemudian, aku memutuskan untuk keluar kelas sebentar. Lagipula, aku juga ingin mencari keberadaan Jenny yang dari tadi tidak muncul-muncul padahal tadi di kelas dia ada. Dibanding aku bengong selama se jam, lebih baik aku melakukan sesuatu yang telah menjadi tanggung jawabku sebagai counselor.
Setelah izin keluar kepada Tony, aku keluar dari dalam ruangan. Akhirnya, aku bisa mendapatkan sedikit kebebasann dari kepusinganku. Di luar kelas adalah sebuah koridor yang cukup panjang dan tidak banyak orang berada di koridor karena masih jam ekskul. Langsung saja aku berjalan berkeliling dan mencari Jenny yang masih tidak kelihatan batang hidungnya.
Ketika aku berjalan melewati kantin yang tidak jauh dari pintu keluar koridor, aku melihat ada sebuah kerumunan kecil di dekat dengan pintu masuk kantin. Berhubung kantin sepi, aku bisa mendengar apa yang mereka katakan dari kejauhan.
" Cepetan nggak! Jilat sepatuku sekarang juga!" teriak seorang perempuan yang sepertinya juga adalah anak SMA kelas 10. Kerumunan itu terdiri atas kurang lebih lima orang, tapi sepertinya mereka sedang mengerumuni seseorang. Jangan-jangan mereka sedang melakukan aksi bully. Benar-benar cewek-cewek berotak bocah. Kurang kerjaan banget nge-bully orang.
YOU ARE READING
Knowligica Club
Mystery / ThrillerAku tak percaya bahwa aku telah menjadi salah satu anggota knowligica club yang notabene-nya adalah club ekslusif yang dimasuki oleh orang-orang yang spesial. Di sisi lain, sebuah insiden memilukan terjadi di sekolahku dan salah seorang teman sekola...