Merelakanmu
A sasuhina story
Written by akashi_officialDisclaimer©Naruto belongs Masashi Kishimoto
.
.
Vote dulu sebelum membaca
.
.
.
.
Hinata keluar dari restoran itu dengan berlinang air mata..
Dia memesan taksi kemudian pergi ke salah satu tempat.
Tempat itu adalah sebuah taman. Tempatnya Berada tak jauh dari restoran eropa tersebut.
Hinata turun. Membayar taksi yang ia tumpangi kemudian duduk disalah satu bangku taman itu.
Melihat sekeliling yang tampak sepi karena malam hari.
Kemudian meluapkan amarahnya dengan berteriak semampunya..
"hei, Kau gadis bodoh. Jangan sembarangan berteriak ditempat umum kau mengerti?!. "
"tempat ini bukan milik nenekmu kau tahu?!. Dasar gadis bodoh dan cengeng"
Hinata sontak kaget dengan seorang pria yang tiba-tiba datang dihadapannya.
Pria itu adalah Uzumaki Naruto. Pria dengan penampilan berandalan, namun memiliki kharisma dan ketampanan yang dapat membuat wanita manapun berteriak histeris.
"maaf kan aku. Aku akan segera pergi tuan"
Hinata bergegas pergi namun pria itu hanya menatapnya dan melihat dari kejauhan.
Otak hinata masih memutar memori kejadian dimana sasuke dengan kekasihnya. Hingga tanpa sadar dia berjalan sampai di bibir jalan. Kemudian sebuah mobil melaju dengan kencang hingga membuat tubuh hinata terpental.
Orang orang yang melihat pun segera mengerubungi tempat kejadian itu.
Naruto yang berjalan pun berhenti. Dia melihat orang orang mengerubungi sebuah kecelakaan naas itu.
Dia teringat hinata yang kebetulan jalan ke arah yang sama.
Tak mungkin jika gadis bodoh itu bunuh diri. Tapi rasa penasarannya membesar dan ikut melihat siapa yang mengalami nasib naas itu.
Sedikit berlari dan meminta orang orang untuk minggir.
DEG
Benar dugaannya. Dengan segera dia mendekat dan meletakkan kepala gadis itu dipahanya.
"gadis bodoh! Bangun! Baru saja kita bertemu dan kau sudah bunuh diri hah!"
Hinata yang setengah sadar menatap wajah seorang pria yang mengomel tak jelas di hadapannya. Ia tak mendengar apapun, pendengarannya berdengung.
Hingga kesadarannya menghilang dan ditelan oleh kegelapan.
"apa yang kalian lihat?! Cepat panggil ambulan!"
Naruto panik. Tapi kenapa ia panik? Gadis dipangkuannya ini bukanlah siapa-siapanya. Tapi, kenapa ia merasa harus menolongnya?
Singkirkan pikiran bodohmu naruto. Kau harus menyelamatkan anak orang yang sekarang mengalami kecelakaan. Bukan malah bergelut dengan pikiran tak jelas.
Tak lama sebuah ambulan pun datang. Naruto segera menggendong hinata dan meletakkannya pada bankar ambulan.
Ia ikut duduk didalam mobil ambulan. dengan memegang tangan hinata, Menyalurkan rasa kekhwatiran yang tak dapat dijelaskan.
15 menit ambulan sampai dirumah sakit. Pekerja rumah sakit segera mendorong bankar hinata menuju ruang UGD.
Naruto berhenti didepan pintu UGD. Setelah itu duduk disalah satu kursi rumah sakit dengan rasa khawatir yang tak kunjung hilang.
Noda darah dibajunya tak ia hiraukan. Saat ini adalah yang terpenting gadis bodoh itu harus selamat. Dia menelfon salah satu tangan kanannya.
"Halo, lee. Segera bawakan tas ku kemari. Posisi ku di RS.××× "
Naruto memutuskan sambungan panggilan.
Penampilan berandalan naruto adalah sebuah kedok agar dia bebas keluar tanpa dikerubungi oleh paparazi.
Sebenarnya naruto adalah seorang CEO perusahaan lokomotive yang terkenal di jepang. Perusahaan terbesar ke dua setelah uchiha.
Tak lama lee datang dengan sebuah tas kantor yang ditangannya. Lee terkejut melihat ada noda darah dipakaian yang tuannya pakai.
"Tuan, apa yang terjadi dengan anda? Kenapa bisa ada noda darah dipakaian anda?"
"kau tak perlu khawatir lee. Aku tak apa. Hanya saja, ada seorang gadis bodoh yang mencoba untuk bunuh diri"
Naruto menghela nafas gusar. Sedangkan lee lega jika tuannya baik-baik saja.
Dokter pun keluar. Naruto yang duduk langsung berdiri menghampiri.
"apa anda keluarga pasien?"
"tidak, tapi saya temannya. Tolong sampaikan ada apa?"
"begini, pasien harus segera dioperasi. Kami membutuhkan persetujuan dari pihak keluarga untuk-"
"lakukan! Saya akan menghubungi keluarga nya. Jadi dokter tak perlu khawatir. Cepat lakukan tindakan yang perlu dokter lakukan! Saya akan membayar biaya operasi itu sebesar apapun!"
"tuan sabar... Dokter itu-"
"diam lee!"
Naruto emosi. Dia takut hinata tak selamat.dia Memejamkan mata, menghembuskan nafas perlahan dan kembali mengatur emosinya itu.
"lee! Cepat cari tahu nomor keluarga gadis itu!"
"baik tuan. saya permisi undur diri"
Lee tak habis pikir dengan kelakuan bossnya yang seenaknya itu. Namun apalah daya, dia tetap harus mematuhinya.
Para suster dan dokter yang menangani hinata segera memindahkannya ke ruang ICU, untuk segera di operasi.
Naruto menatap ruang ICU yang menyalakan sebuah lampu berwarna merah tanda operasi berlangsung.
Bersambung...
Publis 13 juli 2019
Hoho gimana chap ini? Silahkan komentar dibawah ini.
Vote cerita ini agar author dapat melihat sebesar apa apresiasi kalian untuk tetap melihat kelanjutan cerita ini.
Sekian arigatou 'v'/
KAMU SEDANG MEMBACA
Merelakanmu
Fanfic[[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]] Cinta sepihak mungkin menyakiti satu pihak tanpa melibatkan pihak yang lain. Jalan yang terbaik untuk lepas dari cinta sepihak ini adalah menyerah dan merelakan orang yang kita cintai bahagia dengan pilihannya. Rate :...