Chapter 5

318 27 14
                                    

/flashback continued

Ghea tidak sadar di luar hujan sudah turun dengan deras. Percakapannya dengan Valdo di dalam cafe beberapa saat yang lalu membuatnya tidak bisa fokus dengan hal lain.

Lampu teras Cafe Muse terlihat mulai meredup. Ghea merasa suasana menjadi lebih creepy. Padahal sudah sering ia pulang malam, namun suhu udara yang lebih dingin akibat hujan ini membuat ia jadi merasa sedikit lebih was-was.

Ghea hendak membetulkan letak jam tangannya ketika handphonenya berbunyi nyaring.

"Halo?"

"INDRAWARI LAGI DIMANA KAU SEKARANG?" Suara Ayu menggelegar dari seberang sana.

Ghea menjauhkan handphone dari telinganya sebelum ia menjawab pertanyaan Ayu, "Buset, Ay! Kuping gue bisa budek nih!"

"Bukannya udah nyampe Jakarta dari tadi sore, Ghe? Kok ga langsung pulang?"

"Sorry, Ay. Kenapa, ga bisa masuk kosan karena lupa ga bawa kunci lagi?"

"Bawa! Gue tadi hampir jantungan karena HP lo susah dihubungi, sekarang kan lagi musim begal. Terus gue juga udah bilang jangan pulang malem!"

"Iya iya, Bu Komandan. Ini kejebak ujan makanya belum pulang," Ghea mencoba membuat alasan.

"Udah makan?"

"Belom, gue belom nemu nasi hari ini."

Terdapat jeda selama beberapa detik. "Ya udah, cepetan balik. Gue nanti siapin makan di kos," suara Ayu kini terdengar agak tenang dibanding sebelumnya.

"Ada siapa di sana?" tanya Ayu.

Ghea melihat sekeliling cafe yang sudah sepi. Valdo tidak terlihat batang hidungnya. Eh kok gue masih nyariin dia sih. Ghea mengutuk dirinya sendiri dalam hati.

"Ga ada siapa-siapa, gue lagi nunggu Grab," jawab Ghea.

"Eh, Lo masih di Muse?"

"Iya."

"Ya udah, kabarin kalau udah otw kosan, Ghe!"

"Siap, Komandan!" Ghea membuat gaya hormat walaupun Ayu tidak bisa melihatnya. Ia memang senang dengan panggilan itu untuk sohibnya tersebut.

"Masih di sini?" Tiba-tiba Valdo muncul dari belakang sambil menepuk bahu Ghea.

"ASTAGHFIRULLAH!!!" Ghea terperanjat.

Valdo malah terkekeh, "Hehe... sorry bikin kaget."

Ghea menggeleng-gelengkan kepalanya, "Untung orang beneran."

"Maksudnya?"

"Tadi ga ada siapa-siapa di sini soalnya. Eh ya sorry Do tadi gue keluar duluan."

"Sante aja.. Sorry juga tadi lo ditinggal nelpon. Biasa, temen gue ribet."

"Tadi sempet ketemu Mas Nugi?"

"Yang mana?"

"Itu kasir cafe ini."

"Oh yang tadi senyum aneh ke gue?"

Ghea tergelak, "Iya, yang itu."

"Ketemu kok. Tadi bilang ke gue kalau mbak ghea udah pulang duluan karena ga kuat ingin poop."

"HAH?!! Masa sih mas Nugi malah ngomong gitu?"

"Iya. Gimana udah poop-nya?" Valdo bertanya dengan wajah datar seolah itu pertanyaan biasa diantara mereka.

"HEH ENGGA!" Wajah Ghea memerah, "Gue tadi duluan karena emang udah kemaleman, Dooo..."

"Masa?"

Caramel Tea (Bahasa Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang