Persaingan

16 3 0
                                    

Semua siswa duduk dibangku masing masing, tempat duduk Rian yang berada di pojok paling kanan dekat jendela merupakan tempat yang nyaman bagi penyendiri.

Salah seorang siswi berteriak bahwa ada PR matematika, murid lain yang belum mengerjakan pun panik karena guru matematika merupakan guru killer sekolah ini. Jika PR belum selesai ya udah, siap siap ngelap WC.

" Ros, hehe boleh nyontek yah" ucap Dinda, teman sebangku nya Rositi.

" dasar kamu, emang kemarin kamu ngapain aja.."

" ngak ada cuman nongkrong sama temen doang sampe malem, boleh niron ya pleasee..." jawab Dinda sambil mengeluarkan mata kucingnya.

" yaelah, sudah ke berapa kalinya kamu lupa PR terus"

" kalo soal matematika aku menyerah, susah hitungan sama rumusannya itu" jawab Dinda

" iya deh, tapi ini yang terakhir, kalo kamu lupa ngerjain PR lagi, aku gak bakalan kasih contek"

" nah gitu dong sesama teman harus saling tolong menolong hehe.."

" tolong menolong apaan kalo soal nyontek mah.." jawab Rositi

Ketika seisi kelas rame gara - gara ngebahas PR, terkecuali Rian hanya bisa terdiam melihat teman lainnya mondar mandir sibuk nyari contekan, kondisi kelas seperti kapal pecah.

Lalu guru pun datang ke kelas, para murid pun buyar menduduki bangku masing masing.

" Baik anak anak, PR yang kemarin sekarang dikumpulkan di meja guru."

Mendengar hal itu siswa yang belum beres mengerjakan PR nya terpaksa dikumpulkan, setelah PR dikumpulkan, ibu guru menulis lagi soal PR di white board.

" Nah PR kalian semua sudah dikumpulkan, sekarang jawab soalan PR ini, yang mengerjakan PR ini pasti tahu jawabannya, karena ibu lihat dari kejauhan masih ada anak yang mengerjakan PR di kelas."

" waduh ini guru bener bener dah" ucap Dinda.

" tadi kamu udah beres belum ngerjain nya?" Tanya Rositi

" baru setengah Ros, yah gimana nih"

" mampus, makanya kalo pulang sekolah langsung kerjain PR.." ejek Rositi.

" yeey jangan gitu dong, ntar kalo kepanggil ngisiin soal bantu aku , Ros kan cantik, baik lagi yah yah yah.." Balas Dinda sambil ngerayu.

" ya terserah nanti, aku bantu doain aja, hihih..."

" canda, bakal ku bantu kok" balas Rositi

" hilih bikin gugup aja" bales Dinda

" Sambil ibu nilai PR kalian, yang dipanggil namanya mengisi soal di depan"

" Asep isi rumus ini. Berapa luas jika p= 12 m dan l= 8 m? "

" 12 x 8 = 96 bu..

" hmm betul, kembali ke bangku."

Setelah beres di tes kedepan, ibu guru membagikan hasil PR, Hasilnya banyak nilai yang dibawah angka 60.

Ya ibu umumkan nilai PR yang tertinggi, tapi disini nilai yang tertinggi ada 2 nilai yang sama.

Yang pertama nilai tertinggi diperoleh Rositi nilainya 93,00..

Tepuk tangan yang meriah seisi kelas, karena memang Rositi mahir dalam pelajaran matematika, yang mengherankan kenapa ada 2 orang yang nilainya sama, padahal gak ada yang bisa menyaingi Rositi dalam pelajaran matematika.

Siswa pun heran siapa yang berani beraninya bisa menyaingi idol kelas tersebut.

Dan yang kedua memperoleh nilai yang sama 93,00( ibu guru sambil melirik lirik muridnya) yaitu Rian dia mempunyai nilai yang sama dengan Rositi.

Seluruh murid pun tertuju pada Rian yang terdiam dan penuh heran. Rositi pun melihat kearah Rian penuh kesal.

" Bagaimana mungkin kualitas belajar ku kalah sama dia. " batin Rositi.

" Sudah diam semua, bagi yang nilai 60 kebawah bakal diremedial."

" waduuh harus remed, apes aku.." ucap Bagas

" mohon bersabar ini ujian" ledek Asep..

" gimana nilai mu Din, aman ama aja kan" ucap Rositi

" Duh nilaiku 58, asem dikit lagi" Balas Dinda

" haha, sayang banget selamat remed yaa.."

" seneng yah kamu kalo aku kena remed."

" enggak kok " balas Rositi sambil nahan tawa.

Nanti yang remed seusai sekolah jangan dulu pulang, sekarang pelajaran olahraga, semuanya pergi kelapang...

Baik buu.....

#BERSAMBUNG#








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Simple BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang