"Kemana?" tanya Vania heran sembari mengikuti Jaemin.
Lagi lagi semua mata tertuju kepada mereka.
UKS.
"Ngapain kesini Kak?" tanya Vania heran, Jaemin juga tidak membalas pertanyaan Vania, ia pergi untuk membawakan sesuatu.
Vania duduk ditempat tidur yang ada di Uks setelah itu Jaemin datang sambil membawa obat obatan ditangannya.
Setelah Jaemin sudah di hadapan Vania, ia berjongkok, wajah Vania merah tak karuan ia berpikir yang tidak tidak.
"Kak jangan ngintip ih, pamali!" malu Vania.
Jaemin tidak menjawab apapun, ia segera mengeluarkan Betadine, kapas, dan handplast.
pipi Vania berubah sangat merah ketika Jaemin mengobati lututnya, bukan karena baper tapi ia sangat malu ketika tadi menyangka bahwa Jaemin akan mengintip.
"Gue harus siapin iman setelah denger celotehannya nih" ucap Vania dalam hati sambil memejamkan mata dan mengepalkan tangannya.
Jaemin bangkit setelah selesai mengobati Vania lalu menyimpan kembali obat obatan yang tadi sudah dipakai.
"Ngapain lo mejemin mata?" tanya Jaemin dengan muka datar.
Vania segera membuka matanya, "Nggak kenapa napa kok".
"Buruan balik sana, ikutan sama yang lain, nggak usah lari lagi" perintah Jaemin yang dibalas dengan anggukan kepala Vania.
Vania keluar dari Uks, "Syukur deh."
Vania lupa mengucapkan terima kasih kepada seniornya yang tadi mengobatinya, akhirnya Vania balik lagi ke Uks takut dibilang yang tidak tidak karena tidak mengucapkan terima kasih.
Ketika Vania menarik pintu Uks ia sangat terkejut, sangat, sangat, sangat.
Muka seniornya itu sudah ada tepat didepan matanya, Vania melotot, jika saja ada seseorang yang mendorong salah satu mereka mungkin posisi nya itu memalukan.
Vania melangkah mundur lalu membungkuk, "Gue balik lagi cuman mau bilang terima kasih Kak!"
Tiba tiba ada seseorang yang tak sengaja menabrak punggung Vania.
Oke, kejadian yang tadi ada di otak Vania terjadi, ia memeluk badan seniornya yang kaku.
"Anjir ah, gatau lagi pokoknya gue malu"
Vania segera melepaskan tangannya yang tadi melingkar di badan seniornya, lalu berlari menjauh dari Jaemin sambil mengatakan, "Sekali lagi makasih Kak!"
Vania mulai mengikuti MOS, sangat melelahkan tapi ia juga senang karena bisa kenalan dengan teman barunya.
Apalagi sama yang namanya Diana, Diana Fradella Azni, cantik dan seru diajak ngobrol.
Vania dan Diana cepet sekali akrabnya, sekarang aja mereka mau janjian ketemu.
"Eh nanti kita ketemuan di kafe 'Afsheen' jam 7malam, lo tau kan?" tanya Diana.
"Tau, gue duluan yah" pamit Vania dibalas dengan lambaian tangan Diana.
Vania segera berlari ke parkiran sepedanya, "Oemji..kenapa harus deket senior sih sepeda gue, ah jadi malu gue tuh, apalagi ada si Kakak tadi!" kesal Vania dalam hati.
"Eh lo yang tadi kesiangan kan?" tanya salah satu senior ketika Vania hendak membawa sepedanya.
"Etdah bukanya bilang 'eh lo cewek yang cantik tadi yah?yang mirip Jennie blackpink?" ngarep Vania dalam hati.
"Iy-ya Kak" jawab Vania dengan kepala menunduk dan berjalan menuju gerbang.
"Sok gugup gugup segala, lo cewek yang mesum tadi kan?" sindir Jaemin kepada Vania.
Vania menelan ludahnya, pura pura tidak mendengarnya, "Bodoamat Kak, gue nggak denger" ucap Vania dalam hati sambil terus berjalan keluar gerbang setelah itu ia menaiki sepedanya dan meninggalkan perkarangan sekolahnya.
...
Jangan lupa Vomment✌ Bonus pict Jaemin + Jeno yang sangat menggoda iman😂
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.