Vania Arsynta

318 10 2
                                    

22 Juni 2017.

Sekarang adalah tahun ajaran baru yap! semua orang sibuk untuk mempersiapkan alat alat yang akan digunakan untuk MOS, itu hanya berlaku bagi siswa siswi yang dilanjut ke tingkatan sekolah yang lebih tinggi.

"Mama!! sepatu Kakak dimana?" Teriak Vania yang sibuk mencari sepatunya

Vania melirik jam yang ada dipergelangan tangannya, ia berdecak kesal, jam sudah menunjukkan pukul 06.49

Vania berpikir ia pasti akan terkena hukuman, sepatu belum ketemu dan ia berangkat saja perlu waktu yang lebih dari 10menit.

"Nih, kemarin kan Kakak taro di ruang tengah" Bella-Mama Vania menyodorkan sepatu hitam dengan tali yang diganti rapia.

Tanpa menjawab Vania segera merebut sepatu dari tangan Bella dan segera mencium punggung tangan Bella.

"Kakak pamit ya Ma..assalamualaikum" salam Vania sambil berlari keluar dari rumah.

Vania segera menumpangi sepedanya, Ya, Vania naik sepeda karena itu sudah menjadi kebiasaan Vania setiap berangkat ke sekolah SMP nya dulu.

Vania menggoes roda sepedanya dengan cepat , nafasnya sudah tidak beraturan lagi, kaki nya sudah merasa pegal.

Vania memasuki gerbang sekolah jam menunjukkan pukul 06.59 , gregretan?pasti tapi usaha Vania dengan memggoes ala jurus naruto membuatnya tidak terlambat memasuki sekolah.

Vania segera berlari menuju lapangan sekolahnya.

Sial. Acara MOS sudah dimulai, tampak sudah banyak siswa siswi yang berjajar dan sedang memperhatikan Kakak kelas yang menyampaikan aturan aturan MOS.

Tiba tiba saja mata Vania bertemu dengan mata Kakak kelas yang sedang membaca buku di pojok , matanya sangat tajam dan didominasi raut muka yang jutek membuat jantung Vania terasa akan copot, ditambah ketika Kakak kelas itu bangkit dari duduknya.

"WOY ELU JANGAN DIEM AJA DISANA !!" teriakan Kakak kelas itu berhasil membuat tubuh mungil Vania mematung, semua mata tertuju kepada Vania

"Njir, malu gue" celutuk Vania dalam hati.

Dengan langkah berat Vania berjalan menuju segerombolan orang.

"aduh gue nggak nahan nih..mau pipis" ucap Vania saking gugupnya dalam hati sembari menundukkan kepalanya yang terasa malu karena tatapan-tatapan yang diberikan seniornya dan calon teman temannya.

"Kenapa lo terlambat?!" tegas Seniornya yang tadi sedang membaca buku.

"Ih serem juga yah"

"Iya, takut aku tuh"

"Untung gue ngikutin kata emak supaya berangkat lebih awal ya..sebari modus lah"

"DIEM!" tegas Jaemin karena daritadi dia terlalu risih mendengarkan bisikan bisikan syaitan eh maksudnya adik kelasnya.

Lalu pandangan Jaemin beralih kembali kepada cewek yang terlambat datang MOS. "Jawab pertanyaan gue!" aduh kaki Vania sudah tidak mampu berdiri lagi ia benar benar gugup.

"An-anu it-tu Kak" gagap Vania
"Kenapa?!"
"SEPATU GUE TADI LUPA NYIMPEN KAK, JADI GUE HARUS CARI DULU" teriak Vania untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Jaemin melotot mendengar jawaban dari adik kelasnya. "What?dia teriak didepan muka gue?berani banget!" kesal Jaemin dalam hati.

...

Jangan lupa Comment✌
Ini gambaran Vania Arsynta, jangan protes ya..ini cuman cerita fiksi😉

Cerita Anak SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang