[Satu] Kim Brengsek Taehyung

106 19 66
                                    

Aku sendirian, tentu saja tidak aku bercanda. Aku tidak sendirian, hanya saja keadaannya yang bisa di bilang membuatku sendirian..

"Hey hey bagaimana dengan keluar malam ini dan kita bersenang-senang di club." Kang sera salah satu bisa di bilang temanku di sekolah.

"Kau gila."ucapku mendengus kearah Sera dia sudah gila jika memiliki ide

"Kenapa? Kau ada masalah dengan Kim."tanyanya

Oh ayolah aku muak mendengar namanya.

"That Bastard ugh, jangan sebut namanya." ucapku sambil mendengus kearahnya lagi

Mengingat kejadian tempo hari yang membuatku kesal bukan main. Moodku sedang tidak baik hari ini, ya walaupun setiap harinya selalu begitu.Hari ini sekolah ramai karena ada sebuah festival yang di adakan di sekolah, dan tentu saja itu membosankan. Mungkin agak sedikit berbeda dengan yang lain. Aku hanya tidak ingin festival penyambutan anak baru di sekolah dibuat semegah itu, lebih baik mempersingkat waktu dan mulai saja kegiatan belajar. Menurutkuitu lebih baik daripada menghabiskan waktu untuk festival seperti itu.

"Halo halo sayangkuh." Ziu masuk kelas dengan bahagianya, kurasa memang dia agak sedikit gila karna cintanya ke Jihoon yang tak kunjung di balas. Oh ayolah Jihoon juga pasti jengah jika Ziu menempel terus. Kasihan.

"Ziu berhentilah mengejar jihoon, dia pasti jengah di tempel terus" ujarku sambil menyesap banana milk yang tadi kubawa dari rumah. Ah, satu kata tentang hal itu "rumah" Mengerikan.

"Hei hey Nona Jea urus saja urusanmu dengan si brengsek Kim itu, kalian pasangan serasi." Ziu menimpalinya dengan seringai khas tentu saja di selingi lesung pipi yang menawan. Sera hanya tertawa melihat kami yang memang kadang meributkan hal-hal yang sangat tidak penting untuk di bicarakan.

"Taehyung itu tidak pantas di bilang brengsek, anak baik teladan seperti itu. seharusnya Jea itu bersyukur, sepertinya teman kita satu ini di kehidupan sebelumnya menyelamatkan negara." Aku hanya menatap jengah mendengar pembicaraan konyol kedua temanku itu. Apanya yang teladan. Huh, dia hnya bisa tebar pesonanya sana sini. Berlagak sok baik.

"Kim taehyung terlalu sempurna untuk di sia-siakan bukan Jea" ucapnya lagi

"Hei ayolah mengapa sekarang dia jadi bahan pembicaraan kita di pagi hari, kenapa tidak membahas Kang sera yang berkelahi dengan Kang seulgi" ucapku di sela tawa menyindir

Kami memang berteman tapi dengan cara kami sendiri, latar belakang keluarga yang berantakan membuat kami merasakan nasib yang bisa di bilang sama. Menggelikan mengingatnya. Tapi entah kedaannya yang memang seperti itu atau memang jalannya sudah seperti itu, Kami tulus menyayangi satu sama lain.

"Bagaimana aku tidak berkelahi jika Seulgi sialan itu yang berani beraninya menggoda Park jiminku" katanya tiba tiba menggebu, bisa di bilang Sera itu tidak tau malu jadi yaa seperti itu tingkahnya dengan gayanya berkacak pinggang dan jangan lupakan sumpah serapahnya yang keluar dari bibir manisnya. Raut wajah kesal jelas terpatri di wajahnya, sedikit memerah mungkin mengingat insiden perkelahiannya.

"Dan akhirnya membuat kami putus, bisa kau bayangkan aku yang meminta putus" bangganya rambutnya di kibas

"pantas saja ku lihat Jimin uring uringan seperti kehilangan arah hidup, hebat sekali Kang sera ini" puji Ziu bersorak heboh bak Sera telah memenangkan lotre dengan nilai Jutaan Won.

"ahh benar juga, lihat saja seminggu kemudian pasti si hebat Sera akan meminta kembali pada Park Jimin"

"aw" ringisku ketika kepalaku baru saja di pukul oleh Sera, kesal pastilah jangan di tanya.

Hir.aethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang