Seorang gadis kecil tampak berlarian ditengah hamparan rumput luas dengan bunga-bunga kecil disetiap helaian daunnya yang terlihat cantik ketika diterpa angin. Gadis kecil itu tampak tertawa ringan bersama bocah lelaki yang berlarian tidak jauh darinya yang tampak mengejarnya. Mereka terus berlarian hingga mereka terduduk dibawah sebuah pohon dengan semilir angin menerbangkan beberapa helaian daunnya. Gadis kecil itu tampak memperbaiki dress selutut yang ia gunakan sedangkan bocah lelaki itu hanya tersenyum sekilas melihat sang gadis kecil sedikit menepuk-nepuk ringan bagian bahunya."Bukankah ini menyenangkan?" Sang gadis kecilpun menoleh kearah suara itu
"Maksudmu?"
"Berada di hamparan rumput luas dengan semilir angin yang menerbangkan anak-anak rambutmu, ketika kau telah lelah kau bisa duduk dan bersantai dibawah pohon ini sambil menikmati keindahan yang lain"
"Dan setelah itu kau bisa terlelap karena saking nyamannya" sang bocah kecilpun tertawa mendengar jawaban gadis kecil disampingnya, benar-benar jawaban yang tidak disangkanya . Setelah percakapan singkat itu mereka kembali terdiam sambil memejamkan mata, menikmati suasana dan memikirkan apapun disetiap benak mereka, hingga membuat sang gadia kecil menoleh kembali le arah suara disampingnya"Bunga apa yang kau sukai?"
"Bunga?"
"Iya, bunga. Misalna bunga lily, tulip atau apalah yang kau sukai"
"Aku menyukai semua bunga"
"Semua bunga?"
"Iya semua bunga. Kau tahu mereka sangatlah cantik dengan berbagai warna dan jenis mereka. Mereka cantik dalam bentuknya masing-masing. Itulah mengapa aku ingin memiliki kebun bungaku sendiri dengan berbagai macam bunga yang akan aku tanam nantinya"
"Begitu yah, semua bunga rupanya"
Mereka tampak terdiam untuk sementara, kembali menikmati semilir angin yang menimpa mereka, sampai suara gadis kecil itu kembali terdengar
"Bagaimana denganmu?"
"Maksudmu?"
"Bunga apa yang kau sukai, hanya penasaran"
Bocah lelaki itu tampak terdiam dan berpikir sejenak, kemudian menoleh ke arah gadis kecil itu
"Kau"
"Hm?"
"Bunga yang aku sukai adalah kau"
"Aku? Aku kan bukan bunga, yang aku tanyakan adalah"
"Menurutku kau adalah salah satu dari mereka. Entah mengapa melihatmu mengingatkanku pada bunga mawar"
"Mawar?"
"Kau cantik dan lebut, namu disatu sisi kau juga tangguh, itulah kenapa aku menyamakanmu dengan mawar. Tapi aku tidak tahu apakah aku menyamakanmu dengan mawar atau aku malah menyukaimu"
Bocah lelaki itu memandang gadis kecil itu dengan lembut, sementara sang gadis kecil menatapnya dengan sedikit gugup. Dia tidak mengerti bagaimana jantungnya berdebar dua kali lipat dari biasanya
"Bisakah aku memanggilmu dengan little rose?"
"Little rose" gadis kecil itu sedikit terperanjat melihat sang lawan bicara kini tengah menatap ke arah depan melihat hamparan rumput yang ada dihadapan mereka.
"Iya, karena melihatmu mengingatkanku pada bunga mawar yang masih kuncup. Kebetulan ibuku mempunyai kebun bunga mawar jadi aku sedikit mengingat bentuknya"
"Kenapa dengan kuncup mawar"
"Karena, ketika ia telah mekar ia akan menjadi bunga yang sangat cantik, sama sepertimu, kau akan tumbuh menjadi gadis yang sanga cantik nantinya"
Gadis kecil itu sedikit menunduk menyembunyikan pipinya yang tengah bersemu merah.
"Baiklah, tapu hanya ketika kita berdua kau bisa memanggilku dengan nama itu"
"Tentu saja"Celyn membuka matanya. Lagi, mimpi itu dan bocah lelaki itu batinnya. Celyn sedikit mengusap wajahnya. Mimpi itu terus hadir didalam tidurnya. Dan setiap terbangun pasti mimpi itu hanya akan berhenti disitu. Dia tidak melihat mimpi yang lain. Entahka itu adalah potongan kenangan kecil Celyn ataupun hanya sekedar bunga tidur namun ia merasa bahwa gadis kecil dalam mimpi itu adalah dirinya. Dan nama panggilan yang hanya seseorang yang mengetahuinya kembali ia ingat kembali setelah sekian lama ia telah melupakan nama panggilannya untuk satu orang, sang pemberi nama, bocah kecil yang ada dalam mimpinya.
"Little Rose, nama itu, bocah itu, dimana sekarang?"
Mungkin hanya dia dan kesunyian yang hanya mendengar lirihan itu.Disisi Lain...
Pria itu tampak gelisah dalam tidurnya, peluh membasahi dahinya, tampak seperti kesakitan tengah dirasakannya. Dia ingin berteriak tapi tidak bisa, sampai mata itu terbuka, tampak menjelajahi seisi ruangan tempatnya berada. Memastikan dia berada ditempat yang aman, ditempat yang semestinya. Ia mengusap wajahnya gusar tampak sedikit menjambak rambut hitamnya yang sedikit memanjang. Nafasnya sedikit berat, mungkin karena mimpi yang dialaminya. Menenangkan dirinya ia kembali berbaring sambil menghembuskan nafasnya pelan, menutup mata dengan lengannya."My Little Rose..."
Bisiknya penuh kekhawatiran disertai kehampaan sarat kerinduan dan ketakutan sebelum ia kembali memejamkan mata dan masuk kedalam dunianya sendiri.
#
Akhirnya back lagii
Udah setahun kalau nggak salah,
Mohon maaf atas itu
Kesibukan yang hqq menjadikan beberapa ide tentang cerita ini jadi nguap sehingga butuh ilham lagi
Tapi bisa masukin sedikit cerita dlu nggak apa2 kali yahOh iya jangan lupa komen + votenya untuk cerita ini biar nantinya aku juga ada masukan buat kedepannya.
Mohon Bantuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Roses
RomanceIni adalah karya pertama saya jadi mohon bantuannya.... # Sesuatu memang datang tanpa kita sadari..... Takdir terus bermain dalam kehidupan manusia..... Apakah kita bisa mengubahnya? Atau malah mengikuti alur cerita takdir.....