Starry Night [SehunSejeong]

Starry Night-03

🖤Oh SeHun | Kim SeJeong🖤

. 

. 

. 

. 

. 

. 

. 

. 

. 

Starry Night -03-

•••••

~Typo(s) everywhere~

"Everything is going to be ok in the end. If it's not ok, it's not the end."

•••••

Author POV

"Wae wae?" Pria itu mengeratkan tangan kanannya saat tubuh gadis itu tiba-tiba melemas, Sehun mencoba mengembalikan kesadaran Sejeong yang sempat hilang beberapa detik dengan menjentikkan jarinya di depan mata gadis itu.

"Hyungnim, bisakah kita bergegas? Perasaanku tiba-tiba saja tidak enak." Sehun terdiam sejenak sebelum ia berjongkok tepat di depan Sejeong yang kini sedang menatap nya bingung.

"Naiklah ke punggungku dengan begitu kita akan sampai rumahmu lebih cepat." Dengan perlahan Sejeong melingkarkan lengannya dileher jenjang milih Sehun dari belakang, Sehun lalu berdiri dengan perlahan setelah dirasakannya posisi Sejeong sudah nyaman.

"Oke, sekarang dimana rumahmu?" Sehun menahan kedua kaki Sejeong menggunakan kedua tangannya.

"Lurus saja, lalu setelah rumah dengan lampu kerlap-kerlip itu belok kanan." Sehun mengangguk mengerti, dengan pasti ia melangkahkan kaki panjangnya dengan cepat.

•••

"Apa mau mu Seokhwan-ssi! Kenapa kau kembali lagi?" HeeEun menatap pria berambut putih itu garang, tak ada sedikit pun rasa takut melingkupi dirinya. Ia sudah muak melihat semua kelakuan mantan suami nya ini, ia sudah muak dengan tindakan semena-mena ayah dari anak-anaknya ini.

"Jangan takut nyonya Shin yang terhormat. Aku hanya melihat-lihat daerah disini, jika aku membeli rumah ini bukankah itu menyenangkan?" Seokhwan hanya terkekeh meremehkan, pria itu sedang merencanakan sesuatu setelah kejadian pengusirannya beberapa jam yang lalu oleh putra sulungnya sendiri.

"Jangan usik kami lagi Kim Seok Hwan! Pergi kau sekarang!" Seokjin yang baru saja menginjakkan kakinya di halaman rumah sederhana milik ibunya ini langsung menatap pria paruh baya itu dengan penuh kebencian. Seokhwan hanya terkekeh ia lalu berjalan mendekati putra sulungnya yang jelas-jelas sudah membenci dirinya ini tanpa beban.

"Oy Kim Seok Jin, tak bisakah kau berbicara yang sopan dengan ayahmu ini hah? Dimana sopan santunmu anak tampan? Apa ibumu selama ini tak pernah mendidikmu?" Jin menggeram tak suka, matanya memerah dengan napas yang memburu menahan emosi pada pria tua itu.

"Apakah pengecut sepertimu pantas menjadi ayahku tuan Kim? Apakah kau pantas ku panggil Ayah setelah semua hal yang kau lakukan kepada kami selama ini? Apakah kau pantas!" Jin hampir saja melayangkan bogem mentah tepat di wajah ayahnya itu jika saja ia tak mendengar teriakan dari adik perempuannya.