Merelakanmu
A sasuhina story
Written by akashi_officialDisclaimer©Naruto belongs Masashi Kishimoto
.
.
Vote dulu sebelum membaca
.
.
.
.
Mengapa sasuke mengajaknya pergi?apa itu suruhan dari kaa-saannya? itu pasti suruhan dari kaa-sannya, sasuke tak mungkin mengajaknya tanpa sebab.
Hinata masih duduk dan melamun memikirkannya hingga waktu menunjukkan 06.30 pm.
tok tok tok
Hinata tersadar dari lamunannya tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya kemudian ia menatap jam weker yang berada di atas nakas. dan...
"DEMI JASHIN AKU HARUS SIAP-SIAP!!" hinata yang tergopoh-gopoh mengambil pakaian bersih dan segera menuju kamar mandi. Hinata melupakan orang yang mengetuk pintu kamarnya itu.
hinata memakai sweater berwarna hitam, dengan celana berwarna navy dipadu dengan sepatu flat berwarna putih.
hinata tak suka dengan higheels tinggi, membuatnya sulit untuk berjalan dan akhirnya berakhir dengan kaki keseleo, ia tak peduli jika dikatai mijikai (pendek).
Kemudian dia memakai polesan make up tipis menjadi penutupnya.
Ia melihat dirinya didepan cermin. "Kurasa ini sudah pas"
Hinata mengambil tas selempangnya yang didalamnya hanya ada ponsel, dompet, parfume, dan tissu mini. Kemudian ia bergegas keluar namun saat membuka pintu kamarnya, hanabi berada di depan nya.
"Nee-chan mau kemana?, tadi saat aku mengetuk pintu kamar nee-chan kenapa tak dibuka?"
"Anoo..nee-chan pergi keluar sebentar, tadi nee-chan masih dikamar mandi jadi tak mendengar suara ketukan pintu darimu..dan apa hanabi-chan butuh sesuatu?"
"Ehehe sebenarnya aku ingin mengerjakan pr ku dengan nee-chan..karena ada soal yang tak ku mengerti.."hanabi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Ano..gomen hanabi-chan sepertinya sekarang nee-chan tak bisa belajar denganmu...jadi sekarang nee-chan pergi dulu..tpi klo nee-chan pulang cepat pasti akan belajar denganmu nanti.."ucap hinata tersenyum
"Baiklah.."jawab hanabi dengan lesu seraya pergi dari pintu kamar hinata kemudian kembali kekamarnya.
TIN..TIN
Hinata yang mendengar suara klakson mobil pun segera turun. saat hinata sudah berada didepan pintu mobil sasuke ia terkejut saat sasuke membuka jendela mobil depan miliknya.ia melihat gadis musim semi itu duduk disamping sasuke dengan senyum mengejek...
"Maaf aku diajak sasuke-kun di acara kalian"ucap sakura dengan mengamit lengan sasuke
Hinata yang mendengar itu hatinya seperti ditusuk ribuan belati tak kasat mata. bagaimana bisa sasuke mengajak gadis ini bersamanya?, ternyata dugaan hinata benar. Sasuke mengajaknya pasti karena terpaksa, karena itu suruhan dari kaa-sannya.
"Sampai kapan kau mau berdiri disana Hyuga!" sasuke menatap tajam hinata agar segera masuk ke mobil nya
"H-ha'i"
hinata membuka pintu mobil bagian belakang kemudian duduk menatap pasangan yang tampak serasi didepannya..
Sepertinya ia akan menjadi pengganggu saja jika ia tetap mencintai sasuke dan berada di antara mereka.Apakah lebih baik ia membatalkan tunangannya dengan sasuke. Dan melanjutkan studynya di Swish sebagai dokter disana?...
"Kau! Turun sekarang!"hinata tersadar dari lamunannya kemudian turun dari mobil sasuke.
"Sasuke-kun apakah kita makan malam disini?"
sakura bergelayut di lengan sasuke, namun sasuke tak merasa risih maupun ingin melepaskan gadisnya itu. Dan malah menggenggam tangan sakura, untuk masuk ke restoran bernuansa eropa tersebut.
Hinata yang ditinggal sendirian hanya bisa memendam rasa sakit dihatinya.
Namun ia berusaha terlihat kuat dengan mengubah raut wajahnya menjadi datar.sebelum sasuke mengajak sakura memasuki restoran, ia memberitahu hinata bahwa mereka berada di meja no.18. Ya!, yang memesan meja itu adalah ibu sasuke, meja itu dikhususkan untuk sasuke dan hinata sebenarnya.
Tapi sasuke tak memperdulikan kaa-sannya itu, dan malah mengajak sakura bersamanya.
Pasangan sasusaku itu sudah menemukan tempat duduk dengan dua meja. Posisi mereka duduk saling berhadapan, sedangkan hinata masih mencari mereka diantara sekian banyak orang yang berada di tempat itu.
Ia memutuskan untuk bertanya pada pelayan agar bisa menemukan mereka.
"Anoo..permisi tuan, dimana letak meja no.18?"
"Ada di sebelah sana nona, mari saya antarkan"
"a-arigatou tuan"
Seorang pelayan pria mengantarkan hinata dimana letak meja no.18 itu..
Hinata sudah melihat sasuke dan sakura dari beberapa meja. Kemudian ia menyuruh pelayan itu mengantarkannya sampai disini saja, kemudian ia berjalan menghampiri pasangan itu.
"Maaf, aku sulit untuk menemukan kalian" wajah hinata sedikit sendu saat melihat sasuke tak memperdulikannya
Hinata masih berdiri, posisinya diantara sasuke dan sakura.
ia merasa seperti menjadi pengganggu, dan perusak hubungan diantara mereka.
Sebenarnya apakah ia salah mencintai sasuke?
Apakah salah jika ia sedikit egois agar sasuke menatapnya?
Apakah pada akhirnya hinata akan menyerah secepat ini?
atau mungkin ini akhir dari perasaannya pada sasuke?
Mungkin jika melepaskannya pada gadis yang ia cintai...itu akan membuatnya bahagia...
Bersambung...
Publis 8 juni 2018
Revisi 4 juli 2019Silahkan tinggalkan jejak nya agar author dapat melihat apresiasi kalian terhadap cerita ini
Sekian arigatou( ' ▽ ' )ノ
KAMU SEDANG MEMBACA
Merelakanmu
Fanfic[[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]] Cinta sepihak mungkin menyakiti satu pihak tanpa melibatkan pihak yang lain. Jalan yang terbaik untuk lepas dari cinta sepihak ini adalah menyerah dan merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan pilihannya. Rate :...