"Aturan tidak pernah memandang kasta, aturan ada untuk dilaksanakan."
-Indah Anastasya-
Pagi ini Indah sengaja datang lebih pagi. Hari ini dia piket Osis untuk menertibkan kedisiplinan yang sudah tertulis diaturan sekolah ini.
Indah meletakkan tas miliknya kedalam kelas terlebih dahulu. Setelah itu Indah menunggu dilapangan. Hari ini Indah ditemani oleh Bimo, Alana dan juga Reno sebagai anggota Osis lainnya.
Indah Anastasya merupakan contoh murid teladan disekolah ini. Selain cantik, disiplin, dia juga tegas menjalankan tugasnya sebagai seorang ketua Osis.
Indah memandang arloji miliknya. Sudah menunjukkan pukul 7. "Ren, gerbangnya ditutup aja. Udah jam 7." ucap Indah kepada Reno.
Reno baru saja melangkah mendekati gerbang, tiba-tiba sebuah motor melewati begitu saja. Reno menghembus napas pelan. Lalu kembali menutup gerbang.
Daniel melewati Indah begitu saja. "Kamu mau kemana?" tanya Indah. "Yang terlambat harus menunggu disini." ucap Indah sekali lagi.
"Udahlah Ndah, itu Kak Daniel. Ngak usah lo tegur kayak gitu, bisa-bisa lo kena marah. ucap Alana. "Lo tau ngak orang tua Kak Daniel itu yang punya yayasan sekolah ini." ucap Alana sekali lagi.
Indah melangkahkan kaki tanpa takut. Dia berdiri menghadap laki-laki didepannya itu. "Aturan tidak pernah memandang kasta, aturan ada untuk dilaksanakan." ucap Indah lantang.
Daniel menatap gadis didepannya itu. "Berani lo sama gue." ucap Daniel. Sorot matanya menatap tajam kearah Indah. "Jangan sekali-kali lo bikin masalah sama gue, karna gue ngak akan segan-segan buat perhitungan." Daniel menunjuk dengan jari telunjuknya kearah muka Indah.
Pak Hamdan. Guru BK yang selalu menangani murid-murid nakal. Baru saja keluar dari ruang guru. "Daniel, Daniel--- selalu saja kamu terlambat." ucap Pak Hamdan. Menggelengkan kepala. Pusing memiliki murid seperti Daniel.
"Coba kamu contoh Indah. Masa kamu kalah sama junior kamu. Liat dia, selalu berpakaian rapi, tidak terlambat dan tertib dengan aturan sekolah."Daniel menatap enggan gadis yang dimaksud Pak Hamdan.
"Kalau begitu Indah sama teman-teman kamu boleh pergi ke kelas. Daniel biar saya yang urus." ucap Pak Hamdan.Indah dan teman-teman Osisnya pergi. Sedangkan Daniel lagi-lagi menjalani hukuman keliling lapangan.
Cowok tinggi, berkulit putih, blesteran Spanyol-Indonesia.
Laki-laki itu menatap sinis pada Indah yang berjalan menuju kelasnya. "Liat aja jangan salahin gue karna lo yang mulai." ucap Daniel.****
Bel istirahat berbunyi. Hari ini Indah sengaja tidak pergi kekantin. Dia membawa bekal dari rumah. Bunda sengaja memasak untuknya. Bundanya juga berpesan, jangan menghamburkan uang untuk hal yang tidak begitu penting.
"Lo mau ikut ke kantin Ndah?" tanya Mila.
Indah tersendiri ramah. "Ngak Mil, gue bawa bekal dari rumah. Bunda sengaja masakin ini." balas Indah.
Mila berlalu meninggalkan Indah dikelas. Saat ini hanya ada Indah seorang didalam kelas. Dia membuka kotak bekalnya. Mendapati nasi goreng dengan telur mata sapi.
Memang, Indah berasal dari keluarga yang kurang berada. Ayahnya sudah meninggal sejak dia dalam kandungan. Sedangkan sekarang, dia hanya hidup bersama dengan Bundanya.
Hitung-hitung untuk mengurangi biaya pengeluaran. Indah membawa bekal dengan menu seadanya. Uang saku satu harinya duapuluh ribu, lumayan kalau ditabung untuk keperluan sekolahnya.
"Pantes gue ngak liat lo, ternyata ngurung diri dikelas." ucap Daniel. Membuat Indah terkejut dengan kedatangannya.
“Gue ingetin lo, jangan pernah sok lo. Walaupun elo yang jadi Ketua Osis disekolah ini, jangan pernah berlakuin aturan ke gue.” ucap Daniel sekali lagi. “NGERTI NGAK!!” bentak Daniel.
Sekali lagi. Indah dibuat kaget.
“Jadi lo lagi, cewek yang bikin gara-gara terus sama Daniel.” kali ini Sabrina. Gadis bertubuh sexy, dengan rok diatas dengkul dan memakai baju seragam ketat. Menghampiri kearah Indah.
“Ck, udah sekolah di SMA. Masih aja bawa-bawa bekal.” Sabrina tertawa.
Indah mencoba menatap kearah gadis itu. “Emang apa masalah lo?” tanya Indah. “Ngak ada tulisan dilarang membawa bekal disekolah.”
Sabrina menatap tak percaya kepada adik kelasnya itu. “Lo berani sama gue? GUE INI SENIOR LO!!” teriak Sabrina.
“Gue ngak takut selagi gue bener. Gue juga bakal ngelaksana'in tugas gue sebagai Ketua Osis.” napas Indah terengah setelah mengatakan kalimat itu.
Beberapa siswa dari kelas lain mulai berjubel dikelas XI IPA 2.
Sabrina kehilangan kesabaran. “Ini balesan gue.” ucap Sabrina. Dia menumpahkan nasi goreng dibekal yang Indah bawa dari rumah. Sekarang nasi goreng itu berhamburan. Mubazir.
Daniel mendekat kearah Indah. Cowok itu semakin mendekatkan wajahnya kepada Indah. “Seperti yang gue bilang. Sekali lo cari masalah sama gue, gue ngak akan segan-segan buat bikin perhitungan sama lo.” ucap Daniel. “Kita liat lo bakalan tetep ngelaksana'in tugas lo itu sebagai Ketua Osis pengatur atau lo bakalan rasain diri lo sebagai next target.”
****
“Parah lo man. Masa sama adik kelas, lo bentak kek gitu tadi.” ucap Eza.
Daniel tidak membalas. Hanya ada tatapan datar diwajah. Mereka sedang berada di rooftop. Tidak sembarang orang yang bisa datang disini. Kecuali mereka.
Rooftop biasa dijadikan tempat mereka bersantai.
“Eh buset gara-gara lo tuh Bis.” ucap Ryan. Melempar botol air pada Bisma.
“Eh anjing ngangetin gue aja. Enak-enak dengerin lagu dangdut juga.” protes Bisma.
Iwan dan Bisma sibuk mendengarkan lagu dangdut dengan menyambungkan ponsel dengan mp3 yang Iwan bawa dari rumah.
“AMBYARR TERUSSS!!!” ucap Ryan. Nyengir.
“Kalau bukan Bisma nih, ngak bakalan ada kejadian kek tadi.” ucap Eza. Lalu meneguk minuman fanta yang dibawanya.
“Terus aja terus... Gue aja yang salah muluk.” balas Bisma.
“Yee, emang lo salah. Gue ngak mau lah deket-deket lo.” ucap Iwan. Berpindah tempat duduk yang sebelumnya bersama Bisma, sekarang duduk bersebelahan dengan Eza.
“Ampun dah punya temen pada doyan banget hujat gue.” gerutu Bisma.
Eza, Ryan dan Iwan serempak menertawakan Bisma.
“Eh Nil, gue saranin ya. Jangan sampek lo kelewatan bikin perhitungan sama Indah.” ucap Eza.
“Gue ngak tau, liat aja entar.” balas Daniel.
Akhirnya bisa update lagi 😊
Pada kangen Daniel Marletto ngak nih?
Spam comment mau lanjut kapan lagi?
Jangan lupa vote ya!Sekalian author mau promo cerita baru 🤗 baca ya
👉 Gerhana 👈
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Boy (MSB)✔
Teen FictionTampan, kaya disukai banyak wanita seusianya. Dia adalah Daniel Marletto. Cowok XII IPA 8. Tidak mahir dalam pelajaran sekolah, tapi selalu membuat ulah. Berbeda dengan gadis yang bernama Indah Anastasya. Cewek ber-IQ tinggi. Berbanding terbalik den...