Hukuman

99 8 0
                                    

Ingatan akan kejadian tadi siang masih membuat dada Hyun Soo berdetak kencang dan pipinya memanas. 'Aku berharap bisa makan siang bersama dengannya setiap hari' gumam Hyun Soo dalam hati. Namun suasana hatinya sekarang sebenarnya kurang baik karena lagi-lagi sahabat satu-satunya, Hanbi, membiarkan dia pulang sendirian. Bagaimana tidak? Salah satu boy group kesukaannya akan mengadakan fansign tidak jauh dari kawasan sekolah sore ini. Hanbi itu memang makhluk pemuja para pria tampan.

Langkah kaki Hyun Soo yang sedang menyusuri koridor lantai satu tiba-tiba terhenti ketika melihat sosok yang berhasil merekahkan senyum di bibirnya. Kang Chani. Seonbaenya itu kelihatan sedang terburu-buru, seperti setengah berlari. Hyun Soo yang penasaran pun mengikuti Chani.

Hyun Soo bersembunyi di balik salah satu pilar tak jauh dari tempat Chani berdiri. Namun Chani tak sendiri sekarang, ada seorang gadis berdiri di depannya. Mereka kelihatan seperti sedang membicarakan sesuatu yang serius. Sesekali terlihat gadis itu mengerutkan dahinya. Tapi tunggu, gadis itu... Sae Ron eonni!

 Sae Ron eonni!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, Kim Sae Ron. Gebetan oppanya sejak di sekolah menengah pertama.

_._

"Sae Ron ah! Kim Sae Ron!" teriak Chani yang mengejar Sae Ron dari belakang
"Kim Sae Ron, apa kau budek?"
Chani sekarang telah berdiri di depan Sae Ron.
"Araseo. Kau bisa memintaku melakukan apapun agar kau mau menjadi temanku lagi. Apa saja." tegas Chani
"Tidak perlu! Aku tidak ingin berteman dengan orang yang tidak bisa terbuka dengan temannya sendiri."
Sae Ron berusaha tidak menatap mata Chani. Ia sudah merasa sangat jenuh dengan Chani.

FLASHBACK ON (Author)

"Apa alasannya?"
Chani melepaskan tangan Sae Ron perlahan.
"Kau tidak perlu tahu." ucap Chani pelan
Sae Ron segera berdiri dan menatap Chani dalam.
"Aku tahu itu bukan tentang hal sepele. Tatapan matamu yang waktu itu, ketika aku membentakmu di depan ruang ganti, aku tahu kau marah. Sangat marah. Tapi kenapa?! Kau membuatku frustasi! Aku merasa benci setiap melihatmu, tetapi di sisi lain aku juga penasaran dan ingin berusaha memahamimu! K-kau, apa kau tahu seperti apa rasanya?! Aku merutuki diri sendiri dan__"

Belum Sae Ron menyelesaikan kalimatnya, ia sudah berada di pelukan Chani. Chani memeluknya erat hingga dua detik kemudian, Sae Ron sudah mendorong tubuh Chani dengan sekuat tenaga hingga berhasil melepaskan pelukannya. Diam menghampiri keduanya setelah itu.
"Aku tidak ingin membicarakan ini lagi." ucap Chani memecah keheningan diantara mereka berdua beberapa saat setelahnya
Tanpa sepatah katapun, Sae Ron segera pergi keluar dari UKS tepat ketika Hwiyoung dan Eunbin memasuki UKS.

"Ya Kang Chani! Kau sangat nekat! Kau tahu apa yang sudah kau perbuat?!"
Hwiyoung menatap Chani kesal sambil menahan sakit luka memar di mukanya.
"Kita semua yang terlibat perkelahian tadi dihukum membersihkan seluruh toilet di sekolah ini selama sebulan! Jika saja tadi kau bergabung dengan kami menghadap Taemin saem, kita hanya perlu menulis seratus kalimat permintaan maaf. Tapi karena kau, kita semua justru dihukum yang seratus kali lebih buruk! Babo!" omel Eunbin.
Chani menghela napas.

"Araseo, mianhae.."
"Sudahlah! Ya Hwiyoung, kemarilah! Aku akan mengobati lukamu." sambung Eunbin dengan nada kesal
Eunbin mulai membuka kotak P3K.
"Gimana ini? Obat merah dan plesternya habis! Salah kamu Chan!" teriak Eunbin
*

Eunbin dan Hwiyoung tengah menunggu Chani yang pergi membeli obat merah dan plester.
"Tapi Hwiyoung, apa hubungan antara Chani dan Sae Ron? Dari hari pertama, Chani sudah terlihat seperti mengenal Sae Ron." ucap Eubin
"Entahlah.."

FLASHBACK END

Sae Ron berjalan meninggalkan Chani, namun Chani terus saja mengikutinya dari belakang.

(di dalam toilet)

"Tidak usah! Biar aku saja." ucap Chani yang langsung mengambil tongkat pel dan ember dari tangan Sae Ron.
"Kang Chani! Biarkan saja! Aku bisa melakukannya sendiri!" teriak Sae Ron, ia merasa kepalanya seperti akan meledak karena sudah sangat jenuh akan Chani.
"Kau bahkan tidak melakukan kesalahan apapun, jadi mengapa kau juga harus ikut dihukum? Haruskah aku berbicara pada Taemin saem?"
"Tidak! Tidak Kang Chani! Biarkan saja aku sendiri! Tolong!"
Nada suara Sae Ron sudah lebih tinggi dari sebelumnya

Sae Ron berusaha sekuat tenaga merampas tongkat pel dan ember dari tangan Chani, sedangkan Chani berusaha mati-matian mempertahankannya.
"Ya Kang Chani! Kau ngapain? Sini! Bantu kami bersihkan toilet di lantai tiga!"
Teriakan Eunbin menghentikan aksi rebut-rebutan antara Chani dan Sae Ron.
"Aku? Aku mau bersihkan yang di lantai satu. Kalian berdua saja yang bersihkan toilet di lantai tiga. Nanti Sae Ron bersihkan toilet di lantai satu dengan siapa? Masa sendiri?" Chani sengaja mencari alasan
Eunbin dan Hwiyoung pun hanya mengangguk lalu pergi.
*

"Ha.. Capek..! Tidak sanggup lagi untuk bersihkan di lantai empat!"
Suara keluhan Eunbin terus terdengar sepanjang tangga menuju lantai empat. Chani sudah lelah mendengar keluhan Eunbin yang tak habis-habis itu. Memang hanya dia saja yang capek? Aku, Hwiyoung, dan Sae Ron juga, pikir Chani.
"Haishh.. Jinjja! Sudah, biar aku sendiri saja yang bersihkan toilet di lantai empat. Kalian bertiga pulang saja duluan" Chani menyerah
"Benarkah? Asa! Memang harusnya kau bilang itu dari tadi, ini semuakan salahmu." Eunbin bersorak bahagia
Eunbin langsung melepaskan tongkat pel dan ember yang dipegangnya lalu menuruni tangga sambil bersenandung bahagia.

"Dasar! Dia pikir karena aku membela siapa hingga semuanya terjadi?"
Chani melihat Eunbin yang sudah menjauh dengan perasaan sedikit jengkel.
"Ya Chani ah, apa kau yakin?" tanya Hwiyoung tiba-tiba
Chani mengangguk sambil mengacungkan ibu jarinya dengan percaya diri. Yah.., agak dipaksakan sih.
"Ya sudah. Dah.."
Hwiyoung dan Sae Ron pun menyusul Eunbin dan meninggalkan Chani sendiri dengan semua peralatan bersih-bersih. Chani hanya menghela napas berat.

"Seonbae"
"Eoh? Hyun Soo, kenapa kau masih di sekolah sampai jam segini?"
Chani terkejut melihat Hyun Soo yang tiba-tiba muncul dari anak tangga bawah.
"Aku baru dari perpustakaan. Apa seonbae butuh bantuan?"
"Aku? I-iya.. Hehehe.. Sebenarnya sangat"
Hyun Soo memang sudah membuntuti Chani dari tadi. Begitu melihat Sae Ron, Hwiyoung, dan Eunbin pergi, Hyun Soo langsung memutuskan untuk menghampiri Chani.
*

Chani dan Hyun Soo tengah sibuk membersihkan toilet hingga seseorang menghampiri mereka.
"Kang Chani."
"Kim Sae Ron? Kenapa kau masih di sini?"
"A-aku, aku juga akan membersihkan toilet."
"Hah?"
"Kita semua dihukum karna kau membawaku ke UKS dan bukannya menghadap Taemin saem. Jadi ini juga salahku. Aku akan menjalani semua hukumannya, aku tidak ingin berhutang budi."
Chani tersenyum melihat tingkah Sae Ron.
"Ya sudah kalau kau memang bersedia. Itu sih bukan salahmu."

Chani menyerahkan tongkat pel dan ember pada Sae Ron lalu pindah ke toilet pria.
"Kim Hyun Soo?"
"E-eonni.."
"Kenapa kau ada di sini? Apa kau juga dihukum?"
Sae Ron terkejut ketika melihat Hyun Soo yang ternyata juga berada di toilet wanita itu dan terlihat sedang bersih-bersih.
"Tidak, aku hanya membantu Chani seonbae." jawab Hyun Soo kikuk
***

"Eonni, apa kau dekat dengan Chani seonbae?"
"Tidak juga. Dia hanya murid pindahan yang mengganggu."
"Ah.. Begitu rupanya. Lalu, apa eonni punya perasaan pada Chani seonbae?"
"Hah?"

 Lalu, apa eonni punya perasaan pada Chani seonbae?""Hah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~Bersambung~

Who is My Angel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang