Part 6

675 32 3
                                    

Happy reading...

۩۩۩

Tok...tok...tok

"Masuk."

"Maaf Buk saya telat," ucap Azrah merasa bersalah.

"Kamu bisa masuk, tapi lain kali saya tidak akan memberi kamu masuk lagi jika telat, kamu mengerti Azrah."

"Iya buk." Azrah beralih dari pintu dan duduk dibangkunya.

"Tumben telat?" tanya Laras heran. Pasalnya selama tiga tahun bersekolah baru kali ini Azrah telat.

"Gue tidur kemalaman,"

"Oh, pas---"

"AZRAH!! LARAS!!" tegur Ibu guru. Dari meja depan. "jangan coba-coba berbicara di dalam kelas. Ibu dapat melihatnya dari sini." ancamnya.

"Iya.. Buk"

"Iya.. Buk" jawab mereka kompak.

"Kumpulkan tugas kalian yang kemarin Ibu berikan."

"Baik, Buk." jawab siswa satu kelas.

"Eh.. Lo uda siap?" tanya Laras khawatir.

Dia khawatir bukan karena Laras yang belum mengerjakan, tapi saat ini dia menghawatirkan Azrah.

Pasalnya Azrah tidak pernah mengerjakan tugas-tugasnya dirumah, jika dia mengumpulkan tugas itu karena dia selalu datang pagi untuk mencontek tugas temannya yang sudah selesai.

"Uda,"

"Uda? Lo, kan terlambat?"

"Iya uda, lo lupa sekarang gue uda punya Guru les." terdengar nada sombong disaat Azrah mengucapkannya.

"Jadi sekarang uda banggain Guru lo, huh?"

"Sini buku lo gue kumpul"

"Mengalihkan pembicaraan, huh?" Azrah langsung menarik buku Laras dan segera memberikannya kemeja Guru.

۩۩۩

"Gila!! cuma lo sendiri yang dapat nilai 100 di kelas, Bahkan Dea yang pinter aja cuma dapat nilai 60, termasuk kami pastinya. Ternyata rumor yang beredar itu bener ya." ucap Laras antusias.

Saat ini mereka sedang duduk di bangku kantin sambil memakan mie ayam di depan hadapan mereka masing-masing.

"Rumor apa?"

"Rumor yang bilang kalau kak Rizal pintar." Azrah memutar bola matanya sebal.

"Dia lagi? Bisa gak sih lo gak muji dia mulu. Lagian ya gue bilangin, wajar aja kali dia bisa, lagian dia kan juga uda pernah belajar soal tugas tadi. Ya kali mahasiswa gak bisa ngerjain soal anak SMA kayak kita."

"Abang gue Mahasiswa gak bisa tu ngerjain soal matematika tadi. Malah dia nyuruh gue nyontek teman sekelas aja, kan gila tuh orang."

"Serah lo aja deh, yang penting lo senang." Laras hanya mengangguk.

"Ehh, bukannya itu Kevin ya? di belakang lo?" Laras langsung memutar badannya, dan benar itu Kevin. Saat ini dia sedang berdiri sambil membawa nampan yang berisi nasi goreng dan jus jeruk pesananya.

"Kayaknya dia gak dapet tempat, gue panggil aja kali ya."

"Ja---"

"Kevin sini," terlambat sudah, niatan Laras untuk melarang Azrah agar tidak mengajak dia bergabung gagal.

"Ternyata kalian di sini," Kevin memilih duduk tepat di samping Laras yang saat ini enggan melihatnya. Dia juga sempat melirik ke arah Laras.

"Lo, nyariin kita? Ada apa?" tanya Azrah.

My Private Teacher Where stories live. Discover now