Langit tampak mendung, menunjukan pukul 3 sore Nanda dan teman-temannya keluar kelas berjalan menuju gerbang sekolah.
"eh nan beruntung ya lo dideketin Bayu si cogan" tiba-tiba saja Feby bicara
"ngapain sih bahas Bayu gak penting, cogan dari hongkong muka kek pantat kuda gitu" menyilangkan tangan didada
"hati-hati loh entar benci jadi cinta"
"lo aneh banget cowok ganteng aja lo cuek in bingung gue, dasar kutub utara" Novi ikut-ikutan bicara
Uci mengerutkan kening bingung apa yang dimaksud Novi "kutub utara? Apaan dah"
Mereka bertiga kompak monoyor kepala Uci "jangan kelewatan bego ci"
Uci hanya memajukan bibir memang sudah biasa dia diperlakukan seperti itu, dia memang rada lemot juga paling pecicilan diantaranya mereka berempat.
Mereka becanda ketawa-ketawa gak sadar ada seorang cowok duduk dimotor merahnya yang terparkir diparkiran sekolah memperhatikan mereka.
Nanda memang jarang sekali ketawa disekolah walaupun begitu tidak mengurangi kadar cantiknya makanya banyak sekali cowok yang kepincut dengan dia.
"nan gue duluan ya" Novi melambaikan tangan kearah nanda dengan senyum manisnya yang hanya dibalas anggukan oleh Nanda.
"ikut gue aja nan kita kan searah, daripada lo sendirian disini" Feby gak tega meninggalkan Nanda sendirian disekolah yang mulai sepi.
"kagak, gue bentar lagi juga dijemput sans lah" mendorong Feby kedepan untuk masuk kemobilnya "husss pulang lo"
"WOY GUE PULANG YA, BABAY BIBEH" teriak Uci
"iya, dah pulang sana berisik" balas Nanda tak tahan dengan suara cempreng Uci, sekarang hanya tinggal Nanda yang ada digerbang sedang menunggu jemputan.
Nanda berpisah dengan teman-temannya karena mereka sudah lebih dulu dijemput sedangkan Nanda belum ada tanda-tanda dijemput.
Saat Nanda sibuk dengan hapenya tiba-tiba saja turun hujan membuatnya terpaksa berlari menuju pos satpam dengan pakaian sedikit basah.
"hujan" tersenyum sambil mengulurkan tangan menikmati rintik hujan.
Nanda sangat menyukai hujan dan senja menurutnya kedua hal itu menyenangkan membuat hatinya damai dan bahagia, hujan dengan aroma sejuknya sedangkan senja dengan warna jingganya.
Untung dia suka hujan dan senja coba kalo dia suka om-om kan ribet, apalagi kalo om-om yang punya istri makin ribet lagi wah gak bisa bayangin deh
Sesederhana itu kebahagiaan Nanda hanya dengan hujan, senja dan yang berhubungan dengan Korea saja sudah membuatnya senang. Tapi tidak dengan hatinya begitu sulit untuk diluluhkan.
Tiba-tiba seorang cowok berdiri didepannya dan menyapa membuat Nanda terloncat kecil merasa kaget.
Untung tuh cowok gak sempat ditonjok saking terkejutnya
Nanda berkacak pinggang bersiap2 memarahi cowok didepannya "ngapain sih lo ganggu gu--"
Bicara Nanda menggantung karena jari telunjuk cowok itu menempel dibibirnya "sutt gak usah marah-marah"
Kenapa hari-harinya selalu diganggu terong cap lalat
Kesel? Tentunya
Marah? Pasti
Bagaimana tidak coba kalian pikir setiap hari diganggu siapa coba yang gak gondok
Tapi beda halnya dengan sekarang, ya dia merasakan ada sesuatu yang berbeda
Dia tidak tau kenapa tiba-tiba muncul getaran hebat saat tangan Bayu menyentuh bibirnya padahal kan kemaren-kemaren itu dia merasa biasa saja ketika mereka bertemu bahkan merasa benci tapi sekarang kenapa gini.
Apa mungkin Nanda mulai membuka sedikit hatinya, apa mungkin Nanda mulai menyukai Bayu si terong ganteng tapi aneh ini.
Nanda hanyut dalam lamunannya memikirkan kenapa bisa begini. Bayu bingung memandangi Nanda yang sedang melamun berapa kali dia memanggil nama Nanda tapi tidak ada jawaban sama sekali sampai akhirnya Bayu berteriak.
"eh kucing" Nanda kembali kaget dan menabok Bayu
Untung Bayu cuma ditabok doang gak ditonjok kan kasian muka terong mulusnya hehe.
Bayu meringis kesakitan karena tabokan keras dari Nanda "elah mba kaget ya kaget aja gak usah sambil nabok" mengelus elus kepalanya
"B O D O" balasnya sambil melotot, "siapa suruh ngagetin gue"
"siapa suruh lu ngelamun" balasnya
Nanda tidak membalas perkataan Bayu dia males berdebat karena hatinya sedang damai karena hujan.
Mereka sama-sama diam menatap hujan lurus tidak ada yang membuka suara.
Hujan mulai berhenti tapi jemputan Nanda belum juga datang dia melirik jam ditangan menunjukkan hampir jam 4 sore merasa gelisa kenapa belum dijemput.
Bayu melirik menyadari perubahan diwajah Nanda pun berjalan meninggalkan Nanda sendiri, membuat dia mengerutkan kening menatap kepergian Bayu tidak mengerti.
"lah aneh bener tu terong kek jailangkung aja"
Tiba-tiba Bayu dengan ninja merahnya berhenti didepan Nanda dan tentunya dengan senyuman andalannya.
Ya senyuman yang selalu bisa bikin cewek-cewek kek ikan kekeringan
"naik" sambil memberikan helm satunya yang selalu dibawanya padahal dia tau gak ada juga yang dia bonceng tapi kan siapa tau diperlukan contohnya kali ini.
Nanda hanya menatap datar tidak menanggapi, sampai akhirnya Bayu buka suara "udah gak usah banyak mikir, gue yang nganter pulang udah sore gini" memarik tangan Nanda agar menaiki motornya
Tidak tau kenapa Nanda diam saja saat ditarik Bayu, tiba-tiba seperti anak kecil yang baik selalu menurut apa yang dibilang ibunya.
"nih pake entar masuk angin" memberikan jaketnya
Dijalan mereka sama-sama diam seperti orang puasa bicara saja tidak ada satupun kata keluar dari mulut mereka sampai akhirnya sampai.
Nanda dengan cepat turun dari motor Bayu, menghadap kearah cowok itu "jaket lo entar gue balikin, mau gue cuci dulu"
"yang bersih ya bi jangan sampai rusak" bicaranya sambil cengengesa, "iya iya gak usah manyun gitu" sambil menepuk-nepuk puncak kepala Nanda karena melihat perubahan diwajahnya ketika dipanggil bibi.
"ngapain lo masih disini udah pulang sono" mengayunkan tangan mengusir Bayu "oh iya makasih" berbalik menuju gerbang dan masuk meninggalkan Bayu
Bayu melajukan motornya meninggalkan rumah itu, Nanda menatap kepergian Bayu sambil senyum.
🌹🌹🌹🌹
See you❣️
![](https://img.wattpad.com/cover/150530480-288-k891586.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bayunanda
Teen FictionBayu Aditama anak XI ipa 2 si ketua osis SMA Pelita terkenal dengan kegantengannya, baik dan murah senyum menjadikannya idola sekolah Nanda Amalia Putri anak XI ipa 1 si gadis paling cantik yang terkenal cueknya minta ampun, gak ada laki-laki yang b...