Jam sudah menunjukkan pukul 6 malam, Vania segera bergegas siap siap untuk bertemu dengan Diana, pakaian Vania cuman pakai kaos pink dan celana jeans, males aja kalau pakai rok lagian Vania bakal berangkat pake sepeda favorit nya.
"Lo mau kemana?" tanya Afra.
"Ketemuan sama temen."
"Gaya banget udah punya temen aja" ledek Afra.
"Iyalah namanya juga Vania, banyak yang mau temenan" sombong Vania, padahal yang akrab juga baru 1, Diana.
"Hati hati, semoga nggak selamet dijalan yak" cengir Afra.
"Kakak kamvret!" ucap Vania kesal lalu meninggalkan Afra yang masih cengengesan.
**
"Udah nunggu lama?" tanya Vania yang baru saja sampai kafe dan sudah melihat seseorang melambaikan tangan.
"Baru 5 menit lewat 27 detik kok" jelas Diana secara rinci.
"Daebak!" kagum Vania sambil bertepuk tangan karena Diana menghitung waktu saat dirinya tiba, pake detik lagi.
"Mau pesen apa?"
"Samain aja"
"Oke, mba jus pete nya 2 yah" ucap Diana kepada pelayan kafe yang kebingungan, jus pete?.
"Eh nggak mau, gue nggak suka pete" tolak Vania yang justru tidak menyukai pete sama sekali apalagi Dibikin jus, bisa bisa ia ongkek.
"Katanya samain" cengir Diana.
"Yang waras dikit lah, sekalian aja jus ikan mas" ucap Vania dengan nada sedikit kesal tapi siapun yang melihat ekspresi Vania pasti akan gemas untuk menabok pipinya.
"Ya ya, vanilla latte nya 2 mba" pesan Diana yang dibalas dengan anggukan pelayan kafe.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, kafe mulai tutup, nggak kerasa obrolan Vania dan Diana udah lama, mereka memutuskan untuk pulang, karena besok sudah mulai belajar di SMA baru.
"WOY AWASS!" teriak Vania karena ada seseorang yang menghalanginya saat akan berbelok.
"BUGH", sial.
"Lo kalau jalan liat liat dong!" marah Vania kepada seseorang yang tadi menghalanginya.
"Lo sendiri juga salah, pake sepeda tu yang bener"
"Masih nyolot juga ya lo! lutut gue tuh lagi sakit, sekarang jatoh lagi gara gara lo, untung nggak berdarah lagi."
"Udah ngomong nya?" tanya laki laki berkacamata hitam.
Vania menggeleng cepat, "Udah! Buruan lo minta maaf sama gue"
Laki laki itu membuka kacamata hitamnya, betapa terkejutnya Vania sama cowok itu.
"Senior?"
"Cewek mesum?"
"Aduh plis deh gue tuh bukan cewek mesum" kesal Vania karena setiap bertemu dengan seniornya ini, ia selalu dikatakan cewek mesum.
"Nggak mesum darimananya coba, orang tadi--" ucapnya terputus.
"UDAH URUSAN KITA SELESAI!BYE" sela Vania dan segera meninggalkan Senior sambil menghentak-hentakkan kakinya, sedangkan Jaemin hanya menatap datar kepergian adik kelasnya .
"Mesum, nggak ngaku lagi, dasar bocah." Jaemin melanjutkan langkahnya, kembali memakai kacamata hitam lalu berjalan layaknya model.
***
Vania melempar sepedanya asal, padahal ia memiliki standar di sepeda nya tapi masalahnya Vania merasa sial dengan harinya."EOMMA, VANIA MAU PINDAH SEKOLAH!!!!!"
Kakak kelasnya siapa ini?
Maaf baru next, terima kasih yang sudah vote, masih bingung sama alur cerita ini, hehe tapi aku usahain bakal tamat kok.
Jangan lupa vote dan komen teman-teman.
Gomawo💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Anak SMA
RandomYang kepo sama cerita Jaemin pas SMA kuy langsung baca aja🤠