Kemajuan Kedua

95 13 2
                                    

FLASHBACK ON

"Selamat tidur Sae Ron ah.."

Sae Ron membuka matanya perlahan. Hpnya yang terus bergetar sejak tadi tidak mengijinkan dia untuk tidur lebih lama lagi. Lehernya terasa sedikit pegal. Maklum, tidur dengan posisi kepala di atas meja bukanlah posisi tidur yang nyaman. Setelah kedua matanya terbuka sempurna, semua gelap. Sepertinya sudah malam. Dan tunggu, sesosok pria yang sangat mengganggu hidupnya tengah tidur lelap di hadapannya. Sae Ron yang terkejut langsung membelalakan matanya dan spontan berdiri. Seingatnya, tadi dia baru kembali ke sekolah setelah selesai pemotretan karena hpnya yang ketinggalan, matanya terasa sungguh berat, lalu badannya tidak bisa ditoleransi lagi untuk bergerak, dan berakhirlah ia dengan tidur sejenak di meja. Sejenak dan sendiri. Kelas sungguh sepi dan tidak ada siapa-siapa sebelumnya. Tapi kenapa Kang Chani ada di sini sekarang? Di hadapannya?

Terbersit pikiran untuk membangunkan Chani sebelum seseorang kembali menelepon Sae Ron. Kim Min Jae. Min Jae Oppa.
"Eoh Oppa, wae?"
*

Chani dan Sae Ron tengah berjalan melewati sebuah taman kecil di dekat kompleks perumahan Sae Ron.
"Chani ah"
"Hmm"
"Mau main game?"
"Game? Game apa?"
"Siapa yang lebih dahulu selesai memainkan mainan di sini bisa meminta sebuah permohonan kepada yang kalah dan yang kalah wajib mengabulkannya. Gimana?"
"Ho.. Kim Sae Ron.. Ternyata kau lumayan menyenangkan juga. Keol! Sudah pasti aku yang menang!" ucap Chani antusias
"Benarkah? Kalau begitu ayo buktikan! Kau yang akan memberikanku jawaban atas semua rahasia diantara kita karena permohonankulah yang akan dikabulkan."
Chani tersenyum kecil mendengar perkataan Sae Ron.
"Ani. Kau yang akan kudapatkan karena aku yang akan menang, Kim Sae Ron. Pasti!" ucap Chani dalam hati

"Baiklah, kalau begitu aku di sisi kuning dan kau di sisi biru."
Sae Ron membagi wilayah bermain antara dirinya dan Chani.

"Sae Ron membagi wilayah bermain antara dirinya dan Chani

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oke. 1, 2, 3..."
Chani dan Sae Ron segera berlarian, menaiki tangga jaring, memasuki terowongan, dan terakhir perosotan.
"Yeeaahhh...! Aku menang...!" teriak Kang Chani senang
Lebih dari senang.
"Hahaha.. Kang Chani menang! Kim Sae Ron tidak! Hahaha.."
Chani terus bersenandung dan tertawa bahagia karena kemenangannya hingga membuat Sae Ron kesal.
"Ya Kang Chani! Cukup! Jangan meledekiku! Huh!!" teriak Sae Ron kesal yang masih dalam posisi duduk di ujung perosotan
Mata Sae Ron mulai berair, ia sungguh kesal karena kalah atau entahlah kenapa dia jadi sedikit lebih sensitif kali ini. Chani yang tengah asyik tertawa dan bersenandung bahagia langsung berhenti melakukan aktivitasnya itu.
"Cihh.. Cengeng! Kau yang mengajakku melakukan ini, tapi begitu kau kalah kau langsung marah. Dasar tidak adil."

Chani melangkah mendekati Sae Ron dan berdiri tepat di depannya. Chani menundukan kepala lalu menatap Sae Ron yang masih duduk di perosotannya dengan wajah kesal. Chani tersenyum melihat raut wajah Sae Ron yang sangat menggemaskan menurutnya itu.
"Ya, sini aku bantu berdiri," ucap Chani yang diikuti dengan uluran tangannya.
Kim Sae Ron dengan sedikit kesal memberikan tangannya. Namun begitu tangannya menggenggam tangan Chani, seluruh tubuh Sae Ron terasa langsung tertarik dan bertemu dengan sesuatu. Kang Chani. Chani menarik Sae Ron cukup kuat hingga membuat Sae Ron berdiri dalam pelukannya sekarang. Chani memeluk erat pinggang Sae Ron, mungkin supaya ia tidak kabur. Perbedaan tinggi badan antara keduanya yang berjarak tak terlalu jauh, sekitar 8 cm itu membuat wajah mereka berdua sangat dekat sekarang. Sae Ron bisa dengan jelas melihat mata Chani.

Who is My Angel?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang