Be Patient

24 5 0
                                    

Pada keesokan harinya, Rian lebih bangun lebih awal karena harus menyiapkan sarapan untuk ibu dan adiknya bernama Rama yang baru berumur 10 tahun.

Keadaan rumah yang sangat memprihatinkan, dinding biliknya hampir roboh, atap dari daun kelapa, serta tempat tinggal nya pun jauh dari pemukiman warga, dekat hutan yang angker.

Udara yang dingin, serta minim nya makanan membuat Rian harus mengatur makanan seadanya, ibunya tidak bisa membantu karena demam, pekerjaan ibunya hanya mencari sisa- sisa sampah plastik dan lainnya ( pemulung )

"Mah, kita hanya punya Ubi sama  garem" ucap Rian

" uhuk.. uhuk.., maaf ya nak, kemarin ibu belum menjual rongsok, kemarin ibu kecapean" sahut sang ibu.

" Rama mau nya makan dagiing" balas Rama dengan merengek..

" sabar nak, nanti kalo kondisi ibu agak mendingan kita beli daging ya.. uuuhuk.. uhuuk."

Setelah mereka makan Rian dan Rama berangkat sekolah, tidak lupa salam kepada ibunya supaya berkah.

"Rian berangkat dulu ya mah,

"Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam..."

#DIRUMAH ROSITI#

Tiit...tiit alarm berbunyi, kamar Rositi yang hangat membuatnya malas untuk bangun tidur.

Setelah 5 menit tak kunjung bangun, ibunya pergi ke kamar Rositi untuk membangunkan nya.

" Ros bangun, dah jam 9, masa mau tidur terus, cepetan  "

"Lah jam 9 mah? Mampus kesiangan gw, " ucap Rositi penuh khawatir.

Seketika Rositi melihat jam ternyata masih subuh.

" yah mamah kok jail sih baru aja jam 6, Ros kaget setengah mati mah" ucap Rositi menghela nafas.

" hhhhh.... habis kamu susah dibangunin, cepetan gih mandi habis itu sarapan" balas ibunya sambil menahan tawa :D

Lalu Rositi pergi mandi dan siap siap pake seragam, tidak lupa sarapan dulu.

" mah, lauknya ada apa aja?"

" mamah udah masak semur daging kesukaan kamu, biar semangat nanti disekolah"

" yeey makan enak, makasih mah perhatian banget deh"

" jangan lupa cuci tangan dulu" sahut ayahnya.

" iya pa.."

"Nanti ibumu yang nganter sama jemput nanti sekolah, soalnya ayah kerja dulu.."

" hmmm" jawab Rositi mengangguk.
Setelah sarapan, Rositi dan ibunya berangkat ke sekolah naik mobil.

Bunyi bel sekolah 5 menit lagi, Rian masih ada waktu untuk berkeliling sekitar sekolah, lingkungan sekolah yang luas, terdapat lapangan upacara, ruang aula, dan lapang olahraga  membuat Rian hampir tersesat.

( Rian bisa bersekolah di tempat ini karena mendapat beasiswa yang tidak mampu.. )

Seketika Rian berjalan jalan, dia melihat kearah gerbang sekolah, gerbang pun ramai banyak orangtua yang mengantar anaknya kesekolah. Ada yang diantar naik motor, bahkan ada yang pake mobil, ada juga siswa yang naek angkot.

Siswa yang lain ada terpesona melihat murid idol di sekolahnya, diantaranya murid pintar, ganteng, cantik serta anggota OSIS.

Para murid terkagum ketika Rositi melewati gerbang karena kecantikan, dimulai dari rambutnya hitam pekat, matanya yang menusuk hati, tubuhnya yang ramping, membuat semua laki laki merasa ingin mendekati nya, tapi bukan sembarang orang yang bisa mengobrol dengan nya, hanya orang yang mempunyai kelebihan saja yang mau dia tanggap.

" wuihh cakeep nya, rasanya gw mau nembak Ros.." ucap Bagas.

" jangan ngimpi kalo lo mau deketin dia gas, cueknya minta ampun" sahut Asep.

" gw syukur bisa sekelas sama dia, jarang jarang kelas kita kedapetan cewe kayak dia" nyinyir Bagas.

" iya bener, kalo siswa yang lain sih ngiri pada mau masuk kelas kita aja harus ngantri dulu di luar cuman mau liat Rositi doang." Balas Asep.

Bel pun berbunyi, semua murid diharap memasuki kelas dan memulai pelajaran..

Maaf kalau update ceritanya gak nentu.

Tergantung mood nya aku sih
Kalo kepikiran mau nulis ya langsung gas wkwk.

Walaupun yang baca cuman beberapa tapi aku merasa seneng bisa mencurahkan ide ku pada sebuah karya, hmm.

# BERSAMBUNG #

Simple BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang